Quote:
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo menyebutkan, kemacetan terjadi di jalan protokol di Jakarta, Senin, 16 Maret 2020 malam. Kemacetan itu buntut dari sistem ganjil-genap yang dicabut sementara oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena wabah virus corona, Covid-19.
Sambodo mengungkapkan, ada penurunan volume kendaraan di beberapa titik semisal di sekolah dan kantor karena kegiatannya dialihkan ke rumah. Tapi, di sisi lain masih ada juga kantor yang belum menerapkan hal itu. Lantaran ganjil genap ditiadakan maka ada peningkatan kendaraan di jalan protokol Jakarta yang biasanya dibatasi oleh ganjil genap.
Sambodo menjelaskan, biasanya pada pukul 20.00-21.00 WIB lalu lintas di lokasi gage (ganjil genap) sudah longgar tapi hal itu tidak terjadi kemarin. "Namun faktanya kita lihat di lapangan terjadi kepadatan terutama di jalur-jalur protokol termasuk juga biasanya jam 8-9 sudah longgar arus lalin. Kemudian yang kemarin pelaksanaan ditiadakan gage bahkan sampai malam masih terjadi kepadatan," ujarnya, di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 12 Maret 2020.
Menurut Sambodo, pihaknya akan melakukan evaluasi dengan pihak terkait soal kebijakan pencabutan gage ini. Evaluasi akan dilakukan setelah melihat hasil penerapan sampai tiga hari pertama. Tak menutup kemungkinan kebijakan pencabutan ganjil genap ini dibatalkan usai evaluasi.
Dia mencontohkan soal pencabutan pembatasan operasional transportasi umum, mulai dari TransJakarta dan MRT kemarin. Buntut pembatasan operasional itu terjadi penumpukan penumpang dimana-mana. Dari situ kemudian dilakukan evaluasi. Hasilnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian membatalkan pembatasan jam operasional tersebut. Hasilnya, hari ini transportasi umum kembali normal tapi dibatasi tiap penumpang di dalamnya.
"Karena bagaimanapun kebijakan lantas itu sifatnya multistakeholder karena sifatnya multistakeholder, tentu ini harus dibicarakan di forum lantas dimana seluruh pihak terkait akan membicarakan sehingga kemudian kebijakan itu tepat sasaran," ujarnya.
SUMBER
ngomong pakai istilah simulasi
intinya mah tanpa visi
kasian rakyat DKInya
jadi tikus percobaan
gagal tinggal cabut
kata maaf saja kaga pernah ada
paling cari "kata kata" lain buat pembenaran
