Kaskus

Entertainment

.nona.Avatar border
TS
.nona.
Pocong Di Tanjakan Emen
Setelah liburan dari Lembang, aku dan keluarga pulang agak larut malam. Berhubung salah satu saudara ada yang ingin turun di Subang maka kendaraan pun melewati jalur belakang untuk mempersingkat waktu.

Perjalanan memang tak banyak kemacetan tapi jalur yang dilalui banyak kelokan-kelokan tajam, sepertinya adikku yang di depan untuk menemani suamiku terkantuk kantuk, sedang suamiku yang menyetir sudah terlihat lelah. Aku menyuruh suamiku untuk istirahat sebentar di warung kopi pinggir jalan, maka tak hanya melepas lelah kami juga mengisi bensin untuk perut yang terasa mulai lapar.

Pocong Di Tanjakan Emen

sumber gambar

Semangkuk Indomie pun akhirnya menjadi pelipur lapar kami di temani dengan hawa dingin pegunungan yang menusuk tulang. Samar-samar kudengar salah seorang kakek yang berada di warung bercakap dengan adikku Doni namanya, walau tak terdengar jelas secara keseluruhan namun ada bagian penting yang membuat bulu kudukku berdiri.

"Nanti kalau sudah di tanjakan Emen, jangan lupa membuang rokok sebatang dan membunyikan klakson ya dek"

"Iya pak"

"Kalau tidak biasanya suka ada gangguan"

Hanya itu yang dapat kudengar, selebihnya percakapan mereka tak terlalu jelas.

Kami pun mulai melanjutkan perjalanan, kali ini Doni lah yang mengendarai mobil. Hingga tibalah di tanjakan Emen sepertinya Doni lupa pesan si kakek, maka hal yang ku khawatirkan terjadi.

Tiba-tiba mobil berjalan sangat cepat, aku melihat pocong di pinggir tanjakan sembari memperhatikan kami. Lalu yang selanjutnya terjadi,

"Brakk"

Mobil menabrak tebing, dan untungnya kami semua selamat hanya ban mobil terperosok ke dalam cekungan. Setelah itu kami pun keluar bersama, adikku terlihat pucat pasi. Bau belerang pun menyengat, aku melihat ke arah pocong tadi berada.

"Kosong"

Yah, tak ada apa-apa di pinggir jalan sana hanya gelap dan ilalang yang bergerak di terpa oleh angin malam, kabut putih mulai menjalar di sekitar kami. Adikkupun segera mengambil sebatang rokok, lalu ia nyalakan dan membuangnya di sekitar ilalang yang rimbun. Seketika bau belerang pun hilang, kabut pun mulai perlahan memudar.

Mobil pun di dorong kembali oleh Adikku dan Suamiku menuju jalan, hanya ada penyok-penyok di pinggir mobil. Tapi yang terpenting nyawa kami selamat, kemudian kami pun melanjutkan perjalanan.

Setelah melewati tanjakan Emen Si Doni baru cerita ia melihat anak kecil menyeberang, maka ia banting setir ke kanan namun ketika hendak di rem anehnya seperti blong. Setelah kejadian itu tanjakan Emen memberikan cerita tersendiri bagi diriku.

Untungnya kami semua selamat sampai dirumah.
Diubah oleh .nona. 19-03-2020 20:28
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan