Kaskus

Entertainment

TaraAnggaraAvatar border
TS
TaraAnggara
Misteri Wanita Berambut Panjang
Misteri Wanita Berambut Panjang

Quote:



Misteri Wanita Berambut Panjangsumber gambar


Suara kumandang adzan menjadi penanda bergantinya hari dari siang ke malam. Sudah menjadi adat di desaku untuk memangku atau menggendong bayi saat maghrib tiba. Hal itulah yang sedang dilakukan oleh Retno, wanita berumur 23 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya selama dua minggu.

Malam itu Retno sedang menggoyang-goyangkan putrinya yang bernama Kayla di pangkuan, tapi tiba-tiba ia merasa ingin buang air kecil.

"Mas, Mas, Mas Sigit," Retno pun memanggil suaminya dari dalam kamar separuh berteriak. Suaranya beradu dengan suara puji-pujian dari masjid yang hanya berjarak sekitar satu meter dari rumah mereka. Mungkin karena itulah Sigit yang sedang membakar welirang di depan rumah tidak mendengar panggilan Retno.

Di desaku membakar belerang menjelang maghrib memang dianjurkan bagi pasangan yang memiliki bayi, terutama jika bayi masih berumur di bawah 40 hari. Hal ini dipercaya dapat mengusir mahluk halus yang suka mengganggu bayi. Meski dalam agama islam hal seperti ini sebenarnya tidak diperbolehkan, namun saat itu masih banyak masyarakat yang melakukannya.


Satu detik, dua detik, tak ada jawaban dari Sigit. Wanita bertubuh mungil itu kemudian menggendong bayinya keluar dari dalam kamar sambil terus memanggil suaminya, tapi lagi-lagi tidak ada jawaban. Karena rasa ingin buang air kecil sudah tidak tertahan, Retno meletakkan Kayla di atas kasur dan menuju kamar mandi yang terletak di belakang.

Puji-pujian dari masjid sudah berhenti berganti dengan suara nyanyian serangga yang selalu berbunyi setelah magrib tiba --masyarakat di desaku menyebutnya ethe-ethe--saat Retno selesai menuntaskan hajatnya. Ia sedang mengeringkan kaki menggunakan keset ketika terdengar suara tangis Kayla yang melengking.

Dengan tergesa, ia pun berlari ke kamar depan--tempat dimana Kayla ditidurkan-- dan betapa terkejutnya Retno melihat sesosok wanita berpakaian putih dengan rambut panjang terurai sedang duduk di samping puttinya. Mulutnya menyeringai sambil menatap Kayla yang masih terus menangis.

Di depan pintu kamar, Retno berteriak sekuat tenaga tanpa bisa melangkah. Kedua kakinya seolah terpaku di atas lantai keramik. Sementara wanita berambut panjang yang tadi ia lihat menghilang secepat kilat. Retno pun segera menghampiri Kayla kemudian menggendongnya dan memastikan bahwa putrinya baik-baik saja.

"Ada apa Ma, kenapa teriak-teriak," tanya Sigit yang baru saja muncul dari sebalik pintu rumah sambil berlari menghampiri Retno.

Retno tertegun beberapa saat. Nafasnya naik turun tak beraturan. Melihat kondisi sang istri yang tampak syok, Sigit pun mengambilkan segelas air putih dan memberikannya pada Retno.

"Sebenernya ada apa tadi Ma, kenapa kamu teriak-teriak kaya orang ketakutan," tanya Sigit memastikan setelah Retno meneguk habis minuman yang ia berikan. Ia duduk menyebelahi sang istri.

Retno menarik nafas dalam, setelah merasa tenang ia menceritakan kejadian yang baru saja dilihatnya. Mendengar cerita dari sang istri, Sigit pun terdiam. Ia teringat dengan cerita beberapa warga yang melihat penampakan kuntilanak. Kejadian itu memang terjadi di bulan Sura, dimana banyak kejadian-kejadian mistis yang sering terjadi di bulan ini. Banyak warga mengatakan bahwa kuntilanak yang menampakan diri adalah milik warga yang sedang menjalankan pesugihan.









Selesai





Tara Anggara, 17 Maret 2020
Diubah oleh TaraAnggara 19-03-2020 06:00
4iinchAvatar border
infinitesoulAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
878
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan