Halo agan sista.... Cerita ini sangat absurd.....
Jangan lupa rate and cendolnya ya! Supaya gak haus nulis postingan terus.... Keep reading and sharing.




Nama gue Dinda Anastya, lahir 12 Februari tahun 1997. Keseharian gue kuliah di salah satu kampus ternama di Jakarta. Jangan kebanyakan intro deh, biar gak lebay.

Selama kuliah gue seneng banget naik angkutan umum. Bukan karena kantong gue yang lagi musim kemarau terus kekeringan jadi gak bisa beli bensin tapi karena naik angkutan umum itu seru juga lho! Dari rumah gue biasa nyetir sendiri dan parkir di area terminal kalideres. Habis itu menunggu bus transjakarta sebagai andalan gue ke kampus.

Gue terbiasa pulang malam karena kelas gue selalu dimulai sore hari. Tapi gue nyaman aja. Karena gue hobi banget tidur di bus. Meskipun gue harus bangun pas harus ganti koridor.

Suatu malam gue terpaksa pulang larut malam banget, banyangin aja pukul 01.00 gue masih harus ngelewatin tiga halte yang masing-masing menempuh waktu tiga puluh menitan. Pas bus sedikit lagi nyampe di halte Rawa Buaya tiba-tiba mesin bus transjakarta mati. Sontak semua penumpang merasa keheranan, kok bisa bus sekelas Transjakarta mogok.
Sang sopir keluar untuk memeriksa mesinnya, sementara wajah para penumpang berubah warna pucat pasi dan berharap cemas ingin segera sampai ketujuan.

Dari jendela depan gue lihat sopir bus itu berjalan kedepan bus yang gue tumpangi untuk memeriksa air radiatornya. Tapi entah kenapa bus nyala sendiri dan boom.... Sopir itu tertabrak. Semua penumpang berteriak sejadi-jadinya dan bingung cara keluar dari bus yang tiba-tiba berjalan sendiri dan menabrak sopirnya. Nabrak loh siapa yang gak ketakutan.

Lebih mencengangkan lagi bus melaju kencang seperti biasa dan kemudi berbelok sendiri. Semua orang bingung. Gak ada satupun orang yang gak inget sama Tuhan waktu itu. Gue yang seorang mahasiswi sains yang gak pernah percaya sama yang namanya hantu malah nelen ludah sendiri.

Semua penumpang juga gak tau kemana bus ini akan berjalan tapi ternyata bus ini mengarah kejalan yang benar. Anehnya lagi disetiap halte dia berhenti dan membunyikan klakson tiga kali tapi gak ada penumpang yang mau turun. Akhirnya bus sampai di terminal Kalideres tanpa supir men.... Kami semua turun dengan terburu-buru.
Gue langsung nanya kepada seorang petugas Transjakarta di halte terminal Kalideres dong buat mastiin

"Mas... Lihat bus yang tadi, kan?" kata gue terengah-engah

"busssss..... yang mana ya mbak?" kata petugas tadi malah balik nanya ke gue

"lah yang tadi! Penumpang yang lain juga turun kok! Banyak!" ucapku

"loh....? Belum ada bus yang datang mbak!" jelas petugas tadi

Gue heran kenapa gue ngalamin hal kayak gini sampe ini kejadian ada terus di dalam ingatan gue loh. Akhirnya seminggu ini gue gak naik bus, tapi entah kenapa pas malam Selasa gue malah masuk ke terminal lagi. Heran....
Pas gue parkirin mobil gue petugas parkir nyapa gue.

"mbak kenapa minggu kemaren?" tanya tukang parkir itu

"kenapa saya mas?" tanya gue heran

"mbak hampir ketabrak bus lho!" ujar tukang parkir membuat gue tambah heran

"dimana sih mas?" tanya gue menggali informasi

"disini mbak.... Bukannya mbak jalan bolak-balik disana tuh?" tunjuk tukang parkir itu

"bolak-balik....?" kata gue cengang

"mbak.... Hati-hati loh mbak...." ucap tukang parkir membuat bulu kuduk gue merinding

Karena kebanyakan ngobrol gue jadi pengen pipis, akhirnya gue cari toliet.


Gue berlari kecil dan masuk ke tolilet wanita, gue kunci tu pintu dan berbalik badan "boooom!!!" setan cuy! Di depan gue.....



Badan gue otomatis geneteran, lutut gue lemes dan gue gak bisa teriak cuy.....
Tu hantu mukanya serem banget anjir, berdiri coba di depan gue siapa yang gak ngeri coba.

"breeeeet!" lampu padam dong. Gila ada hantu di depan gue terus lampu padam. Habis itu gue rasain betul ada tangan jarinya panjang di pundak gue dong dan pas gue mau ngelirik kebelakang....

Lampu nyala men dan itu wajah hantu jelas banget di depan gue.

"hah!!!! Ampun...!" akhirnya gue berucap setengah teriak sambil merem lagi

Gue langsung buka kunci pintu tolilet dan pegang handle pintu dan copot cuy..... Gue terkunci dong?

"neng?" suara laki-laki dibelakang gue

Gue merem dan gak berani buka mata lagi, tiba-tiba ada tangan yang nepuk pundak gue kenceng banget.

"neng.... Neng...." suara itu

Gue langsung dong nangis sejadi-jadinya.

"neng ngapain disini?" tanya suara itu lagi

Gue beraniin buka mata dan OMG.... Gue ada di gedung bekas pengurus terminal.

"bapak siapa ya?" tanya gue

"bapak kendek Arimbi jurusan Merak neng!" ujar bapak itu

"neng siapa? Kenapa bisa ada disini?" tanya bapak itu

"Saya Dinda pak! Saya juga gak tau... Tadi saya di toilet loh pak!" kata gue menjelaskan

"loh...!" ucap bapak itu kaget

"kenapa pak?" tanya gue penasaran

"itu, kenapa neng pake baju itu?" tanya bapak itu

Gue ngeliat baju gue dan OMG ganti dong, padahal gue dari rumah pake baju Zalora.

"pak... Ini baju siapa ya?" kata gue ngerengek

"itu baju sopir yang meninggal bulan lalu neng..." ujar bapak itu

"me...meninggal kenapa ya pak?" tanya gue terbata

"ketabrak bus Transjakarta neng disana!" ujar bapak itu menunjukan lokasinya

"terus saya harus apa pak?" tanya gue lagi

"saya mah gak tau neng.... Terakhir neng ngalamin kejadian apa?" tanya bapak itu

Gue langsung jawab dan ceritain dari awal kejadian. Sontak bapak itu terlihat ketakutan juga.

"terus di mimpi pernah ada yang bisikin saya supaya setiap bus yang mau datang maupun pergi wajib membunyikan kalkson tiga kali pak" lanjut gue menceritakan kejadian-kejadian aneh belakangan ini.

Setelah gue berbincang sama bapak itu terus gue dibawa ke ruang pengelola terminal dan menceritakan pengalaman gue akhirnya pengelola menerima untuk menerapkan aturan membunyikan klakson bus tiga kali itu. Perihal baju gue ternyata gue gak pake baju sopir itu, bapak itu mengaku ngeliat gue pake baju sopir itu tapi para petugas pengelola terminal gak melihatnya sama sekali.

Ya... Itulah cerita horor kita kali ini..... Semoga gak bosen nongkrongin thread ane ya!