sapusapusapuAvatar border
TS
sapusapusapu
ANAK KEJANG KARENA DEMAM
Baiklah teman saya punya pengalaman yang penting untuk dibagikan kepada teman-teman sekalian. Mungkin saja teman-taman sekalian pernah mengalami, atau baru saja mengalami, dan juga bisa juga sebagai pelajaran bagi yang belum pernah mengalami.

demam merupakan gejala yang biasa terjadi pada anak terutama untuk anak di bawah lima tahun atau balita, hal ini merupakan respon anak terhadap penyakit contohnya adanya infeksi. Tapi apakah teman pernah mengalami anaknya kejang saat anaknya demam?

 

Jadi saya punya anak kedua laki laki umur kurang lebih satu tahun, pada waktu itu bertepatan dengan hari raya idul adha tahun 2019 dimana anak saya menderita batuk pilek disertai dengan demam, suhu kira2 37 derajat. dari pagi sampai dengan siang anak normal makan dan minum seperti biasa, tetapi sore saat saya lagi bakar2 sate sama anak pertama saya perempuan, anak saya kedua yang laki-laki menunjukan wajah yang lemes atau nglentruk dalam bahasa jawa, dari tanda-tanda itu saya mulai curiga tapi berdasarkan pengalaman anak pertama masih aman karena panas dibwah 37 derajat.

Kemudian saya mandi dan sholat maghrib, saat selesai sholat maghrib istri saya teriak-teriak dan nangis karena anak saya kejang seluruh badanya kaku, padahal baru saja diminumkan sanmol (obat penurun panas). Langsung deh saya bingung dan panik mana mobil saya titipkan di parkiran yang jaraknya agak jauh dari rumah lagi. Saya dan istri langsung keluar membawa anak, mau membawa pakai motor, ternyata tetangga depan rumah langsung tanggap "Ayo saya antarkan pakai mobil". langsung deh masuk mobil dan dengan kecepatan cahaya menuju rumah sakit terdekat. Mana ga bawa dompet dan HP lagi.

Di dalam mobil istri tidak henti-hentinya menangis sambil memanggil nama anak, dan terlihat anak kondisi bersuara seperti orang mabuk dan tanganya kenceng memegang tanganku. Mobil melaju dengan cepat bak ambulan tanpa sirine.Akhirnya kurang lebih 7 menit kita smapai di Rumah Sakit terdekat tepatnya di depan pintu IGD, Buka pintu mobil langsung lari tolong suster anaku kejang, dengan sigap tenaga medis langsung membawa ke tempat tidur di IGD.

Disitu kami ditanya tanya oleh dokter jaga kemudian anak dikasih obat dari dubur, lama kelamaan anaku sadar. dan bisa mengangis lagi. Karena masih kejang pertama, saran dari dokter untuk opname sekalian observasi takutnya terjadi kejang lagi. akhirnya setelah 3 hari dirawat kami diperbolehkan pulang. Dari situ dokter memberi masukan bahwa anak anda kemungkinan dapat mengalami kejang lagi, kalau badanya panas segera kasih penurun panas, apabila tidak turun selama 4 jam kasih lagi begitu seterusnya. Dan kalau dalam tidak kunjung turun kasih obat penurun panas lewat dubur.

Pada suatu hari anak saya karena batuk dan pilek akhirnya panas lagi kita kasih obat penurun panas 4 jam sekali dan kita bawa ke dokter anak. Di sana kita dikasih obat batuk dan pilek, karena kita cerita kalau ada riwayat kejang maka dokter memberikan obat anti kejang dengan catatan dikasih obat tersebut kalau panasnya lebih dari 38 derajat. Akhirnya kami pulang dan anak kami sembuh batuk pileknya dan tidak panas lagi.

Kemudian suatu hari anak kami panas lagi karena ketularan kakaknya yang sakit karena ketularan temenya di sekolah, begitulah kalau punya balita lebih dari satu di rumah, penyakitnya bisa saling menular. Saya lupa hari apa itu, kita (saya dan istri) bergantian begadang untuk mengawasi anak yang dalam kondisi demam apabila terjadi kejang. Kita sengaja tidak memberinya obat anti kejang karena kata dokter kalau panas lebih dari 38 derajat baru dikasih obat anti kejang. Semalam kita lewati tanpa masalah karena dia panas 37 an derajat. Esok paginya saya putuskan akan memeriksakan anaku ke dokter sekalian saya berangkat kerja dan istri pulang dengan taksi online.

Pada saat saya lagi mandi tiba-tiba terdengar istri teriak dan menangis, pikirku apalagi ini, selesai mandi saya keluar, waduh bener anaku kejang lagi, tapi sekarang saya sudah lebih siaga karena kalau anak demam mobil pasti aku parkir di jalan dekat rumah, maklum tempat parkirnya susah di rumah. Akhirnya kita langsung cusss ke rumah sakit terdekat seperti pembalap tentunya. Di rumah sakit kami langsung menuju UGD dan di tangani dokter jaga, seperti sebelumya anak kami di minta opname 3 hari untuk observasi. Setelah 3 hari anak kami sembuh dan bisa pulang.

Pesan dokter sebelum kita pulang adalah setiap anak demam segera kasih obat anti kejang berapapun suhunya dan diberikan 8 jam sekali. Alhamdulillah sudah 3 bulan lebih apabila anak demam selalu kami kasih obat anti kejang dan tidak pernah kejang lagi dan semoga ke depan tidak terjadi kejang lagi Amieeennn. Karena dokter bilang resiko kejang ini dapat berakhir setelah anak melewati usia 5 tahun. Trima kasih begitulah pengalaman saya smoga bermanfaat bagi teman teman sekalian..

0
487
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan