Malam itu Ayah tidak bisa tidur nyenyak. Ia tampak gusar dan akhirnya terbangun tengah malam tepatnya pukul 02.00 WIB. Biasanya Ayah selalu tidur pulas dan jarang tidak bisa tidur seperti malam ini. Hmmm, benar saja kalau malam ini adalah malam Jumat Kliwon yang konon cukup dianggap keramat oleh masyarakat Jawa seperti kami yang tinggal di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Meskipun keluarga kami tidak begitu memercayai mitos, tetapi sebagai orang Jawa tulen hal-hal seperti ini sudah lekat di kehidupan sekitar kami.

Aku yang biasanya kadang terbangun untuk melaksanakan sholat malam, kebetulan malam itu aku tidur terlalu nyenyak hingga tak menyadari waktu. Apalagi di luar sana hawa dingin dari hujan yang turun rintik-rintik membuatku justru nyaman dibuatnya. Padahal hawa seperti inilah yang konon memberikan kesan horor di malam hari.

Sebab terjaga di tengah malam, Ayah akhirnya memutuskan untuk melaksanakan ibadah sholat malam. Ia kemudian pergi berwudhu ke kamar mandi yang letaknya berada di belakang rumah dan dekat dengan dapur. Hawa sunyi kian mencekam pada malam itu, tetapi jujur saja Ayah adalah sosok yang pemberani dan tidak takut pada hantu.

Gemericik air dari kran berbunyi. Setelah rampung dari berwudhu Ayah bermaksud kembali ke kamar untuk sholat, tetapi dia konon melihat sekelebat bayangan hitam dari arah kamar di belakang rumah.

Kejadian bayangan hitam yang aneh dan telah Ayah lihat tadi, tidak mengurungkan niatnya untuk tetap melanjutkan ibadah sholat malam dengan khusyuk. Dua raka'at telah dirampungkan dan ketika Ayah hendak pergi tidur kembali, tetiba ia mendengar suara bocah di dalam rumah.

Dari suaranya sepertinya bocah itu sedang tertawa lepas. Suara itu pun terdengar berulang kali di telinga Ayah dan ini sungguh mengganggu tidurnya. Rasa penasaran yang kian menjadi, membuat Ayah mengintip dari balik pintu kamar.

Dan di sana ternyata ada penampakan dua orang bocah kecil yang tengah berlarian seperti sedang bermain dari arah ruang makan hingga ke dapur belakang. Penampakan dua bocah kecil itu yang satu perempuan dan yang satunya lagi adalah laki-laki.

Melihat kejadian itu, Ayah tidak begitu mengekspresikan rasa ketakutannya karena beliau ini paling pemberani di keluarga ini. Selang beberapa saat, penampakan dua hantu bocah kecil itu kemudian menghilang begitu saja. Mungkin mereka sadar karena telah diawasi oleh Ayah sedari tadi.

Setelah mendengar cerita Ayah, kemudian Ibu barulah menceritakan kejadian ini kepada kami sekeluarga. Sontak kami semua langsung ketakutan sekali dan seolah merasa tidak percaya bahwa di rumah kami ada sosok penampakan dua hantu bocah kecil yang menyeramkan seperti itu.

Dari kejadian ini, kami berpikiran apakah hantu bocah itu adalah wujud dari tuyul yang suka main di rumah orang dan mungkin ingin mengambil harta benda si pemilik rumah. Namun, kami sekeluarga mencoba berpikiran positif saja karena setiap rumah pada dasarnya ada makhluk tak kasat matanya yang mungkin ingin hidup berdampingan dengan manusia.

TAMAT