- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Wajib Baca! Aturan Social Distancing yang Mesti Kamu Tahu


TS
Kreativv.com
Wajib Baca! Aturan Social Distancing yang Mesti Kamu Tahu

Sebagai makhluk sosial yang selalu melakukan interaksi dengan orang lain, menjaga jarak dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (2019-nCoV) tidak selalu mudah untuk dilakukan. Setelah pada Jumat (13/2/2020) kemarin, Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan kondisi genting terkait dengan wabah penyakit asal Wuhan, istilah social distancing pun menjadi terkenal.
Menurut arahan yang diberikan oleh pemerintah, upaya yang dapat dilakukan oleh masing-masing individu untuk mengatasi penyebaran wabah COVID-19 adalah dengan menjaga jarak. Tak hanya sekadar menjaga jarak antara orang, social distancing dipilih sebagai metode yang harapannya efektif untuk memperlambat penularan virus dalam skala yang lebih luas.
Social distancing sendiri merujuk ke upaya untuk meminimalisir interaksi sosial antar orang, khususnya yang melibatkan perkumpulan dalam jumlah tertentu. Upaya ini bertujuan untuk menghambat resiko penyebaran virus corona (2019-nCoV) melalui kontak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun, ada beberapa aturan social distancing yang mesti kamu ketahui terlebih dahulu, biar gak bikin salah kaprah dan malah jadi susah sendiri.
Apalagi di tengah merebaknya mitos dan fakta virus corona di berbagai media massa saat ini. Informasi yang tersedia terkait dengan pandemi virus corona mesti dicerna dan disaring dengan baik. Nah, dilansir dari Vox, ada beberapa etika dan aturan social distancing yang perlu kamu ketahui dan taati sesuai dengan informasi dari berbagai pakar kesehatan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
1. Saya merasa sehat. Kenapa saya tidak boleh keluar untuk sekadar menghabiskan waktu luang?

Sumber: phountain.com
Penerapan aturan social distancing yang paling penting adalah pada tingkat individu. Setiap orang berperan untuk mengatur dirinya sendiri dan sebisa mungkin meminimalisir kontak yang tidak diperlukan, termasuk mereka yang merasa sehat dan baik-baik saja. Psikolog asal New York, Leah Lagos, memaparkan bahwa upaya ini menjadi bentuk kontribusi masing-masing individu kepada masyarakat.
Menetaplah di rumah sebisa mungkin, meski kamu yakin tidak sedang terinfeksi virus corona. Jika dilakukan secara masal, upaya ini tentu saja dapat membantu meningkatkan potensi untuk memperlambat penularan virus corona. Cara ini bukan hanya tentang diri kita sendiri, tapi juga kepentingan bersama.
2. Seberapa jauhkah batas social distancing mesti diberlakukan?

Sumber: vox.com
Interaksi sosial merupakan bagian penting yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Terlebih jika menimbang budaya dari masyarakat Indonesia sendiri yang mengedepankan gaya komunikasi komunitas dalam berbagai aspek hidup. Ahli patologi berbasis di New York, Syra Mada, memberikan rekomendasinya terkait aturan social distancing yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Pertemuan antara beberapa orang masih dapat dilakukan dengan ketentuan membatasi jumlah peserta. Ia menyarankan jumlah maksimal hingga 10 orang, dengan membatasi jumlah peserta anak-anak dan orang lanjut usia. Sementara untuk aktivitas di luar gedung, jumlah disarankan maksimal sebanyak 50 orang atau lebih sedikit. Hindarilah tempat-tempat keramaian, khusus yang tertutup, seperti pesta, toko, dan bioskop.
3. Jika saya harus pergi keluar, bagaimana cara terbaik untuk menjaga diri saya dan orang lain?

Sumber: peoplespharmacy.com
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ada kalanya kamu terpaksa untuk keluar dan pergi ke tempat yang mungkin beresiko tinggi. Berdasarkan pemaparan Kare Vergara, pakar kesehatan masyarakat dan penyakit menular asal Chicago, hal pertama yang mesti kamu pahami adalah cara penularan dari virus corona (2019-nCoV) itu sendiri.
Jadi sebelum kamu menerapkan aturan social distancing untuk diri sendiri dan orang lain, ada baiknya untuk memperkaya informasi terkait virus corona (2019-nCoV) terlebih dahulu. Jenis virus baru ini tidak menyebar lewat udara, alias gak airborne. Penularannya sendiri hingga saat ini secara langsung hanya melalui cairan mukus atau droplet dari bersin dan batuk penderita. Sementara untuk penularan tidak langsung adalah lewat permukaan benda yang disentuh atau berada di area mobilisasi penderita.
Maka dari itu sanitasi yang baik menjadi kebiasaan baru yang mesti diterapkan setiap individu untuk dapat menghindari penyebaran virus. Dimulai dari membersihkan tangan secara rutin memakai sabun selama minimal 30 detik, atau dengan hand sanitizer berkadar alkohol minimal 70%. Buat kamu yang sedang merasa tidak enak badan atau sedang terkena pilek, masker jangan lupa untuk selalu dikenakan setiap pergi keluar.
Baca Artikel Menarik Lainnya
1. Saya merasa sehat. Kenapa saya tidak boleh keluar untuk sekadar menghabiskan waktu luang?

Sumber: phountain.com
Penerapan aturan social distancing yang paling penting adalah pada tingkat individu. Setiap orang berperan untuk mengatur dirinya sendiri dan sebisa mungkin meminimalisir kontak yang tidak diperlukan, termasuk mereka yang merasa sehat dan baik-baik saja. Psikolog asal New York, Leah Lagos, memaparkan bahwa upaya ini menjadi bentuk kontribusi masing-masing individu kepada masyarakat.
Menetaplah di rumah sebisa mungkin, meski kamu yakin tidak sedang terinfeksi virus corona. Jika dilakukan secara masal, upaya ini tentu saja dapat membantu meningkatkan potensi untuk memperlambat penularan virus corona. Cara ini bukan hanya tentang diri kita sendiri, tapi juga kepentingan bersama.
2. Seberapa jauhkah batas social distancing mesti diberlakukan?

Sumber: vox.com
Interaksi sosial merupakan bagian penting yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Terlebih jika menimbang budaya dari masyarakat Indonesia sendiri yang mengedepankan gaya komunikasi komunitas dalam berbagai aspek hidup. Ahli patologi berbasis di New York, Syra Mada, memberikan rekomendasinya terkait aturan social distancing yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Pertemuan antara beberapa orang masih dapat dilakukan dengan ketentuan membatasi jumlah peserta. Ia menyarankan jumlah maksimal hingga 10 orang, dengan membatasi jumlah peserta anak-anak dan orang lanjut usia. Sementara untuk aktivitas di luar gedung, jumlah disarankan maksimal sebanyak 50 orang atau lebih sedikit. Hindarilah tempat-tempat keramaian, khusus yang tertutup, seperti pesta, toko, dan bioskop.
3. Jika saya harus pergi keluar, bagaimana cara terbaik untuk menjaga diri saya dan orang lain?

Sumber: peoplespharmacy.com
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ada kalanya kamu terpaksa untuk keluar dan pergi ke tempat yang mungkin beresiko tinggi. Berdasarkan pemaparan Kare Vergara, pakar kesehatan masyarakat dan penyakit menular asal Chicago, hal pertama yang mesti kamu pahami adalah cara penularan dari virus corona (2019-nCoV) itu sendiri.
Jadi sebelum kamu menerapkan aturan social distancing untuk diri sendiri dan orang lain, ada baiknya untuk memperkaya informasi terkait virus corona (2019-nCoV) terlebih dahulu. Jenis virus baru ini tidak menyebar lewat udara, alias gak airborne. Penularannya sendiri hingga saat ini secara langsung hanya melalui cairan mukus atau droplet dari bersin dan batuk penderita. Sementara untuk penularan tidak langsung adalah lewat permukaan benda yang disentuh atau berada di area mobilisasi penderita.
Maka dari itu sanitasi yang baik menjadi kebiasaan baru yang mesti diterapkan setiap individu untuk dapat menghindari penyebaran virus. Dimulai dari membersihkan tangan secara rutin memakai sabun selama minimal 30 detik, atau dengan hand sanitizer berkadar alkohol minimal 70%. Buat kamu yang sedang merasa tidak enak badan atau sedang terkena pilek, masker jangan lupa untuk selalu dikenakan setiap pergi keluar.
Baca Artikel Menarik Lainnya
5 Cara Mengatasi Imposter Syndrome Sesuai Jenisnya






infinitesoul dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan