Kaskus

Entertainment

InRealLifeAvatar border
TS
InRealLife
Lansia Italia, Coronavirus, dan Berbaliknya Aturan Survival
LANSIA ITALIA, CORONAVIRUS, DAN BERBALIKNYA ATURAN SURVIVAL

Lansia Italia, Coronavirus, dan Berbaliknya Aturan Survival

Italia punya banyak penduduk lanjut usia (lansia): pada 2015, 22,4% penduduknya berumur di atas 65 tahun.*1 Itu berarti 13,6 juta orang dari total 60,8 juta penduduk. Proporsi penduduk lansia Italia adalah tertinggi kedua di dunia, hanya dikalahkan Jepang (26%). Sebagai perbandingan, menurut Sensus 2010, jumlah lansia 65+ di Indonesia adalah 11,9 juta dari total 237 juta penduduk--5%.*2

Apa artinya: Orang Italia berumur panjang. Fakta itu bikin penasaran bangsa-bangsa lain. Beberapa perkiraan penyebab yang sudah diajukan adalah diet lebih sehat,*3 masyarakat yang lebih guyub, dan banyaknya hubungan dengan orang lain.*4 Kita fokus ke kebiasaan sosial. Di antara orang Eropa, orang Italia terkenal paling sosial. Suka kumpul-kumpul, suka makan bersama, banyak kontak fisik. Orang Italia sering bersalaman dan cium pipi. Ikatan keluarga di Italia juga sangat kuat, keluarga besar biasanya tetap tinggal serumah. 85% bisnis di Italia adalah bisnis keluarga. (Bahkan Mafia saja keluarga.) Anggota keluarga tertua sangat jarang kesepian apalagi ditaruh di panti jompo, mereka dirubung anak cucu cicit. Beda dengan lansia di, misalnya, Swedia atau Inggris yang kesepian di tengah masyarakat yang lebih individualistis.

Semua itulah yang selama ini membuat orang Italia berumur panjang, dan populasi lansianya besar. Kemudian datanglah SARS-CoV2, coronavirus yang mewabah sedunia itu.

Nilai-nilai Italia, yang membantu orang Italia berumur panjang, berbalik menimbulkan bencana. Eratnya ikatan sosial dan kontak fisik membuat penularan SARS-CoV2 bisa makin cepat. Dan penyakit akibat infeksi virusnya, COVID-19, ternyata lebih mematikan bagi lansia 50 tahun ke atas dibanding orang berumur di bawahnya. Dan Italia punya banyak sekali lansia. Kombinasi kemudahan penularan dan besarnya kelompok rentan menyebabkan Italia mengalami banyak kematian dalam pandemi COVID-19.

Dalam sejarah kehidupan, kadang keunggulan pada masa "normal" berbalik menjadi kelemahan pada masa krisis. Dinosaurus yang mendominasi Bumi puluhan juta tahun punah ketika Bumi ditabrak benda angkasa lalu terjadi bencana iklim karena tubuh besar mereka, yang mendukung dominasi, butuh banyak sumber daya yang tak tersedia dalam kondisi krisis. Yang selamat malah mamalia kecil yang bisa hidup dalam suasana gelap, dingin, dan paceklik, leluhur manusia.

Aturan survival bisa berubah mendadak sesudah sedemikian lama bertahan. Sebagian adaptasi manusia adalah nilai-nilainya, menciptakan berbagai aturan dan perilaku yang bisa berpengaruh ke kelangsungan hidup. Bagaimanakah nilai-nilai kita menghadapi tantangan wabah ini? Satu yang pasti: alam tidak memandang nilai-nilai buatan kita.

Ilustrasi: warga lanjut usia di Italia, www.lavocedinewyork.com

*1 https://www.prb.org/which-country-ha...st-population/
*2 https://sp2010.bps.go.id/index.php/s...?tid=262&wid=0
*3 https://www.nationalgeographic.com/m...lives-feature/
*4 https://edition.cnn.com/2019/05/09/h...ntl/index.html
Diubah oleh InRealLife 20-03-2020 08:23
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 3 lainnya memberi reputasi
4
574
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan