- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Di Mana Anakku Berada?


TS
.unicorn.
Di Mana Anakku Berada?
Spoiler for screenshotan :
Andri dan Mona ditinggal ayah dan ibunya untuk pergi ke sebuah pesta pernikahan. Dua saudara itu jenuh berada di rumah yang sepi. Mereka pada akhirnya keluar rumah dan bermain petak umpet dengan anak-anak lainnya.
Meta mulai berhitung sampai dua puluh, anak-anak lain berlarian untuk mencari tempat bersembunyi yang paling aman dan tidak sampai ketahuan oleh Meta.
Meta masih mendengar suara langkah kaki mereka yang berlarian mencari tempat persembunyian.
Setelah perhitungan selesai Meta kemudian berteriak dengan lantang, "siap ataupun tidak, aku akan datang,” Meta mulai mencari kesegala arah. Di dekat kandang ayam milik Pak Johan Meta menemukan Budi.
Kemudian mencari yang lainnya. Di kebun singkong Meta menemukan Lisa. Lalu menemukan Ningsih dekat sungai kecil, rupanya dia sedang mencari ikan-ikan kecil yang sedang asik berenang-renang bebas.
Menuju belakang Mushalla, Meta menemukan Bono. Tinggal hanya Andri dan Mona yang belum ditemukan. Meta sudah berkeliling kesekitarnya, namun tidak juga menemukan mereka hingga waktu mahrib datang dan permainan usai begitu saja.
Sampai orang tua Andri dan Mona pulangpun mereka tidak mendapati anak-anaknya dirumah. Ibunya nampak cemas sekali. Lalu mencoba bertanya kepada tetangganya, Ibunya Meta. Menurut Meta saat permainan usai memang dia tidak menemukan Andri dan Mona.
Kemudian ibunya bertanya kepada para anak-anak, yang ikut bermain bersama mereka sore tadi. Bono memberitahukan bahwa Andri dan Mona bersembunyi dekat rumah Mak Salim. Tepatnya di kandang sapi.
Ibunya segera mendatangi rumah Mak Salim, namun di sana dia terkejut bukan kepalang. Mak Salim ternyata sudah meninggal tanpa satu orangpun yang tau mengapa dan tepatnya kapan Mak Salim meninggal. Tubuhnya sudah membusuk dan berbau anyir.
Akhirnya para tetangga mengurus jenazah Mak Salim. Sedangkan keluarga Andri dan Mona masih mencari keberadaan anak itu. Sampai jauh malam mereka tak jua ditemukan.
Pencaharian dilakukan esoknya dan semua ramai dan gaduh mencari dengan sebuah alat kentongan, yang menurut tradisi, bisa membuka pintu ghoib, jikalau si anak terperangkap dalam ruang mistis rahasia, para makhluk kasat mata.
Pencaharian sampai tiga hari diiringi dengan doa-doa dari berbagai mushalla dan mesjid. Karena saat itu bertepatan dengan tiga harinya jenazah Mak salim ditemukan. Pada akhirnya si anak muncul dengan sendirinya di sebuah jalan setapak menuju desa. Kepala desa menemukannya saat hendak pulang ke rumah sehabis membeli makanan untuk anak dan istrinya.
Mereka berdua nampak ketakutan dan serupa tidak mengenali siapapun apalagi kedua orang tuanya.
Kedua anak dibawa menuju rumah Ustadz Samsul. Lalu dirukiah sekitar beberapa jam.
Setelah itu diberikan makan dan disuruh tidur. Ketika esoknya terbangun dari tidur, barulah mereka mengenali kedua orangtuanya dan sedikit bercerita jikalau mereka bertemu dengan nenek-nenek yang mengajaknya bermain hingga jauh malam dan tersesat.
Nenek itu bernama Mak Salim. Dia hanya ingin bermain-main saja sebelum lelah dan tertidur menurut cerita kedua anak itu.
Namun demikian tiba-tiba si nenek hilang dan mereka tersesat tidak tau arah jalan pulang sampai bertemu dengan Kepala desa.
Ibunya menangis dan memeluk mereka berdua. Setelah itu berziarah ke makan Mak Salim untuk berdoa dan berterimakasih karena anaknya sudah dikembalikan dan dipulangkan kepada mereka.
Tamat.
Meta mulai berhitung sampai dua puluh, anak-anak lain berlarian untuk mencari tempat bersembunyi yang paling aman dan tidak sampai ketahuan oleh Meta.
Meta masih mendengar suara langkah kaki mereka yang berlarian mencari tempat persembunyian.
Setelah perhitungan selesai Meta kemudian berteriak dengan lantang, "siap ataupun tidak, aku akan datang,” Meta mulai mencari kesegala arah. Di dekat kandang ayam milik Pak Johan Meta menemukan Budi.
Kemudian mencari yang lainnya. Di kebun singkong Meta menemukan Lisa. Lalu menemukan Ningsih dekat sungai kecil, rupanya dia sedang mencari ikan-ikan kecil yang sedang asik berenang-renang bebas.
Menuju belakang Mushalla, Meta menemukan Bono. Tinggal hanya Andri dan Mona yang belum ditemukan. Meta sudah berkeliling kesekitarnya, namun tidak juga menemukan mereka hingga waktu mahrib datang dan permainan usai begitu saja.
Sampai orang tua Andri dan Mona pulangpun mereka tidak mendapati anak-anaknya dirumah. Ibunya nampak cemas sekali. Lalu mencoba bertanya kepada tetangganya, Ibunya Meta. Menurut Meta saat permainan usai memang dia tidak menemukan Andri dan Mona.
Kemudian ibunya bertanya kepada para anak-anak, yang ikut bermain bersama mereka sore tadi. Bono memberitahukan bahwa Andri dan Mona bersembunyi dekat rumah Mak Salim. Tepatnya di kandang sapi.
Ibunya segera mendatangi rumah Mak Salim, namun di sana dia terkejut bukan kepalang. Mak Salim ternyata sudah meninggal tanpa satu orangpun yang tau mengapa dan tepatnya kapan Mak Salim meninggal. Tubuhnya sudah membusuk dan berbau anyir.
Akhirnya para tetangga mengurus jenazah Mak Salim. Sedangkan keluarga Andri dan Mona masih mencari keberadaan anak itu. Sampai jauh malam mereka tak jua ditemukan.
Pencaharian dilakukan esoknya dan semua ramai dan gaduh mencari dengan sebuah alat kentongan, yang menurut tradisi, bisa membuka pintu ghoib, jikalau si anak terperangkap dalam ruang mistis rahasia, para makhluk kasat mata.
Pencaharian sampai tiga hari diiringi dengan doa-doa dari berbagai mushalla dan mesjid. Karena saat itu bertepatan dengan tiga harinya jenazah Mak salim ditemukan. Pada akhirnya si anak muncul dengan sendirinya di sebuah jalan setapak menuju desa. Kepala desa menemukannya saat hendak pulang ke rumah sehabis membeli makanan untuk anak dan istrinya.
Mereka berdua nampak ketakutan dan serupa tidak mengenali siapapun apalagi kedua orang tuanya.
Kedua anak dibawa menuju rumah Ustadz Samsul. Lalu dirukiah sekitar beberapa jam.
Setelah itu diberikan makan dan disuruh tidur. Ketika esoknya terbangun dari tidur, barulah mereka mengenali kedua orangtuanya dan sedikit bercerita jikalau mereka bertemu dengan nenek-nenek yang mengajaknya bermain hingga jauh malam dan tersesat.
Nenek itu bernama Mak Salim. Dia hanya ingin bermain-main saja sebelum lelah dan tertidur menurut cerita kedua anak itu.
Namun demikian tiba-tiba si nenek hilang dan mereka tersesat tidak tau arah jalan pulang sampai bertemu dengan Kepala desa.
Ibunya menangis dan memeluk mereka berdua. Setelah itu berziarah ke makan Mak Salim untuk berdoa dan berterimakasih karena anaknya sudah dikembalikan dan dipulangkan kepada mereka.
Tamat.






infinitesoul dan 3 lainnya memberi reputasi
4
471
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan