Gianluigi Buffon (Getty Images)

Penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon mengaku bahwa dirinya adalah seorang fans dari salah satu klub yang menjadi rivalnya di Liga Italia, yaitu Inter Milan.

Meskipun dirinya menyebut sebagai fans Juventus sejak dari kecil, namun dia memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh orang terkait masa kecilnya.

Dia mengatakan hal tersebut saat wawancaranya bersama dengan Juventus TV. Pasalnya sewaktu muda sekitar 1986, Buffon sangat mengidolakan Giovanni Trapattoni yang saat itu sedang melatih Inter Milan.

"Saya jatuh cinta pada Giovanni Trapattoni dan ketika ia bergabung dengan Inter Milan [pada 1986], saya ragu tapi karena rasa suka saya kepada karakternya sedemikian rupa sehingga kemudian saya mendukung Inter." ungkap Buffon.

Selain Inter, kala itu Buffon menaruh perhatian juga kepada klub-klun medioker di Liga Italia seperti Pescara, Como, Avellino, Campobasso, bahkan waktu berumur 12 tahun ia menjadi suporter Genoa FC.

Saat diwawancara oleh Juventus TV, Buffon saat ini sedang menghabiskan waktunya bersama keluarga di rumah, efek dari lockdown yang diberlakukan di negaranya Italia terkait pendemi virus corona/Covid19.

Ia pun menceritakan bahwa sejak kecil sangat menyukai berbagai cabang olahraga namun dia lebih memilih dan mencintai sepakbola.

Pria yang saat ini berusia 41 tahun, sejak kecil bermimpi untuk menjadi pemain besar. Sempat bermain sebagai seorang gelandang, Buffon akhirnya menemukan posisi bermain yang pas yakni sebagai kiper.

Untuk mewujudkan mimpinya itu ia terus bekerja keras dalam latihan. Bahkan ketika Buffon berusia 6-7 tahun ada seseorang mengatakan kepadanya bahwa dia akan menjadi penjaga gawang tim Serie A dan menjadi legenda.

Sepanjang karirnya yang panjang, dimulai secara profesional pada tahun 1995, ia hanya bermain untuk Parma, Juventus dan Paris Saint-Germain.

Sejauh itu, Buffon telah tampil dalam 667 laga di berbagai ajang kompetisi. Peraih Piala Dunia 2006 itu memiliki 176 caps di Timnas Italia.

Pada musim 2018/2019 lalu, Buffon pernah berseragam Paris Saint Germain di Ligue 1 Prancis. Hanya setahun di kota Paris. Ia kemudian balik lagi ke klub yang membesarkan namanya, Juventus.

Sumber: la Repubblica