- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jadi Pemberani Setelah Didatangi Hantu Jeruk Purut di Dunia Nyata


TS
poetinjoe
Jadi Pemberani Setelah Didatangi Hantu Jeruk Purut di Dunia Nyata

Perkenalkan nama saya Ryo Rangga, biasa dipanggil Rangga. Sudah lama saya ingin menceritakan kisah ini, namun selain kendala waktu dan stamina saya juga masih menunggu waktu yang tepat, mungkin saat ini adalah waktu yang tepat untukku menceritakkan kisah nyataku.
Kisah ini dimulai ketika aku berumur 5 tahun yaitu sekitar 20 tahun yang lalu tepatnya tahun 2000, lokasinya berada di desaku tepatnya di SMP dekat rumahku, bukan dekat lagi tapi rumah saya memang berada didalam SMP itu. Karena ayahku adalah pekerja di SMP itu makanya aku dan keluargaku diperbolehkan untuk tinggal didalam sekolah itu, saat itu aku masih akan masuk ke Taman Kanak-Kanak/TK, aku masih sangat kecil dan polos, istilah hantu saja aku belum familiar, bahkan membedakan sosok hantu dan manusia aku masih belum bisa.
Sore menjelang maghrib aku ingin mandi, karena keterbatasan aku dan ayahku mandi di kamar mandi guru di SMP itu, karena saat itu rumahku benar-benar banyak kekurangan termasuk kamar mandinya belum ada. Sebenarnya menurut rumor mandi tidak boleh terlarut sore lebih tepatnya menjelang maghrib, jika secara logika memang tidak seharusnya mandi menjelang maghrib karena kita harus sudah siap sholat maghrib ketika waktunya tiba, sedangkan kalau kita mandi menjelang maghrib itu akan membuat waktu sholat kita menjadi lebih pendek bahkan bisa jadi waktu maghrib keburu habis.
Saat itu memang hawanya sangat dingin, makanya aku tidak mau mandi lebih awal, selain itu memang kondisinya lokasi saya waktu itu sangat menyeramkan jika keluar rumah, untuk keluar rumah ke jalanan saja saya harus muterin sekolahan dulu baru bisa keluar ke jalanan, jika untuk ke kamar mandinya saya hanya tinggal belok ke kiri saja dari pintu keluar.
Hari sudah petang dan aku masih takut untuk mandi, akhirnya aku meminta ayahku untuk menemani mandi. "Bapak, aku takut mandi sendiri," ayahku menjawab, "yaudah yuk mandi bareng ayah saja." Akhirnya ayah menuntunku ke kamar mandi guru, sesampainya didepan kamar mandi aku berhenti sejenak, disitu aku sudah merasakan hawa yang tidak enak, karena masih kecil dan polos aku juga tidak sadar perasaan itu ternyata adalah perasaan yang menandakan ada yang memperhatikanku dan bukanlah ayahku pastinya.
Saat aku berhenti sejenak, aku melihat sekelilingku, dan perhatianku tertuju pada pohon beringin kecil disamping perpustakaan, pohon beringin itu ditanam di dalam sebuah ban mobil yang besar, itulah yang aku ingat, pokoknya pohon itu ada ditengah-tengah ban mobil, aku merasa dipohon itu ada yang sedang sembunyi, namun karena aku masih polos, aku tidak memperdulikan itu.
Spoiler for Ilustrasi Foto by: Heru Wiramdhani:
Tiba-tiba ayahku langsung masuk saja kedalam kamar mandinya, dan pintunya ditutup, tidak seperti biasanya yang sehari-hari ayah membantuku untuk mandi, namun disini aku ditinggal sendirian, aku sudah berusaha membuka pintu namun pintuknya tidak bisa terbuka atau terkunci, seketika aku teriak-teriak meminta ayah membawaku masuk ke kamar mandi. "Paaak, Bapaaak, buka pintunya pakkk aku takut." Namun ayahku tidak menjawab, seperti dibuat tidak mendengarku dari luar.
Disitu aku sudah pasrah dan kecapek-an karena terus teriak-teriak, akhirnya aku duduk jongkok dan terdiam sejenak karena merasa letih, setelah stamina mulai terkumpul kembali aku teriak lagi terus menerus, namun apalah dayaku ayahku tidak pernah menjawab teriakanku, sambil jongkok aku menepuk lantai yang berada diluar kamar mandi dengan kedua tanganku, secara bergantian dengan tangan kiri dan kanan, berharap ayahku bisa mendengar, dan disinilah keganjilan mulai terjadi.
Tiba-tiba terdengar suara seperti benda dibanting tepat di pohon beringin kecil samping perpustakaan. Seketika aku terkejut mendengarnya. "Hah.. apa itu?". Kemudian aku menengok kebelakang, pertama kali aku menengok, tidak ada yang aneh sama sekali, aku berkata dalam hati. "Ahh.. palingan kucing lewat". Lalu aku meneruskan menepuk lantai lagi, namun suara benda dibanting dibelakangku kembali terdengar, seolah suara itu mengikuti irama tepukan lantai yang aku lakukan.
Perlahan-lahan aku berhenti menepuk lantai itu dengan tangan kanan dan kiriku berada diatas lantai sejajar dengan bahuku, dan anehnya suara itupun ikut berhenti secara perlahan. Kemudian untuk kedua kalinya aku menengok kebelakang, pandanganku tertuju ke pohon beringin kecil itu, betapa kagetnya aku melihat sepasang sendal jepit melayangtepat disamping pohon itu, sendal itu melayang diatas lantai perpustakaan, seketika keringat dingin bercucuran diwajahku dan nafasku terasa berat. "Ha??.. huh.. huh.. huh.."
Lalu aku-pun tak kuat untuk melihatnya dan kembali menengok kedepan, aku-pun langsung teriak memanggil ayahku sambil ketakutan. "Bapaaaaak, toloong paak ada sendal terbaaaang !!" Ayahku masih tak bersuara sedikitpun. Disaat aku teriak tanpa sadar, kedua tanganku sambil menepuk lantai kembali dengan sangat keras dan cepat, dan benar, sendal jepit itu-pun juga membanting dirinya dengan keras dan cepat seakan ada orang yang memegangnya dan sedang meledekku dengan mengikuti gerakan yang aku lakukan, memang terkesan aneh, tapi itulah yang terjadi.
Saat itu aku sudah lemas dan tak sanggup teriak lagi apalagi untuk menepuk lantai kamar mandi. Disaat aku sudah hampir pingsan, tidak sengaja aku menengok kesebelah kanan, dan apa yang terjadi ?, aku melihat sosok itu, sosok HANTU JERUK PURUT.
Spoiler for Ilustrasi Original Foto by Digital Film Media:
Mataku seperti terhipnotis, tanpa sadar mataku bergerak mengikuti gerakan sosok itu, aku sangat ketakutan hingga tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Sosok itu muncul tanpa kepala atau yang biasa orang-orang sebut adalah hantu jeruk purut. Anehnya hantu jeruk purut ini berbeda dengan yang biasa orang tau, karena wujudnya berpakaian putih dan anehnya lagi sosok itu muncul dengan menaiki sepeda dan kepalanya melayang dibelakangnya dengan rambut panjang terurai.
Sosok itu lalu hilang setelah menabrak pintu kelas 8A. Seketika aku langsung teriak sekeras-kerasnya. "Toooloongg, bapaak tolooong." Teriakanku itu akhirnya dapat terdengar oleh ayahku dan tanpa pikir panjang, ayahku langsung menggendongku yang sudah lemas dan kemudian seketika ayahku berlari kembali kerumah, di malam itu akhirnya aku belum sempat mandi.
Sesampainya dirumah, aku seperti orang ling-lung ditanya apapun aku tidak bisa menjawab dan hanya terdiam. Ayahku kemudian menggertakku, "Heeh! Sadaar!" Saat itu akupun langsung sadar dan menangis histeris. Ayahku bertanya, "Nak, kamu kenapa?, apa yang kamu lihat?" akupun menjawab, "aku melihat orang tanpa kepala berpakaian putih sedang naik sepeda onthel pak.." Ayahku seketika kaget mendengarkanku, ternyata ia mengaku mendengar suara sepeda onthel saat ia berada didalam kamar mandi.
Keesokan harinya di pagi hari, aku menceritakan apa yang aku alami kepada ibuku. Seketika ibuku tidak berani keluar rumah seharian, karena Ibuku memang orangnya penakut. Pagi itu, rasa penasaranku sangat kuat karena kejadian sebelumnya, akhirnya aku meminta ayah untuk menemaniku menelusuri lokasi dimana aku bertemu sosok hantu jeruk purut dimalam sebelumnya.
Ternyata tidak jauh dari lokasi aku menemukan ular kecil berwarna belang berlidah merah berada di got depan kamar mandi guru. Kemudian ayahku kembali kerumah, namun aku sendiri masih sangat penasaran, lalu aku mencoba berjalan di depan perpustakaan dan menelusuri lokasi dimana yang sebelumnya aku melihat sendal jepit yang melayang. Ternyata di samping pohon ringin tidak ada sendal jepit sama sekali.
Sejak saat itu aku malah mempunyai nyali yang besar, meskipun malam haripun aku harus keluar rumah untuk bermain aku tidak merasa takut sama sekali. Karena saat itu aku merasa, aku tidak takut dengan hantu yang sosoknya masih kalah menakutkan dengan hantu Jeruk Purut, karena percaya tidak percaya sosok Jeruk Purut yang aku lihat waktu itu sangatlah menyeramkan hingga aku tidak bisa lupa sampai sekarang.
Setelah 6 tahun berlalu, aku baru sadar, ternyata bukan hanya aku yang pernah melihat hantu itu, karena ditahun 2006 direalease sebuah film horror berjudul Hantu Jeruk Purut. Namun yang aku masih heran sosok hantu di film itu yang sama hanyalah tanpa kepala, namun pakaian dan kepalanya berbeda, jika di film, kepala itu dibawa oleh tangannya, namun yang aku lihat 6 tahun sebelumnya, kepalanya melayang mengikuti badannya.
Jujur teman-teman, aku memang punya nyali yang terbilang lumayan untuk masalah horror, hanya saja entah mengapa ketika mengingat kejadian ini atau mendengar istilah hantu jeruk purut rasa takut itu kembali muncul, bahkan saat aku menulis cerita ini, bulu kudukku merinding seakan ia memperhatikanku.
Diubah oleh poetinjoe 26-03-2020 23:30






4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan