

TS
bingsunyata
Awal baru
Untukmu yang telah menemukan perahumu ...
Saudara-saudariku ..., plus keponakan ... ('masih belum bisa bayangin 10-15 tahun lagi, aku bakal dipanggil kakek
)
Dan lainnya ... ('nyebut 7 milyar nama orang bakalan kepanjangan, oi...).
Lagi pula 'ngapain juga harus 'nyebutin semua, yah ?
"Emangnya gue apaan ?" LOL ...
Mungkin agak aneh, bila kukatakan janganlah takut menghadapi kondisi saat ini.
Banyak sekali akan terjadi perubahan di dunia ini, yang membuat kita serasa berada pada dunia lain. Planet lain ..., dimensi lain, atau apalah itu orang akan menyebutnya.
Dimana kita dengan memori yang ada di dalam kepala mengenai kondisi yang ada sebelumnya, akan menjadi layaknya sesosok alien.
Musim berganti ..., seiring berjalannya hari, begitu pula halnya dengan generasi. Kondisi seperti yang ada saat ini, bukanlah citaku, dan mungkin bukan begitu pula halnya denganmu. Aku telah mencoba sebisaku, untuk mencegahnya. Tapi "roda" itu telah melaju dengan cepatnya. Apalah daya seorang bocah bandel, "idiot", yang hanya bermodal idealisme-nya ?
My time is up ..., err..., jangan diartikan bahwa aku bakal gantung diri atau sesuatu sejenis itu, yah. It's just not my style. Tapi bolehlah kau maknai bahwa masa bagiku untuk turut menentukan ... secara langsung ... bagaimana suatu perubahan .. disikapi/dihadapi, telah usai. Sekarang adalah masa dimana a new begginingterjadi. Dimana sudah saatnya generasi yang lebih muda-lah yang patut diberi kesempatan, untuk menentukan. Bagaimana kondisi sekarang ini disikapi, dalam menyusun masa depan dunia, bagimu dan lainnya, dan tentunya bagi generasi selanjutnya.
Pliss..., jangan dianggap bahwa tindakanku ini ibaratnya "mencuci tangan", tidak mau tahu atas segala apa yang mungkin saja terjadi disebabkan karena ulahku-generasiku dan sebelumnya. Aku masih disini, siap ... memberi saran, petunjuk. Sama seperti pameo "tut wuri handayani". Dan yah..., mungkin juga masih siap untuk menjewer kuping.
Bicara mengenai generasi, tidaklah jangan dilupakan mengenai segmentasi yang mengada, karena kondisi sosial-budaya yang ada di masyarakat. Dimana pada tiap segmen itu (dimana kau sekarang berada pada salah satunya), butuh seseorang yang bisa menjadi figur yang patut untuk dicontoh. Dan ini sebetulnya juga bukan melulu berkaitan dengan dunia sosial, tetapi juga terkait dengan "generasi penerus".
Terkait dengan figur itu, bukan hanya perkara sikap yang patut untuk ditunjukkan pada orang lain. Karena kalau kita bersikap seperti itu, kita tak lebih cuma mengada bak wayang (kulit) yang sedang dimainkan oleh dalang. Dimana belum pasti apakah dalangnya itu arif bijaksana, atau koplak.
Sebagaimana tujuan (visi) yang ingin dicapai, yang mana untuk itu kita perlu ilmu pengetahuan, agar misi itu bisa diemban secara optimal ... Demikian pulalah diri kita bersikap. Bukan karena kelayakan/kepatutan, tapi karena didasari atas adanya pengetahuan. Mulailah merambah dunia ilmu pengetahuan (sesuaikan agar kau terasa nyaman dengannya), yang mana nantinya itu juga akan berguna bagi "generasi penerus". Dimana satu saat nanti, tongkat estafet itu perlu kau berikan padanya. Katakan padanya ..., life is about live ... and love.
Sekedar saran saja ..., bukan sabda, bukan perintah, yah. Juga bukan bermaksud menggurui, terlepas dari tut wuri ... itu
Bisa kau renungkan sendiri pada waktu senggang ditengah kebahagiaanmu, dan kemudian biarlah waktu yang menjadi saksi pembukti.
Malang, 27 Maret 2020
Peeeace 4 all
Salam sejahtera sekeluarga ...
Saudara-saudariku ..., plus keponakan ... ('masih belum bisa bayangin 10-15 tahun lagi, aku bakal dipanggil kakek

Dan lainnya ... ('nyebut 7 milyar nama orang bakalan kepanjangan, oi...).
Lagi pula 'ngapain juga harus 'nyebutin semua, yah ?
"Emangnya gue apaan ?" LOL ...
Mungkin agak aneh, bila kukatakan janganlah takut menghadapi kondisi saat ini.
Banyak sekali akan terjadi perubahan di dunia ini, yang membuat kita serasa berada pada dunia lain. Planet lain ..., dimensi lain, atau apalah itu orang akan menyebutnya.
Dimana kita dengan memori yang ada di dalam kepala mengenai kondisi yang ada sebelumnya, akan menjadi layaknya sesosok alien.
Musim berganti ..., seiring berjalannya hari, begitu pula halnya dengan generasi. Kondisi seperti yang ada saat ini, bukanlah citaku, dan mungkin bukan begitu pula halnya denganmu. Aku telah mencoba sebisaku, untuk mencegahnya. Tapi "roda" itu telah melaju dengan cepatnya. Apalah daya seorang bocah bandel, "idiot", yang hanya bermodal idealisme-nya ?
My time is up ..., err..., jangan diartikan bahwa aku bakal gantung diri atau sesuatu sejenis itu, yah. It's just not my style. Tapi bolehlah kau maknai bahwa masa bagiku untuk turut menentukan ... secara langsung ... bagaimana suatu perubahan .. disikapi/dihadapi, telah usai. Sekarang adalah masa dimana a new begginingterjadi. Dimana sudah saatnya generasi yang lebih muda-lah yang patut diberi kesempatan, untuk menentukan. Bagaimana kondisi sekarang ini disikapi, dalam menyusun masa depan dunia, bagimu dan lainnya, dan tentunya bagi generasi selanjutnya.
Pliss..., jangan dianggap bahwa tindakanku ini ibaratnya "mencuci tangan", tidak mau tahu atas segala apa yang mungkin saja terjadi disebabkan karena ulahku-generasiku dan sebelumnya. Aku masih disini, siap ... memberi saran, petunjuk. Sama seperti pameo "tut wuri handayani". Dan yah..., mungkin juga masih siap untuk menjewer kuping.

Bicara mengenai generasi, tidaklah jangan dilupakan mengenai segmentasi yang mengada, karena kondisi sosial-budaya yang ada di masyarakat. Dimana pada tiap segmen itu (dimana kau sekarang berada pada salah satunya), butuh seseorang yang bisa menjadi figur yang patut untuk dicontoh. Dan ini sebetulnya juga bukan melulu berkaitan dengan dunia sosial, tetapi juga terkait dengan "generasi penerus".
Terkait dengan figur itu, bukan hanya perkara sikap yang patut untuk ditunjukkan pada orang lain. Karena kalau kita bersikap seperti itu, kita tak lebih cuma mengada bak wayang (kulit) yang sedang dimainkan oleh dalang. Dimana belum pasti apakah dalangnya itu arif bijaksana, atau koplak.
Sebagaimana tujuan (visi) yang ingin dicapai, yang mana untuk itu kita perlu ilmu pengetahuan, agar misi itu bisa diemban secara optimal ... Demikian pulalah diri kita bersikap. Bukan karena kelayakan/kepatutan, tapi karena didasari atas adanya pengetahuan. Mulailah merambah dunia ilmu pengetahuan (sesuaikan agar kau terasa nyaman dengannya), yang mana nantinya itu juga akan berguna bagi "generasi penerus". Dimana satu saat nanti, tongkat estafet itu perlu kau berikan padanya. Katakan padanya ..., life is about live ... and love.
Sekedar saran saja ..., bukan sabda, bukan perintah, yah. Juga bukan bermaksud menggurui, terlepas dari tut wuri ... itu
Bisa kau renungkan sendiri pada waktu senggang ditengah kebahagiaanmu, dan kemudian biarlah waktu yang menjadi saksi pembukti.
Spoiler for vit. C:
Malang, 27 Maret 2020
Peeeace 4 all
Salam sejahtera sekeluarga ...






4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
582
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan