Di daerah kami ada sebuah terowongan yang mempunyai banyak kisah mistis. Dimulai dari pembangunannya beberapa tahun lampau.



Sebelumnya terowongan tersebut adalah jalan kereta api, dikarenakan kemacetan yang terjadi tiap kereta lewat maka, dibangunlah sebuah terowongan dengan jalan kereta di atas dan jalan raya di bawahnya.

Pembuatan terowongan untuk jalan raya dibuat dengan menggali bagian bawah rel, berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat. Menggali tanah sama dengan melewati tempat para jin/makhluk halus, sehingga dipercaya akan ada tumbal untuk pembangunan tersebut.

Entah kebetulan atau tidak, selama pembangunan terowongan tersebut bisa dibilang memakan korban. Beberapa pekerja kehilangan nyawa baik karena kecelakaan ataupun karena sakit. Peristiwa tersebut makin mempertebal keyakinan warga akan tumbal yang diambil untuk pembangunan tersebut.

Setelah beberapa waktu terowongan tersebut selesai dibangun. Saat malam menjelang, jarang sekali ada yang berani melewatinya, apalagi lokasinya yang jauh dari pemukiman membuat terowongan tersebut terlihat makin sepi dan angker.

Suatu hari Bejo seorang tukang ojek, mendapat penumpang yang berasal dari desa di seberang terowongan. Saat mengantar penumpang baru lepas isya, suasana masih agak ramai.

Namun saat sampai di tujuan, hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras. Bejo yang lupa membawa jas hujan terpaksa berteduh dirumah seorang teman yang ternyata tetangga dari penumpangnya.

Asyik mengobrol mereka lupa waktu, padahal hujan sudah lama berhenti. Bejo terkejut saat menyadari hampir jam 11 malam, terburu-buru dia berpamitan pulang.

Malam itu udara sangat dingin sehingga Bejo melambatkan laju kendaraannya. Mendekati terowongan hatinya mulai bimbang, tapi mengambil jalan lain akan membuatnya memutar sangat jauh.

Suasana di sekitar terowongan sangat sepi, bahkan suara jangkrik dan hewan malam tidak terdengar. Hanya hembusan angin serta derak ranting pohon yang terdengar mencekam. Bejo berusaha mengacuhkan sekitar dan bergegas melaju menembus terowongan.

Melewati pintu terowongan, Bejo melambatkan laju kendaraannya. 'Ternyata biasa aja, ngga ada yang seram,' batin Bejo sumringah.

Namun baru saja dia bernafas lega, terdengar suara memanggilnya

"Jo,Bejo. Enteni aku." ( Jo,Bejo tunggu aku).

Bejo tersentak dan menoleh kebelakang, dilihatnya sepasang kaki menjulur dari bawah sampai ke atas terowongan sebuah tubuh yang sangat tinggi duduk diatas terowongan.

Bejo terus mendongak ke atas tapi makhluk itu seolah sangat tinggi sampai kepalanya tidak terlihat.

Bejo bergegas menambah kecepatan motornya dan segera pulang kerumahnya.

Sampai rumah, Bejo baru menyadari kepalanya tidak bisa lurus ke depan, keesokan paginyapun dia terserang demam hebat.

Demam dan kepalanya sembuh beberapa hari kemudian setelah keluarganya mendatangkan seorang kyai untuk mengobatinya.

Sejak hari itu, pantang bagi Bejo mengantar penumpang malam-malam melewati terowongan tersebut.

Demikian salah satu kisah dari terowongan hantu di daerah kami. Terimakasih kunjungannya.