Kaskus

News

sindonews.comAvatar border
TS
sindonews.com
Disebut Tak Berempati, Anggota DPR Diminta Tes Corona Mandiri
Disebut Tak Berempati, Anggota DPR Diminta Tes Corona Mandiri

JAKARTA - Rencana rapid test massal virus corona atau COVID-19 bagi para anggota DPR RI beserta keluarga terus mendapatkan kritikan. Kali ini, kritikan dari Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.

"Sungguh memalukan jika anggota DPR dan keluarganya minta didahulukan rapid test untuk COVID-19. Ini jelas tidak sensitif dan tidak mempunyai rasa empati dengan kepentingan publik yang lebih luas," ujar Tulus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/3/2020).

(Baca juga: Soal Rapid Test Anggota DPR, Ini Respons Jokowi)

Baca Juga:

Maka itu kata dia, YLKI meminta agar rapid test massal COVID-19 itu dihentikan. "Dan mendahulukan kepentingan publik yang lebih mendesak, apalagi yang jelas-jelas sudah merasa terkontaminasi," ungkapnya.

Apalagi, kata dia, petugas medis jauh lebih mendesak, mengingat sudah tujuh orang dokter yang wafat karena terkontaminasi COVID-19 saat melayani pasien. "Dengan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki, seharusnya anggota DPR bisa melakukan test secara mandiri," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak setuju dengan rencana rapid test massal COVID-19 atau virus corona bagi para anggota DPR beserta keluarga. Presiden Jokowi menegaskan rapid test itu akan diutamakan untuk dokter, tenaga medis dan keluarga.


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...iri-1585094391

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Disebut Tak Berempati, Anggota DPR Diminta Tes Corona Mandiri Gaji DPR dan Dana Reses Bisa untuk Rapid Test Massal di Dapil

- Disebut Tak Berempati, Anggota DPR Diminta Tes Corona Mandiri Jokowi 'Tolak' Rapid Test Corona DPR, PKS: Alhamdulillah

- Disebut Tak Berempati, Anggota DPR Diminta Tes Corona Mandiri Hari Raya Nyepi, 1.152 Narapidana Beragama Hindu Dapat Remisi Khusus

0
284
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan