Kaskus

Hobby

reinalexienAvatar border
TS
reinalexien
BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!
Kita sering kali membersihkan telingga menggunakan cottton bud. Padahal sebenarnya itu bukan cara membersihkan telinga yang benar! 

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!

Jadi gimana caranya? 

Pertama kita harus tahu dulu. 

Kotoran telinga atau serumenmerupakan cairan lengket yang dihasilkan oleh kelenjar minyak pada telinga.

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!


Jadi sebenarnya serumen ini berfungsi sebagai pelumas untuk mencegah telinga kering, membersihkan liang telinga dari kotoran maupun debu, sebagai antibakteri dan antijamur dan juga sebagai penangkal serangga sehingga serangga tidak mudah masuk ke dalam telinga. 

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!

Pada kondisi tertentu seperti pada usia tua, kelenjar minyak pada telinga menghasilkan serumen yang lebih keras, sehingga serumen sulit dikeluarkan dan menyumbat saluran telinga, mengakibatkan gejala gangguan pendengaran, nyeri telinga, gatal, hingga telinga berdenging.

Mengerasnya produksi cairan telinga juga dapat disebabkan faktor diet/makanan, stress, dan faktor keturunan 

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!

Kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud, lidi, maupun jepit rambut sebenarnya bukanlah cara untuk membersihkan telinga. 

Penggunaan cotton bud justru dapat melukai liang telinga hingga merobek gendang telinga. 

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!

Penggunaan cotton bud biasanya hanya dapat membantu mengeluarkan sedikit serumen tp lebih banyak beresiko membuat serumen terdorong makin ke dalam dan menumpuk di liang telingga.

Sebenarnya serumen normalnya bisa keluar sendiri dari liang telinga ketika kita menggerakkan rahang seperti saat mengunyah, menguap, ataupun bicara. Saat serumen keluar, cukup lap dengan tisu atau kain.

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!

Jadi penggunaan cotton bud untuk membersihkan serumen sebenarnya tidak diperlukan. 

Kalaupun ingin membersihkan telinga dengan cotton bud cukup gunakan di bagian luar liang telinga. 

Bagi orang dengan serumen keras, dapat menggunakan obat tetes telinga  untuk melunakkan serumen yang keras, pastikan gendang telinga tidak berlubang (tidak ada sakit telinga sebelumnya) 

Atau bisa juga dengan meneteskan minyak zaitun untuk melunakkan serumen karena terbukti jarang menyebabkan iritasi, teteskan minyak zaitun 2-3 tetes lalu diamkan 5 menit, ulangi 2-3 kali sehari, selama 5-7 hari, nanti serumen akan keluar dengan sendirinya.

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!

Apabila serumen tetap terasa menyumbat dan menimbulkan gejala gangguan pendengaran segera kunjungi dokter.

Dokter akan membersihkan telinga dengan obat pelunak serumen, atau menggunakan alat untuk mengait serumen kering, menggunakan suction atau dengan cara irigasi. 

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!

Jadi memang cara yang paling tepat adalah pergi ke dokter. Apalagi jika sudah terdapat gangguan. Karena jika dipaksa untuk mengeluarkan sendiri akan beresiko perdarahan dan infeksi pada liang telinga. 

Tips lain untuk menjaga kebersihan telinga :

Jaga telinga tetap kering, bila keramas atau berenang hindari telinga kemasukan air, atau gunakan penutup telinga. Karena kontak air dengan serumen pada telinga akan menyebabkan serumen mengembang sehingga dapat menyumbat lubang telinga. 

BUKAN COTTON BUD! BEGINI CARA MEMBERSIHKAN TELINGA YANG BENAR!


TERIMAKASIH

Buat yang ingin dengar penjelasan yg lebih sederhana dalam format video animasi. Bisa cek youtube kami.
https://www.youtube.com/inikatadokter/ 

Jangan lupa dukung terus channel kami ya! 



Referensi :
1. Lyons M. Ear care guidelines. Southern Health NHS. 2016. 1-32.
2. Poulton S, Yau S, Anderson D, Bennett D. Ear wax management. The Royal Australian College of General practitioners. 2015;44(10):731-734.
3. Schwartz SR, Magit AE, Rosenfeld R, Ballachanda B, Hackell J, Krouse H, et al. Clinical practice guideline (update): earwax (cerumen impaction). Otolaryngology– Head and Neck Surgery. 2017;156(1S):S1–S29.
4. Rensink M, Martin R.  Beware the cotton-tipped applicator. The Hearing Journal. 2007;60(9) :54-56.
5. Rafferty  J, Tsikoudas, Davis. Ear candling : should general practitioners recommend it?. Can Fam Physician. 2007;53:2121-2122.
6. Hornibrook J. Where there's smoke there's fire--ear candling in a 4-year-old girl. NZMJ. 2012;125(1367):138-140.
7. Zackaria M, Aymat A. Ear candling: a case report. The European Journal of General Practice. 2009;15(3):168-169.
8. Singer AJ, Sauris E, Viccellio AW. Ceruminolytic effects of docusate sodium: a randomized, controlled trial. Annals of emergency medicine. 2000;36(3):228-232.



Diubah oleh reinalexien 25-03-2020 08:58
0
4.2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan