Di tengah semakin meluasnya pandemik ccoronavirus (covid19), opsi untuk mempersilahkan karyawan untuk kerja dari rumah alias Work from Home sudah mulai diterapkan oleh banyak perusahaan dan juga jenis usaha lainnya.

Saya sendiri sih sudah kerja dari rumah sejak tahun 2013 mencoba mengais sesuap nasi dengan menjadi seorang freelancer di berbagai bidang. mulai dari broker percetakan hingga reseller web hosting dan jasa pembuatan website.

Namun bagaimana dengan para karyawan yang terbiasa bangun pagi, desak-desakan di transportasi umum atau mengemudi di tengah kemacetan menuju kantor, dengan jam kerja 9 to 5 ? atau bahkan 8 to 5 atau malah lebih ? Seberapa besar pengaruh Work from Home atau WFH ini terhadap tingkat produktivitas mereka?

Bagi yang terbiasa disiplin bangun pagi dan pandai membagi waktu sih memang tidak masalah, dan berarti tulisan ini bukan untuk anda. 

Saya yakin ada banyak yang justru saat bekerja di rumah malah menjadi kurang produktif, semakin menunda-nunda pekerjaan, atau malah nonton drakor, youtube, dan media hiburan lainnya seharian, atau malah terlalu disibukkan dengan mengurus keluarga di rumah.

Nah, berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri yang sudah bekerja dari rumah sejak lama, ada beberapa tips yang ingin saya coba bagikan kepada para warga Kaskus tercinta ini yang diharapkan bisa membantu.


Jangan ubah jam kerja

Hal paling penting adalah untuk jangan mengubah jam kerja yang biasa sudah dilakukan sehari-hari saat masih kerja di kantor. Anggap saja seperti kerja di kantor, tapi bedanya ruang kantor nya pindah ke rumah sendiri.

Buat ruang khusus untuk bekerja

Yang dimaksud ruang khusus ini tidak berarti harus menyiapkan satu ruangan kosong untuk dijadikan ruang kantor, tetapi pilih satu spot yang dikhususkan untuk mengerjakan pekerjaan. 

Bisa di ruang tamu, di pojokan kamar, meja makan, atau dimana saja juga boleh asal jangan di rumah tetangga.

Spot khusus tersebut hanya membutuhkan meja dan kursi, taruh laptop di atas meja, duduk di kursi dan mulailah bekerja seperti biasa.

Jam 12 itu jam makan siang

Sama seperti poin pertama, yaitu jangan mengubah jam kerja, anda juga sebaiknya tidak mengubah jam makan siang yang umumnya adalah jam 12 siang sampai jam 1 (13.00 ya bukan jam 1 pagi).

Ini supaya anda tetap memberi waktu bagi diri sendiri untuk tetap rileks dan bahkan dengan bekerja dari rumah, jam makan siang ini bisa anda habiskan dengan keluarga di rumah, yang tentunya sulit dilakukan saat bekerja di kantor.

Matikan semua distraksi

Sebisa mungkin matikan dulu semua distraksi, seperti TV, radio, ponsel, pemutar film, Youtube, Instagram, dan lain-lainnya selama jam kerja, dan bahkan saat jam makan siang.

Kalaupun harus menggunakan ponsel, gunakanlah hanya untuk keperluan pekerjaan seperti membahas pekerjaan dengan rekan kerja lainnya, menerima dan membalas email, dan lain sebagainya.

Ya, saya tahu ini sulit, apalagi kalau di rumah anda ramai, tetapi setidaknya anda bisa mematikan distraksi tersebut di pikiran anda dengan berusaha fokus dengan pekerjaan yang ada di depan mata.

Jangan malah bentak-bentak atau marahin anggota keluarga lainnya yang sedang nonton TV ya, anggap saja ini tantangan tersendiri untuk melatih konsentrasi anda.

Jam 5 itu jam pulang kantor

Sama seperti jam makan siang, sebaiknya anda juga berhenti bekerja sesuai dengan jam pulang kerja anda, misalnya yang paling umum adalah jam 5 sore.

Matikan laptop atau perangkat pekerjaan lainnya pada jam tersebut layaknya anda akan pulang dari kantor.

Dengan rutin melakukan ini setiap harinya, semoga anda bisa tetap produktif saat bekerja dari rumah dan tetap bisa memenuhi kewajiban anda sebagai seorang karyawan perusahaan.

Malah mungkin kebiasaan ini akan terbawa saat anda kembali bekerja di kantor sehingga kualitas pekerjaan anda pun bisa semakin meningkat dan juga meningkatkan peluang untuk naik posisi atau naik gaji.

Hanya sekedar share saja, semoga berkenan dan dapat membantu ya.