

TS
gyna200
MACAM-MACAM SUPORTER BOLA
Tak Sekadar Nonton, Inilah 5 Jenis Supporter Sepak Bola

Sepak bola selalu menghasilkan sisi-sisi unik yang menarik untuk diamati, termasuk para pendukung. Kedatangan mereka ke stadion tentu didasari oleh berbagai hal, mulai dari mencari hiburan, mendukung, atau bahkan menunjukkan sikap politik tertentu. Dari berbagai motif itulah kemudian muncul beberapa jenis pendukung klub sepak bola. Berikut 5 di antaranya:
1. Hooligan.
Hooligan adalah sebutan untuk fans sepak bola di Inggris yang mulai sering terdengar antara tahun 1960an. Dilansir dari thefirms.co.uk, sebutan ini merujuk pada sekelompok pendukung klub sepak bola Inggris yang gemar melakukan tur untuk mengikuti tim pujaan bermain di luar kota. Beberapa nama kelompok Hooligan yang terkenal antara lain adalah, Gooners, The Herd, Villa Hardcore, Zulu's Army, Headhunters, The Army, dan The Urchins.
Mereka memiliki tradisi "away day" alias mengawal tim kesayangan ke luar kota. Bagi sebagian orang, perilaku mereka terkesan urakan. Mulai dari minum-minum, bernyanyi, hingga melakukan kerusuhan telah lekat dalam imej mereka. Tak jarang, aksi fanatisme mereka kemudian memakan korban. Beberapa kali insiden penusukan antar kelompok Hooligan mewarnai sepakbola Inggris. Termasuk di antaranya tragedi Heysel dan Hillsborough.
2.casuals
Antara tahun 1985-1990, pemerintah Inggris secara resmi melarang kegiatan Hooliganisme dalam bentuk apapun. Kebijakan ini dikeluarkan sebagai respons atas tragedi Hillsborough yang menewaskan 96 orang pada tahun 1985. Hal itu membuat para Hooligan tak bisa mengenakan kostum tim kesayangan saat menonton sepak bola. Untuk mengatasi hal itu, Hooligan memilih untuk tetap datang ke stadion dengan mengenakan pakaian kasual yang kemudian melahirkan kelompok pendukung Casuals.
3.tifosi
Tifosi sendiri pada dasarnya adalah bahasa Italia untuk kata "penggemar" atau fans. Sama seperti di Inggris, sepak bola juga telah menjadi bagian dalam budaya masyarakat Italia. Di Italia, penggemar sepak bola sangat terikat dengan stereotipe kedaerahan dan sikap politik. Supporter yang awalnya bertujuan mendukung tim kesayangan, malah terjebak pada saling ejek kota asal dan pilihan politik.
Kelompok tifosi adalah kelompok yang didominasi oleh keluarga kecil bersama anak mereka atau kadang juga sekelompok wanita. Mereka datang ke stadion dengan segala pernak-pernik klub, termasuk jersey, syal, dan topi.
4.ultras
Berbeda dengan Tifosi, kelompok Ultras diklaim sebagai kelompok supporter yang lebih ekstrem. Pada awalnya mereka muncul pada akhir 1960an. Kala itu, pendukung dari klub-klub Italia membentuk semacam geng yang menempati tribun berdiri di belakang gawang dengan nama "Brigade", "Fedayeen", atau "Commando". Kelompok Ultras identik dengan gaya penampilan serba hitam, menggunakan scarf dan jaket hoodie. Mereka menonton pertandingan sambil berdiri dan terus menyanyi sambil kadang mengibarkan bendera atau membakar petasan.
5.mania
Kata "mania" seringkali digunakan oleh kelompok suppporter di Indonesia. Misalnya, Jakmania, Bonekmania, atau Aremania. Menurut KBBI, kata "mania" adalah gangguan jiwa dengan ciri gejala kemarahan, kegelisahan, kekalutan, atau kebingungan yg berlebih-lebihan. Namun secara terminologi "mania" juga dapat diartikan sebagai kegembiraan yang dimanifestasikan oleh hiperaktivitas mental dan fisik. Atau juga dapat berarti antusiasme yang berlebihan dan kadang tidak beralasan.
itulah beberapa pembahasan mengenai suporter sepak bola,
SUMBER
dan harus di ingat :
"meskipun berbeda-beda,keamanan dan sportivitas harus selalu di jaga"


Sepak bola selalu menghasilkan sisi-sisi unik yang menarik untuk diamati, termasuk para pendukung. Kedatangan mereka ke stadion tentu didasari oleh berbagai hal, mulai dari mencari hiburan, mendukung, atau bahkan menunjukkan sikap politik tertentu. Dari berbagai motif itulah kemudian muncul beberapa jenis pendukung klub sepak bola. Berikut 5 di antaranya:
1. Hooligan.
Hooligan adalah sebutan untuk fans sepak bola di Inggris yang mulai sering terdengar antara tahun 1960an. Dilansir dari thefirms.co.uk, sebutan ini merujuk pada sekelompok pendukung klub sepak bola Inggris yang gemar melakukan tur untuk mengikuti tim pujaan bermain di luar kota. Beberapa nama kelompok Hooligan yang terkenal antara lain adalah, Gooners, The Herd, Villa Hardcore, Zulu's Army, Headhunters, The Army, dan The Urchins.
Mereka memiliki tradisi "away day" alias mengawal tim kesayangan ke luar kota. Bagi sebagian orang, perilaku mereka terkesan urakan. Mulai dari minum-minum, bernyanyi, hingga melakukan kerusuhan telah lekat dalam imej mereka. Tak jarang, aksi fanatisme mereka kemudian memakan korban. Beberapa kali insiden penusukan antar kelompok Hooligan mewarnai sepakbola Inggris. Termasuk di antaranya tragedi Heysel dan Hillsborough.
2.casuals
Antara tahun 1985-1990, pemerintah Inggris secara resmi melarang kegiatan Hooliganisme dalam bentuk apapun. Kebijakan ini dikeluarkan sebagai respons atas tragedi Hillsborough yang menewaskan 96 orang pada tahun 1985. Hal itu membuat para Hooligan tak bisa mengenakan kostum tim kesayangan saat menonton sepak bola. Untuk mengatasi hal itu, Hooligan memilih untuk tetap datang ke stadion dengan mengenakan pakaian kasual yang kemudian melahirkan kelompok pendukung Casuals.
3.tifosi
Tifosi sendiri pada dasarnya adalah bahasa Italia untuk kata "penggemar" atau fans. Sama seperti di Inggris, sepak bola juga telah menjadi bagian dalam budaya masyarakat Italia. Di Italia, penggemar sepak bola sangat terikat dengan stereotipe kedaerahan dan sikap politik. Supporter yang awalnya bertujuan mendukung tim kesayangan, malah terjebak pada saling ejek kota asal dan pilihan politik.
Kelompok tifosi adalah kelompok yang didominasi oleh keluarga kecil bersama anak mereka atau kadang juga sekelompok wanita. Mereka datang ke stadion dengan segala pernak-pernik klub, termasuk jersey, syal, dan topi.
4.ultras
Berbeda dengan Tifosi, kelompok Ultras diklaim sebagai kelompok supporter yang lebih ekstrem. Pada awalnya mereka muncul pada akhir 1960an. Kala itu, pendukung dari klub-klub Italia membentuk semacam geng yang menempati tribun berdiri di belakang gawang dengan nama "Brigade", "Fedayeen", atau "Commando". Kelompok Ultras identik dengan gaya penampilan serba hitam, menggunakan scarf dan jaket hoodie. Mereka menonton pertandingan sambil berdiri dan terus menyanyi sambil kadang mengibarkan bendera atau membakar petasan.
5.mania
Kata "mania" seringkali digunakan oleh kelompok suppporter di Indonesia. Misalnya, Jakmania, Bonekmania, atau Aremania. Menurut KBBI, kata "mania" adalah gangguan jiwa dengan ciri gejala kemarahan, kegelisahan, kekalutan, atau kebingungan yg berlebih-lebihan. Namun secara terminologi "mania" juga dapat diartikan sebagai kegembiraan yang dimanifestasikan oleh hiperaktivitas mental dan fisik. Atau juga dapat berarti antusiasme yang berlebihan dan kadang tidak beralasan.
itulah beberapa pembahasan mengenai suporter sepak bola,
SUMBER
dan harus di ingat :
"meskipun berbeda-beda,keamanan dan sportivitas harus selalu di jaga"

0
3.8K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan