- Beranda
- Komunitas
- News
- Bisnis
Dampak Virus Corona bagi bisnis jual beli Property serta kita mengatasinya


TS
garudaasia
Dampak Virus Corona bagi bisnis jual beli Property serta kita mengatasinya
Virus Corona saat ini sedang jadi Momok yang menakutkan bagi sebagian Orang. Efek yang ditimbulkannya tak tanggungtanggung, bagi yang terpapar Virus tersebut, bisa masuk karatina bahkan dilaporkan sudah ada yg meninggal. Tanggal 19 Maret 2020 menurut berita sudah 22 Nyawa warga indonesia yang terenggut..12 diantaranya warga jakarta.
Dalam bebarapa Bulan kedepan bisa dipastikan sektor properti mengalami perlambatan dengan adanya wabah virus Corona ini. Para pencari Rumah sudah tentu menunggu situasi membaik. mereka banyak yang milih mengurangi berinteraksi banyak orang dengan tujuan menghindari tertularnya virus Corona. Walaupn ada antisipasi dari beberapa developer dan Agen Properti yang mensiasati interaksi dengan tidak bersalaman dengan ucapan maaf sebelumnya untuk menghindari penyebaran virus corona pada para Calon investor atau pencari Rumah. Namun sudah dapat dipastikan langkah paling aman adalah tidak keluar rumah atau menghindari berinteraksi dengan orang banyak dahulu untuk beberapa saat.
Lalu bagaimana kiat mengatasi itu semua sehingga para pelaku bisnis properti seperti developer dan para Broker properti mensiasatinya..
baca tulisan lengkapnyadisini
Pemerintah,dalam hal ini kemetenrian kesehatan sudah memberikan himbauan bagi daerah terdampak virus Corona untuk mengurangi aktivitas diluar rumah. Dan hanya keluar rumah hanya untuk hal hal yang dianggap sangat penting. Penutupan sekolah dan pelarangan acara yang banyak mengundang kehadiran massa dalam jumlah banyakpun sudah dilarang untuk diadakan. Dampaknya sudah tentu aktifitas warga terhenti,begitu juga dengan Roda bisnis pada banyak Sektor. Seperti Kuliner dan bisnis lainnya.
Lalu bagaimana Dampaknya bagi bisnis jual beli Properti?
Pada tahun 2014 bisnis properti memang sudah mengalami Trend penurunan Cukup dalam. Hampir 30 persen. yang pada akhirnya pada sektor ini mengalami perlambatan pertumbuhan. Naiknya harga baja dan bahan baku lainnya dirasakan tak seimbang dengan daya beli masyarakat yang juga mengalami penurunan. Gairah Investasi sudah tentu menurun,orang tidak lagi melihat Properti sebagai salah pilihan Investasi yang seksi. Minat beli pada sekstor properti lebih banyak didominasi pada kebutuhan,bukan Investasi. Namun bukan berarti tidak ada yang berinvestasi pada Sektor properti namun volumennya menurut. para Investor lebih melirik Investasi Logam mulia. Data terakhit pada 20 Maret 2020 harga emas sudah mencapai harga tertinggi nya yaitu 840 Ribu/Gram.
Hal ini sangat dirasakan wajar karena adanya Migrasi (perpindahan) Investor pada sektor satu ini. Belum lagi memang Logam mulia lebih Liquid (mudah cairkan) dibanding Sektor Properti.
Dalam bebarapa Bulan kedepan bisa dipastikan sektor properti mengalami perlambatan dengan adanya wabah virus Corona ini. Para pencari Rumah sudah tentu menunggu situasi membaik. mereka banyak yang milih mengurangi berinteraksi banyak orang dengan tujuan menghindari tertularnya virus Corona. Walaupn ada antisipasi dari beberapa developer dan Agen Properti yang mensiasati interaksi dengan tidak bersalaman dengan ucapan maaf sebelumnya untuk menghindari penyebaran virus corona pada para Calon investor atau pencari Rumah. Namun sudah dapat dipastikan langkah paling aman adalah tidak keluar rumah atau menghindari berinteraksi dengan orang banyak dahulu untuk beberapa saat.
Lalu bagaimana kiat mengatasi itu semua sehingga para pelaku bisnis properti seperti developer dan para Broker properti mensiasatinya..
baca tulisan lengkapnyadisini
Diubah oleh garudaasia 26-03-2020 10:15


tien212700 memberi reputasi
1
542
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan