

TS
syayyid94
Stop Berita Hoaks Bijak Gunakan Media Sosial Soal Corona

Wabah virus corona sudah menjadi momok mengerikan bagi rakyat Indonesia.
Tapi jangan khawatir, pemerintah sudah bergerak dari berbagai kementerian yang ada. Untuk mengantisipasi penyebaran dan pencegahan virus asal China itu.
Namun, yang paling mengerikan adalah berita hoaks yang disebar di media sosial. Saya harap, rakyat Indonesia bisa mengerti untuk tidak menyebarkan berita-berita hoaks. Karena apa? yang rugi adalah negara dan rakyat.
Cukuplah wahai warganet. Jangan sebar berita yang tidak penting.
Pemerintah pun kalau menurut saya, sudah maksimal menangkal berita hoaks dan pengawasan penggunaan media sosial secara bijak. Tapi balik lagi kepada masyarakat sendiri.
Untuk lebih maksimalkan, ada saran nih dari pengamat media sosial dari Komunikonten Hariqo Wibawa Satria.
Ia memberikan saran ada tujuh poin tentang pengelolaan media sosial pemerintah menghadapi isu virus corona.
Menurut saya, bagus juga saran dari pengamat media sosial ini.
Usulan itu, yang pertama, membentuk tim inti dari kementerian, Lembaga Negara (K/L) yang punya tim medsos kuat seperti Kemendikbud, Kemkominfo, BNPB, KPU, KEMHAN, TNI, POLRI dan unsur organisasi masyarakat seperti NU, MUhammadiyah, dan lainnya.
Rekrut pengawas dari jurnalis senior dengan jam terbang tinggi dan mereka yang berpengalaman menangani flu burung.
Kumpulkan penanggungjawab, admin/jubir atau pengelola media sosial di seluruh K/L. Jelaskan pedoman penanganan corona di internet, website dan media sosial.
Kedua, umumkan akun khusus yang fokus menyampaikan informasi dan perkembangan soal corona.
Akun tidak perlu dibuat baru, bisa menggunakan akun lama dengan pengikut tinggi. Akun merujuk pada website khusus yang menjadi pusat informasi.
Ketiga, sebaiknya gunakan pola sentralisasi, atau konten diproduksi hanya oleh satu tim. Sedangkan tim yang lain cukup menyebarkan.
Keempat, pusatkan di facebook, karena kolom interaksinya bagus untuk komentar dan jawaban.
Tim bekerja 24 jam selama tujuh hari. Jawab seluruh pertanyaan warga. Buat Q and A. Berikan tautan yang mengarah pada landing page pada setiap jawaban. Website utama atau landing page itu juga memuat konten-konten yang bisa di download oleh public untuk disebarluaskan.
Kelima, fokus pada pesan kunci, jangan gunakan emoticon atau emoji apapun dalam menyampaikan informasi dan merespon warganet. Semua komunikasi, informasi harus berdasarkan fakta bukan emosi dan perasaan.
Tidak membuat panik, namun berisi petunjuk-petunjuk teknis pencegahan. Bangun semangat memperjuangkan kepentingan nasional, solidaritas bukan ego kementerian, kepentingan golongan.
Keenam, panggil semua pengusaha media sosial yang beroperasi di Indonesia seperti google, facebook, youtube, instagram, whatsapp, twitter, tik tok, linked In, termasuk aplikasi lokal. Minta mereka membantu maksimal yang berpedoman pada SOP yang sudah dibuat pemerintah.
Ketujuh, berdayakan berbagai organisasi bentukan pemerintah, misalnya GENPI (Generasi Pesona Indonesia) yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata sebelumnya. Menurut pengakuan Kemenpar, Genpi punya 15 ribu anggota yang tersebar di 34 provinsi dan terdiri dari anak-anak muda kreatif.
Nah ini memurut saya cukup kena apa yang diinformasikan oleh Pemerintah. Sehingga, tidak ada kekhawatiran dan keresahan soal wabah virus corona yang semakin hari bertambah positif corona.
Semoga saran ini ditangapi oleh pemerintah. Mari kita bijak menggunakan media sosial.
0
275
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan