hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Kakek 104 Tahun Ini Minta Disuntik Mati, Alasannya Bosan Hidup


Kematian memang akan datang kepada siapapun tanpa pernah mengenal usia, jabatan, atau harta. Ia akan selalu mengintai setiap manusia. Bilamana waktunya di dunia harus berakhir maka kematian pasti akan menjemputnya. Setiap manusia diberikan umur untuk menyiapkan bekal di kehidupan selanjutnya. Namun, terkadang banyak dari kita tidak berpikir perihal memanfaatkan usia yang terbatas dengan semaksimal mungkin.

Padahal setiap yang bernyawa pasti akan mati. Ketika rezeki yang diberikan Tuhan sudah habis maka saat itulah kematian akan datang. Tak ada yang mampu mencegahnya walau berlindung di balik benteng yang kokoh.



Saat ini, tidak banyak manusia yang memiliki umur yang panjang. Maka jika ada yang diberikan usia lebih dari 60 tahun patutlah bersyukur. Bahkan setiap orang mengidamkan untuk memiliki umur yang panjang, sebagaimana doa-doa yang selalu terucapkan. Namun, beda halnya dengan seorang kakek bernama Dr David Goodall yang berasala dari Melbourne, Australia. Diketahui, ia memiliki sebuah permintaan yang tidak pernah terpikirkan oleh kebanyakan orang yakni minta disuntik mati.

Saat itu, Goodal yang merupakan seorang ilmuwan ini telah berusia 104 tahun. Selama masa tuanya ia hidup dan tinggal di desa. Kepada seluruh warga desa, ia meminta agar disuntik mati dengan alasan sudah bosan hidup dan susah makan.



Setelah berpikir panjang, akhirnya pihak keluarga menyetujui permintaan Goodal tersebut. Kemudian oleh keluarganya ia dibawa terbang ke Swiss. Di sana ia menuju sebuah klinik yang telah mendapatkan izin untuk bisa melalukakan praktek mengakhiri hidup seseorang dengan legal.

Di klinik tersebut, kakek ini mengisi dokumen-dokumen perihal persetujuan yang telah disepakati dan menyatakan bahwa ia telah siap untuk mati. Goodal menyetujui semuanya bahkan ia memuji Swiss karena telah berani memiliki kebijakan seperti itu. Dan meminta untuk negara-negara lain di dunia ini agar bisa mengikuti Swiss dengan cara membuat fasilitas kematian.



Setelah dirasa cukup tentang persyaratan yang harus dilengkapi, akhirnya Goodal bersiap untuk dieksekusi. Proses suntik mati itu sendiri dipimpin oleh Dr. Philip Nitschke. Namun, sebelum dieksekusi Goodal meminta untuk disediakan kripik, ikan bakar dan cheescake untuk menemaninya ketika disuntik mati. Selain itu, ia juga menginginkan agar diperdengarkan lagu Simfoni Kesembilan Beethoven dan tepat ketika lagu itu selesai Goodall menghembuskan nafas terakhirnya.

Ilmuwan yang lahir di Inggris tersebut juga tidak ingin jasadnya dikubur atau dikremasi. Ia menyumbangkan tubuhnya untuk keperluan medis. Hal itu cukup beralasan karena diketahui Goodal tidak percaya akan hidup hari akhir. Goodal dieksekusi pada 2018 silam.



Keputusan untuk mengakhiri hidup seperti ini sangatlah sulit. Perlu mental yang cukup kuat. Namun, bagi mereka yang sudah pasrah dan bosan akan hidup maka hal ini bukan perkara yang sulit.

Sumber :
1

2
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.6K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan