Kaskus

Entertainment

melly8Avatar border
TS
melly8
Liburan seruh di Bukchon Hanok korea
Bukchon Hanok Village adalah kawasan kampung  rumah tradisional Koreayang terletak di area Bukchon.  Desa tradisional yang memiliki banyak gang sempit dan rumah tradisional Korea,  ini sengaja dijaga kelestariannya untuk mempertahankan suasana perkotaan pada masa dinasti Joseon. Dulunya memang merupakan kawasan tempat tinggal para bangsawan dan pejabat kelas dari dinasti Joseon. Oleh karena itu rumah-rumah tradisional di desa ini juga merupakan rumah  yang bagus  dan elite pada zamannya. Saat ini, Bukchon Hanok Village digunakan sebagai pusat kebudayaan tradisional Korea dan juga kulinernya, di mana pengunjung bisa memiliki sedikit gambaran seperti apa kebudayaan pada masa dinasti Joseon. 
Bukchon Hanok Village juga sering digunakan sebagai lokasi syuting film drama seri  Korea. Kawasan ini direnovasi tahun 1930 dan sampai sekarang tetap terpeliharan dengan bagus menjadi menjadi situs budaya. Desa ini memiliki jalan yang sempit, berliku-liku dan menanjak, yang diapit oleh bangunan-bangunan tradisional  (hanoks) yang memberi atmosfer  khas rumah asli Korea.  Rumah  tua dan elegan keliharan bersih rapi dan semua pintu memakai kunci elektronik PIN dengan nomor rahasia pemiliknya . Ini ciri khas Korea, buka pintu rumah pakai PIN nomer khusus. Hanya hampir semua rumah di kawasan ini tidak memiliki halaman taman. Mungkin karena harga tanah di Seoul dua kali lipat Jakarta sehingga semua tanah dijadikan bangunan. 
Jika ingin sekedar jalan-jalan dan foto-foto, tidak ada biaya yang dikenakan. Namun untuk menginap dan merasakan semua aktivitas warga Bukchon, biaya yang harus dikeluarkan adalah sekitar 50.000 won per malam (sekitar 600.000 rupiah), sudah termasuk sarapan pagi khas Korea dan pengalaman kultural khas penduduk desa. Makanan ala Korea selalu disuguhkan dengan kimchi yaitu sayuran  sawi atau  lobak, yang diasinkan terlebih dahulu. Secara harafiah, Bukchon berarti “desa utara”. Nama ini disematkan kepada distrik ini karena lokasinya yang berada di sebelah utara dua ikon Seoul, Sungai Cheonggye dan Distrik Jongno. Menurut kepercayaan Konfusianisme dan pungsu, lokasi desa ini sangat strategis, yakni di kaki selatan gunung yang menghubungkan Pergunungan Baegak dan Eungbongsan. Desa ini juga dikelilingi hutan rindang dengan panorama yang indah.
Akar budaya dan tradisi desa ini adalah sekitar 600 tahun yang lalu pada era Dinasti Joeson (1392-1897). Dahulu, desa ini hanya dihuni oleh para bangsawan bersama keluarga mereka. Hal ini karena desa ini dekat dengan dua istana kota. Para bangsawan tinggal di rumah hanok dengan arsitektur yang unik. Rumah tradisional ini lengkap dengan elemen-elemen khas seperti atap panjang dan melengkung, serta lantai ondol untuk menjaga rumah tetap hangat di musim dingin. 
Bangunan hanok pun juga dimanfaatkan sebagai museum budaya dan workshop para pengrajin yang mempraktikkan kerajinan tradisional. Hal itu membuat kekayaan tradisi sejarah di distrik ini tetap lestari. Selain hanok, lorong-lorong di Desa Bukchon Hanok ini menjadi satu hal yang digemari para pengunjung. Hanok dan lorong-lorong seolah mampu membawa jiwa dan raga kembali ke masa lalu Korea.



Sumber : [url]https://entrybuana.com/bukchon-hanok/[/url]
0
283
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan