- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[KUMPULAN PUISI] Pena Bercerita Makna Hidupnya


TS
ziendy
[KUMPULAN PUISI] Pena Bercerita Makna Hidupnya
![[KUMPULAN PUISI] Pena Bercerita Makna Hidupnya](https://s.kaskus.id/images/2020/03/17/10738710_202003170627520264.jpg)
Halo agan sista....
Jadi gini... Ane dulu sering nyandur di halaman facebook... Ya memang geli sih kalau ane sendiri yang baca tapi semoga saja kumpulan puisi-puisi ini dapat menjadi wahana sastra agan sista...
Cek Karya Ori Link Sumber Halaman Facebook (milik ane karya ori) DISINI
Daripada ane diemin mending kita berbagi ya ian

Quote:
BAYANGAN SIAL
Di dalam juang terdapat darah....
Di dalam pengorbanan terdapat air mata....
Di dalam kesabaran terdapat waktu...
Bisakah kau tuangkan segelas anggur kedalam bejana itu? Aku haus....
Oh aku lupa, waktu telah menelan siang....
Bisakah kau bagi minyak? Aku ingin obor!
Ah sial! Aku hanya berbicara pada bayangan!
Ku kira kau ada!
Di dalam juang terdapat darah....
Di dalam pengorbanan terdapat air mata....
Di dalam kesabaran terdapat waktu...
Bisakah kau tuangkan segelas anggur kedalam bejana itu? Aku haus....
Oh aku lupa, waktu telah menelan siang....
Bisakah kau bagi minyak? Aku ingin obor!
Ah sial! Aku hanya berbicara pada bayangan!
Ku kira kau ada!
Quote:
ENYAHLAH KAU BAYANGAN
Ku titihkan rasa....
Ku julurkan kata....
Ku usap makna...
Ku panggil tuan...
Kemanakah kau akan berjalan?
Mesir?
China?
Atau Nirwana?
Berapa lama kau akan berjalan?
Sehari?
Seminggu?
Setahun?
Oh tidak....
Aku lupa.....
Kau hanya bayangan....
Lupakan saja...
Ku titihkan rasa....
Ku julurkan kata....
Ku usap makna...
Ku panggil tuan...
Kemanakah kau akan berjalan?
Mesir?
China?
Atau Nirwana?
Berapa lama kau akan berjalan?
Sehari?
Seminggu?
Setahun?
Oh tidak....
Aku lupa.....
Kau hanya bayangan....
Lupakan saja...
Quote:
SEBATANG KARA
Kini tinggal aku sendiri...
Nyamukpun tak ingin menemani....
Hanya gelap......
Pekat....
Aku tak dapat melihat!
Oh bayangan... Kemana kau berlalu?
Berharap Jibril datang padaku....
Membawa wahyu yang menerangkan....
Kini tinggal aku sendiri...
Nyamukpun tak ingin menemani....
Hanya gelap......
Pekat....
Aku tak dapat melihat!
Oh bayangan... Kemana kau berlalu?
Berharap Jibril datang padaku....
Membawa wahyu yang menerangkan....
Quote:
AKU LUPA
Iqro!
Jibril membentaku.....
Denyut sayup nadiku...
Bergetar.....
Aku bisa membaca!
Tapi ku buta makna!
Iqra!
Iqra bismirobbukal Akram!
Jibril kembali membentakku
Sorot mata tajam...
Tersentak kokoh tubuhku...
Aku tahu nama Tuhanku!
Tapi aku lupa!
Dia Yang Menciptakan
Iqro!
Jibril membentaku.....
Denyut sayup nadiku...
Bergetar.....
Aku bisa membaca!
Tapi ku buta makna!
Iqra!
Iqra bismirobbukal Akram!
Jibril kembali membentakku
Sorot mata tajam...
Tersentak kokoh tubuhku...
Aku tahu nama Tuhanku!
Tapi aku lupa!
Dia Yang Menciptakan
Quote:
RAHASIA DO'A
Wahai sang penyampai wahyu...
Apa rahasia Ibrahim?
Tak lekas abu berselimut bara panas biru...
Ia menjawab
Doa!
Kutelan ludah....
Kalbu mengukuh ingin bertanya kembali.....
Wahai lidah Tuhan.....
Apa kekuatan musa....
Membagi dua sang samudera?
Ia tetap menjawab, Do'a!
Terdiam diri ini....
Namun hati masih angkuh...
Ku ingin bertanya kembali....
Wahai Jibril, ku sebut indah namamu
Demi kalbu yang berseru....
Mengapa kau menjawab Do'a?
Jibril berbelok muka....
Sinar wajah terpancar cahaya....
Bergetar hati menusuk sanubari...
Keder diri ini.....
Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Wahai manusia....
Tak mungkin ada kilatan secepat do'a....
Ia sampai ke telinga Tuhan mu yang menciptakan sebelum engkau berhenti berkata....
Wahai sang penyampai wahyu...
Apa rahasia Ibrahim?
Tak lekas abu berselimut bara panas biru...
Ia menjawab
Doa!
Kutelan ludah....
Kalbu mengukuh ingin bertanya kembali.....
Wahai lidah Tuhan.....
Apa kekuatan musa....
Membagi dua sang samudera?
Ia tetap menjawab, Do'a!
Terdiam diri ini....
Namun hati masih angkuh...
Ku ingin bertanya kembali....
Wahai Jibril, ku sebut indah namamu
Demi kalbu yang berseru....
Mengapa kau menjawab Do'a?
Jibril berbelok muka....
Sinar wajah terpancar cahaya....
Bergetar hati menusuk sanubari...
Keder diri ini.....
Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Wahai manusia....
Tak mungkin ada kilatan secepat do'a....
Ia sampai ke telinga Tuhan mu yang menciptakan sebelum engkau berhenti berkata....
Quote:
LIMA TIANG
Tutur Jibril menggetarkan....
Lidah fasih mengungkap tabir....
Diktator Tuhan yang Maha Agung...
Juru bicara alam semesta....
Tak ada siang tak ada malam
Gelap gulita selalu ku rasa....
Betapa malang nasib sang putra...
Berdingding angin, beratap langit....
Wahai Jibril....
Katakan padaku....
Bagaimana aku bisa membuat istana megah bak Sulaiman?
Jibril tersenyum mengungkap kata....
Dirikanlah dahulu lima tiang.....
Berniat hati.... Jasad jalani....
Terpanjanglah indah istana megah....
Di syurga nanti..
Quote:
ANGKUH
Langkah diri....
Sombong kaki....
Meraba tangan...
Angkuh bicara....
Menatap mata...
Mengutuk hati....
Umur sepotong...
Jiwa sudah mati....
Ooohhh khiyat badan....
Jasadmu tak sebesar bumi yang kau pijaki...
Kepalamu tak setinggi langit yang menjulur tinggi
Langkahmu tak secepat putaran sang bumi....
Langkah diri....
Sombong kaki....
Meraba tangan...
Angkuh bicara....
Menatap mata...
Mengutuk hati....
Umur sepotong...
Jiwa sudah mati....
Ooohhh khiyat badan....
Jasadmu tak sebesar bumi yang kau pijaki...
Kepalamu tak setinggi langit yang menjulur tinggi
Langkahmu tak secepat putaran sang bumi....
Quote:
AKU INGIN PERGI
Hey mau kemana!
Jibril menarik mundur langkah kaki....
Aku ingin pergi!
Wahai cucu Adam....
Lari tak akan berguna....
Ketetapanmu,
akan tetap ada....
Kokoh iman....
Tawakal hati....
Niscaya Tuhan Menyayangi.....
Wahai sang pengirim rahmat alam.....
Terkikis hati....
Terluka jiwa....
Gelap gulita aku menanti.....
Restu Tuhan tak ku dapati....
Berharap besar,,,,,
berpasrah diri...
Hey mau kemana!
Jibril menarik mundur langkah kaki....
Aku ingin pergi!
Wahai cucu Adam....
Lari tak akan berguna....
Ketetapanmu,
akan tetap ada....
Kokoh iman....
Tawakal hati....
Niscaya Tuhan Menyayangi.....
Wahai sang pengirim rahmat alam.....
Terkikis hati....
Terluka jiwa....
Gelap gulita aku menanti.....
Restu Tuhan tak ku dapati....
Berharap besar,,,,,
berpasrah diri...
Quote:
TAUBAT
Jibril berbisik.....
Mendekap telinga....
Lirih berkata.....
Wahai sahaya.....
Dunia fana meski bertahta....
Jalani hari....
Esok kau nanti....
Disini gelap dikau sendiri....
Menjauh diri....
Habiskan hari....
Nama Tuhan semai dihati...
Tumbuh bunga berbau kasturi....
Lidah tak bertulang kau kokohkan...
Asma Tuhan Panca sandaran....
Rabigfirli.....
Tuhan mengampuni.....
Dosa lautan....
Tak berarti.....
Meminta diri...
Seorang hamba...
Berpilar lima....
Berlantai bumi....
Jibril berbisik.....
Mendekap telinga....
Lirih berkata.....
Wahai sahaya.....
Dunia fana meski bertahta....
Jalani hari....
Esok kau nanti....
Disini gelap dikau sendiri....
Menjauh diri....
Habiskan hari....
Nama Tuhan semai dihati...
Tumbuh bunga berbau kasturi....
Lidah tak bertulang kau kokohkan...
Asma Tuhan Panca sandaran....
Rabigfirli.....
Tuhan mengampuni.....
Dosa lautan....
Tak berarti.....
Meminta diri...
Seorang hamba...
Berpilar lima....
Berlantai bumi....
Quote:
MABUK DUNIA
Otakku melayang.....
Hayalanku terbang.....
Bagaimana diri mampu berbakti....
Jika otak lupa.....
Iman tak ada....
Otakku melayang.....
Hayalanku terbang.....
Bagaimana diri mampu berbakti....
Jika otak lupa.....
Iman tak ada....
Quote:
AKHIRAT
Sesudah Bumi ku singgahi...
Apa gerangan yang kan menanti?
Ucap diri lidah ilahi....
Negeri kayangan sudah menanti....
Sesudah Bumi ku singgahi...
Apa gerangan yang kan menanti?
Ucap diri lidah ilahi....
Negeri kayangan sudah menanti....
Quote:
KEKAL
Kering keronta tubuhku....
Memutih pudar setiap bulu...
Tertatih letih ku berdiri....
Tak berbekal sama sekali....
Habis berkelana dimasa muda....
Berjalan gontai bak kesatria...
Nan elok wajah terpangpang...
Tak berguna sampai tujuan....
Oooh Tuhan....
Gerangan apa yang ditakdirkan?
Bersimbah darah...
Bermandi luka....
Hancur tubuhku...
Kau satukan jua....
Kering keronta tubuhku....
Memutih pudar setiap bulu...
Tertatih letih ku berdiri....
Tak berbekal sama sekali....
Habis berkelana dimasa muda....
Berjalan gontai bak kesatria...
Nan elok wajah terpangpang...
Tak berguna sampai tujuan....
Oooh Tuhan....
Gerangan apa yang ditakdirkan?
Bersimbah darah...
Bermandi luka....
Hancur tubuhku...
Kau satukan jua....
Quote:
KELAHIRAN
Perutmu menjadi rumahku....
Hidungmu menjadi nafasku....
Harapanmu menjadi permintaanku....
Oh ibu.....
Berat kau tanggungi....
Lelah kau lalui....
Sakit kau hadapi...
Luka kau hampiri....
Sembilan bulan aku menggangu...
Hingga akhir kau usir aku.....
Perutmu menjadi rumahku....
Hidungmu menjadi nafasku....
Harapanmu menjadi permintaanku....
Oh ibu.....
Berat kau tanggungi....
Lelah kau lalui....
Sakit kau hadapi...
Luka kau hampiri....
Sembilan bulan aku menggangu...
Hingga akhir kau usir aku.....
Quote:
NADA HUJAN
Nada Hujan berbunyi rintih...
Berjatuhan menyentuh Bumi....
Hati kacau bersemai tenang.....
Awan?
Benarkah dikau gerangan menangis?
Mengapa mentari meninggalmu?
Hatimu kalut....
Dar...der..... dor.....
Terkejut ku dibuatmu....
Nyata kau menenangkan....
Dibalik ratapan penderitaan....
Awan....
Bertenanglah diri...
Bibir pelangi akan ku lukis...
Senyum mentari kan hampiri....
Nada Hujan berbunyi rintih...
Berjatuhan menyentuh Bumi....
Hati kacau bersemai tenang.....
Awan?
Benarkah dikau gerangan menangis?
Mengapa mentari meninggalmu?
Hatimu kalut....
Dar...der..... dor.....
Terkejut ku dibuatmu....
Nyata kau menenangkan....
Dibalik ratapan penderitaan....
Awan....
Bertenanglah diri...
Bibir pelangi akan ku lukis...
Senyum mentari kan hampiri....
Quote:
SEBATANG ROKOK
Kau seperkasa Tuhan
Kecil mematikan....
Kau se elok nanas muda
Membunuh nyawa dalam kandungan...
Kau sesakit kebiri
Melumpuhkan kenikmatan...
Kau seperkasa Tuhan
Kecil mematikan....
Kau se elok nanas muda
Membunuh nyawa dalam kandungan...
Kau sesakit kebiri
Melumpuhkan kenikmatan...
Quote:
BINGKAI RUPA
Fakir ku dilahirkan...
Miskin ku dibesarkan...
Seteguk ilmu sudah bicara lautan...
Ah...... Rupanya akal kosong....
Boleh ku terka...
Miskin ku mengaku kaya....
Bodoh ku berlaga pintar....
Tak sadar diri...
Jauh terbelakang....
Menutup takdir....
Aib terhampar...
Fakir ku dilahirkan...
Miskin ku dibesarkan...
Seteguk ilmu sudah bicara lautan...
Ah...... Rupanya akal kosong....
Boleh ku terka...
Miskin ku mengaku kaya....
Bodoh ku berlaga pintar....
Tak sadar diri...
Jauh terbelakang....
Menutup takdir....
Aib terhampar...
Quote:
UANG
Mengapa manusia merontokan tulang...
Tak tahu siang tak tahu malam....
Banjir tubuh lesuh.....
Kering kerongkongan panas dahaga....
Tak ada waktu katanya....
Istirahatlah tuan!
Kau lelah...
Janganlah engkau dibunuh uang....
Mengapa manusia merontokan tulang...
Tak tahu siang tak tahu malam....
Banjir tubuh lesuh.....
Kering kerongkongan panas dahaga....
Tak ada waktu katanya....
Istirahatlah tuan!
Kau lelah...
Janganlah engkau dibunuh uang....
Quote:
TANDA JASA
Guruku....
Ingat kembali masa itu....
Lisan terbelit otak terbelenggu....
Telinga dungu kepala membantu....
Dengan sabar kau tanam aksara...
Demi merintis insan bertaqwa.....
Dua belas tahun engkau berganti rupa....
Tak satupun terukir tanda jasa...
Guruku....
Jika aku menjadi jenderal, tanda jasamu adalah jenderal.....
Setinggi langit pangkat ku dapati....
Tetap tak sampai selutut ilmu yang kau beri....
Guruku....
Ingat kembali masa itu....
Lisan terbelit otak terbelenggu....
Telinga dungu kepala membantu....
Dengan sabar kau tanam aksara...
Demi merintis insan bertaqwa.....
Dua belas tahun engkau berganti rupa....
Tak satupun terukir tanda jasa...
Guruku....
Jika aku menjadi jenderal, tanda jasamu adalah jenderal.....
Setinggi langit pangkat ku dapati....
Tetap tak sampai selutut ilmu yang kau beri....
Quote:
PENA
Ujungmu tajam menghunus lembaran...
Titahmu sakti...
Melebihi saksi...
Meski hitam pekat berkilau......
Kau lebih kuat dari ucapan....
Lebih kekal....
Kau yang hadirkan masa lalu....
Kau juga yang ciptakan masa depan....
Kau mampu ubah bahagia menjadi lara...
Begitupun sebaliknya....
Mangsimu harus dijaga
Biar tak sembarang luka tercipta....
Ujungmu tajam menghunus lembaran...
Titahmu sakti...
Melebihi saksi...
Meski hitam pekat berkilau......
Kau lebih kuat dari ucapan....
Lebih kekal....
Kau yang hadirkan masa lalu....
Kau juga yang ciptakan masa depan....
Kau mampu ubah bahagia menjadi lara...
Begitupun sebaliknya....
Mangsimu harus dijaga
Biar tak sembarang luka tercipta....
Quote:
PERCAYA DIRI
Wibawaku setinggi Angling Dharma...
Kesaktianku setingkatnya jua....
Pendirianku sekokoh Semeru...
Mimpiku sebesar jagat raya...
Karyaku seindah Borobudur....
Lisanku sesakral Sutashoma...
Amarahku sehebat Indra...
Wahai barisan insan...
Dengarlah pujangga menyatakan...
Miskin hati..
Sakit jiwa...
Bukan arti ...
Besar kepala.
Wibawaku setinggi Angling Dharma...
Kesaktianku setingkatnya jua....
Pendirianku sekokoh Semeru...
Mimpiku sebesar jagat raya...
Karyaku seindah Borobudur....
Lisanku sesakral Sutashoma...
Amarahku sehebat Indra...
Wahai barisan insan...
Dengarlah pujangga menyatakan...
Miskin hati..
Sakit jiwa...
Bukan arti ...
Besar kepala.
Quote:
BUNGKUS WAJAHMU
Kau cantik bak dewi kayangan....
Wajahmu mulus putuh berkilau....
Hidung mancung menusuk sanubari...
Bola mata langka bak mutiara....
Bibir merona menggugah jiwa....
Meresapi hati kian menjadi....
Oh dewi kayangan.....
Mengapa semu kau dihapadan
Kecantikanmu hanya terbingkai pabrik masa depan
Kau didandani
Peri teknologi
Sekiranya dusta
Yang kau hadirkan..
Betap iri hati ingin menggenggam..
Namun rupa sebenarnya
Tak harap kudapatkan
Kau cantik bak dewi kayangan....
Wajahmu mulus putuh berkilau....
Hidung mancung menusuk sanubari...
Bola mata langka bak mutiara....
Bibir merona menggugah jiwa....
Meresapi hati kian menjadi....
Oh dewi kayangan.....
Mengapa semu kau dihapadan
Kecantikanmu hanya terbingkai pabrik masa depan
Kau didandani
Peri teknologi
Sekiranya dusta
Yang kau hadirkan..
Betap iri hati ingin menggenggam..
Namun rupa sebenarnya
Tak harap kudapatkan
Quote:
WAKTU
Tak lelah kau berputar
Meninggalkan hari
Hayal tuk kembali
Yang memelukmu akan bahagia
Yang melantarkanmu akan berduka
Harga tinggi kau jual diri
Miskin simpati pantang kau beri
Kaulah abadi enggan tuk mati
Menutur dunia hingga berakhir
Tak lelah kau berputar
Meninggalkan hari
Hayal tuk kembali
Yang memelukmu akan bahagia
Yang melantarkanmu akan berduka
Harga tinggi kau jual diri
Miskin simpati pantang kau beri
Kaulah abadi enggan tuk mati
Menutur dunia hingga berakhir
Quote:
NAHKODA ILMU
Berlayarlah segeromblan kera purba
Menerjang badai bertuan lautan...
Kiri..! Awak kapal berteriak
Sudah aman...! Balas teriak sang nahkoda
Layung kuning terpangpang dilangit
Gradiasi indah menggelitik mata
Badai telah usai! Ucap penumpang kapal
Badai itu selembar perjuanganmu! Ucap sang nahkoda
Lihat! Gunung itu sudah terlewati! Ucap penumpang kapal
Gunung itu pencapaianmu! Ucap sang nahkoda
Krek...krek..krek deritan awak kapal melipat layar
Hey! Kenapa kau tidak besikap masa badai selanjutnya! Teriak sang nahkoda
Tidak! Sekarang tenang! Teriak awak kapal
Tidakkah kau berkhayal aman tak abadi! Terik sang nahkoda
Langkah gontai mengahadap penumpang
Nahkoda kapal bersuara
Aku telah bersenggama dengan ratusan samudera!
Jangan mengharap bahaya tak ada..
Sebab musibah tak bersuara...
Berlayarlah segeromblan kera purba
Menerjang badai bertuan lautan...
Kiri..! Awak kapal berteriak
Sudah aman...! Balas teriak sang nahkoda
Layung kuning terpangpang dilangit
Gradiasi indah menggelitik mata
Badai telah usai! Ucap penumpang kapal
Badai itu selembar perjuanganmu! Ucap sang nahkoda
Lihat! Gunung itu sudah terlewati! Ucap penumpang kapal
Gunung itu pencapaianmu! Ucap sang nahkoda
Krek...krek..krek deritan awak kapal melipat layar
Hey! Kenapa kau tidak besikap masa badai selanjutnya! Teriak sang nahkoda
Tidak! Sekarang tenang! Teriak awak kapal
Tidakkah kau berkhayal aman tak abadi! Terik sang nahkoda
Langkah gontai mengahadap penumpang
Nahkoda kapal bersuara
Aku telah bersenggama dengan ratusan samudera!
Jangan mengharap bahaya tak ada..
Sebab musibah tak bersuara...
Quote:
Share ya gan..... Rate and Cendol Jangan Lupa

Diubah oleh ziendy 17-03-2020 18:28
0
1K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan