Kaskus

Entertainment

eliana.kalilaAvatar border
TS
eliana.kalila
Peluang Usaha saat Pandemi Corona
Peluang Usaha saat Pandemi Corona

Saat ini, sedang terjadi pandemi virus corona atau Covid-19 yang sedang menyebar di seluruh dunia. Indonesia termasuk salah satu dari banyaknya negara yang terkena imbasnya. Maka dari itu, demi mencegah penyebaran yang semakin luas, Pemerintah Indonesia tengah menerapkan social distancing dan work from home kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Situasi seperti ini seperti pukulan yang tidak bisa dihindari oleh hampir semua sektor usaha. Yang pertama menjadi korbannya adalah maskapai dan pariwisata, kemudian pukulan tersebut akhirnya mulai terasa di pusat-pusat perbelanjaan. Pasar dan mall sudah mulai tutup untuk sementara waktu. Yang tersisa hanyalah tenant supermarket dan apotek dikarenakan terkait dengan hajat orang banyak.

Tetapi tetap saja, seperti koin yang memiliki dua sisi. Situasi seperti ini juga memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Ellen May Institute selaku praktisi keuangan mengatakan bahwa penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang yang mengalami kebangkrutan. Namun, banyak juga orang kaya baru yang bisa muncul dari kondisi seperti ini.

“Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena banyak orang yang berfokus pada masalah, dan sedikit orang yang terus berjuang, berfokus pada solusi, berpikir bahwa saya bisa,” ujarnya dalam riset yang kami terima.


Ellen May Institute berpendapat justru banyak bisnis yang diuntungkan dari aktivitas Work From Home (WFH) seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah bisnis melalui daring atau online.

Pelaku usaha dapat menjajakan berbagai macam produknya melalui bisnis online. Seperti yang kita tahu, sejauh ini produk yang paling banyak diburu adalah produk kesehatan, contohnya masker dan hand sanitizer. Lalu masih ada juga barang-barang untuk konsumsi sehari-hari dan perlatan untuk bekerja di rumah.

“Bisnis adalah tentang bagaimana kita menolong orang, dan menjual solusi, membarter solusi dengan uang. Demand (permintaan) turun artinya orang tidak perlu solusi dari bisnis lamamu. Coba putar otak, apa yang orang perlukan saat ini?” tuturnya.


Sayangnya, banyak pelaku usaha yang memanfaatkan kondisi ini untuk menawarkan barang dengan harga selangit demi meraup keuntung sebanyak mungkin. Seperti yang kita ketahui, saat ini banyak toko online yang menjual masker mulut per boks dengan harga mulai dari Rp400 ribu sampai dengan Rp700ribu. Padahal harga normal untuk masker per satu boks adalah kisaran Rp30 ribu sampai dengan Rp50 ribu.

Namun tidak hanya itu saja, Ellen juga menuturkan masyarakat untuk melirik sektor jasa, seperti guru les online. Aktivitas sekolah online bisa menjadi peluang yang bagus karena banyak orang tua yang kebingungan untuk membantu anaknya mengerjakan tugas sekolah sementara mereka juga harus menyelesaikan pekerjaan kantor.

“Banyak lagi yang bisa dilakukan. Putar otak sedikit. Kasih harga manusiawi. Syukur-syukur masih bisa mempekerjakan karyawan, untuk membantu perekonomian orang lain,” ujarnya.


Baca Juga : Sulitnya Menjatuhkan 7 Manusia Ini

Tatadana Consulting Assad


Selain itu, ada Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Assad yang menuturkan bahwa pilihan bisnis online harus bisa diselesaikan dengan kemampuan dan modal yang dimiliki. Contohnya, jika kita ingin memulai jualan katering sehat, maka yang haris benar-benar dipikirkan adalah kemampuan dalam memproduksi maupun tenaga pembantu jika dibutuhkan.

Suplai kebutuhan produksi juga tidak kalah pentingnya. Untuk katering sehat, pelaku usaha harus bisa mempertimbangkan pasokan sayur mayur yang konsisten setiap harinya.

“Jadi pilihlah menu sederhana yang bisa kita bikin, sesuaikan dengan kemampuan. Jangan kita menawarkan banyak menu tapi keteteran atau kosong,” katanya.


Jika usaha sendiri terasa sedikit berat, maka ia menyarankan untuk menjadi drop shipper atau reseller. Kedua istilah tersebut sudah tidak asing lagi ditelinga penjelajah e-commerce.

Drop shipper adalah penjual mengirim barang secara langsung ke pelanggan dari pemasok sebagai pihak ketiga atau vendor. Pada proses ini, pihak penjual tidak melakukan stok barang serta tidak ikut serta dalam proses pengiriman barang ke pembeli.

Semua proses tersebut dilakukan oleh pihak ketiga atau vendor, yang dengan kata lain tugas drop shipper hanyalah menyampaikan pembelian kepada vendor. Berbeda dengan reseller yang harus menjual, memiliki stok dan mengurus pengiriman barang kepada pembeli setelah membeli barang dari pihak vendor.

Jadi, drop shipper atau reseller tidak perlu ambil pusing dengan modal maupun ketersediaan stok produk. Selain itu, banyak juga supplier yang menawarkan skema penjualan tersebut melalui e-commerce.

Ada beberapa tips juga yang diberikan oleh Eko Endarto dari Perencana Keuangan Finansial Consulting. Tiga tips penting ini berguna untuk memulai bisnis online.

Baca Juga : Belanda Ganti Rugi Korban Westerling

Spoiler for 1. Mulai:

Spoiler for 2. Konsisten:


Spoiler for 3. Tekun:


Spoiler for Sumber:


anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan