- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Bengkulu
[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Nasi Jambar Kunyit Khas Bengkulu


TS
hanszoe
[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Nasi Jambar Kunyit Khas Bengkulu
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Nasi Jambar Kunyit Khas Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810031_202003131112190481.jpg)
Kemeriahan HUT Kota Bengkulu ke-295 dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan adat dan kesenian, antara lain tarian daerah Bengkulu, seperti Tari Pedang, serta pertunjukkan Barong Landong dan Nasi Jambar Kunyit, di halaman Kantor DPRD Kota Bengkulu, Senin (17/03/2014).
Sebagai salah satu tradisi budaya warisan leluhur, Nasi Jambar Kunyit Khas Bengkulu dilombakan dan dipamerkan dalam upacara adat atau disebut Mufakat Raja Penghulu yang dihadiri seluruh pejabat pemerintahan di Kota Bengkulu. Sayang sekali, tidak banyak masyarakat yang dapat menyaksikan langsung kegiatan ini dikarenakan kondisi lokasi yang tidak memungkinkan untuk menampung ribuan masyarakat Kota Bengkulu.
“Nasi Jambar Kunyit merupakan simbol adat, namun meskipun demikian nasi jambar tetap bisa dinikmati atau disajikan di masayarakat,” beber Drs. H. S. Effendi, MS, Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kota Bengkulu.
Disampaikan Effendi, Nasi jambar kunyit diperuntukkan dalam 12 jenis kegiatan, seperti pernikahan, syukuran, duka cita, perdamaian, dan masih banyak lagi. Nasi jambar kunyit memiliki banyak makna, awalnya terbuat dari beras ketan yang masih terberai, kemudian dimasak dan diberi santan sehingga menjadi padat dan menyatu. Simbol ini menggambarkan upaya menyatukan masyarakat Kota Bengkulu yang multikultural menjadi satu-kesatuan yang kokoh.
Selanjutnya ayam di atas nasi jambar kunyit yang dibelah dadanya dan ditelentangkan, tanda bahwa kita bersyukur dan menerima apa adanya. Kepala ayam yang ditundukkan diibaratkan manusia yang dalam menjalani kehidupan ‘semakin tinggi semakin menunduk’, sehingga tak boleh tersimpan keangkuhan dalam diri manusia.
“Sayap ayam yang diikat ke atas seperti orang yang sedang mengangkat kedua tangan menandakan penyerahan diri dan kepasrahan kepada Tuhan. Kedua kaki ayam juga dipotong bagian ujung atau kukunya dan dilipat seperti posisi duduk bersila. Hal itu menandakan masyarakat Bengkulu merupakan masyarakat yang santun dan senang bermusyawarah,” tambah Effendi.
Tak hanya itu, nasi jambar kunyit juga melambangkan kebersihan fisik dan hati. Di bawah nasi kunyit diletakkan delamak (alas) dengan benang emas, kain putih, dan daun pisang. Jika si pembuat telaten, nasi jambar kunyit tersebut tidak akan menyentuh dan mengotori delamak.
Di atas nasi jambar kunyit juga diletakkan daun pisang muda, yang mana asal dan warnanya melambangkan kemakmuran.
Tahun ini merupakan kali ke lima digelarnya Mufakat Raja Penghulu, sehingga diharapkan budaya ini tetap dijaga dan dilaksanakan agar masyarakat mengenal dan menjunjung tinggi adat-istiadatnya.
“Saya mengimbau masyarakat untuk mempergunakan nasi jambar kunyit ke dalam setiap kegiatan. Selama ini yang lebih dikenal adalah nasi tumpeng dan nasi kebuli saja, kita tidak boleh lupa bahwa nasi jambar kunyit ini simbol adat masyarakat Kota Bengkulu,” pungkasnya.
Sebanyak 291 tempat (Jambar) nasi kunyit ayam panggang yang disajikan memeriahkan HUT ke 291 Kota Bengkulu diserbu warga masyarakat yang menghadiri puncak peringatan HUT tersebut, Deretan jambar yang disiapkan seluruh dinas dan badan serta kecamatan dan Puskesmas di Kota Bengkulu langsung diserbu warga yang sejak pagi sudah menunggu di sekitar halaman kantor Wali Kota Bengkulu.
Jambar nasi kunyit yang diistilahkan masyarakat Bengkulu "mecah nasi jambar" sebelum dibagikan kepada masyarakat terlebih dahulu dilakukan pembacaan ayat suci Al Quran dan sambutan dari Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kota Bengkulu H Efendi.
Nasi jambar kunyit ayam panggang yang terbuat dari beras ketan dan kunyit tersebut melambangkan eratnya persatuan dalam membangun daerah untuk menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
"Selain rasa syukur atas apa yang sudah dicapai selama ini, nasi kunyit ayam panggang juga melambangkan eratnya persatuan dari seluruh elemen masyarakat untuk membangun Kota Bengkulu menjadi lebih baik," katanya.
Perayaan HUT Kota Bengkulu yang mengagendakan pembagian nasi jambar tersebut baru pertama kali dilaksanakan.
Efendi mengatakan, acara adat tersebut biasanya dilakukan pada saat acara pesta pernikahan, membayar nazar, pemberian gelar adat, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara keagamaan dan adat lainnya.
"Sebab masyarakat Bengkulu hidup dalam adat bersendi syarat dan syarat bersendi Khitabullah," terangnya.
Setelah penyampaian sambutan dari Ketua BMA, persembahan sarapal anam, atau grup rebana yang dimainkan kaum pria mengiringi pemotongan nasi jambar kunyit ayam bakar yang dipimpin Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin, disaksikan oleh Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedy dan seluruh unsur muspida.
Lalu nasi tersebut dimakan bersama dan dibagikan kepada seluruh masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedy, usai melakukan 'mecah nasi jambar' mengatakan, acara tersebut sebagai lambang rasa syukur atas apa yang sudah dicapai Kota Bengkulu dalam 291 tahun ke belakang dan diharapkan pembangunan ke depan dilakukan dengan kebersamaan.
"Semangat otonomi daerah juga adalah semangat partisipasi dari masyarakat untuk membangun kota ini," katanya.
Ia mengatakan, tiga pilar pembangunan yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan masih menjadi fokus utama yang diharapkan mampu membawa masyarakat Kota Bengkulu menjadi masyarakat yang cerdas, sehat dan makmur.
Sesuai dengan Perda Adat Kota Bengkulu No. 29 tahun 2003 tanggal 15 Desember, dalam pasal 51 ayat 5, Jambar Nasi Kunyit digunakan pada saat; Bimbang Gedang, Bedabung, Pengantin Akad Nikah, Pengantin Bercampur, Mufakat Rajo Penghulu, Membayar Dendo Adat, Tamat Kaji, Membayar Nazar, Upacara Adat (Syukuran) Selamatan dan Upacara Adat Pemberian Gelar Adat.
Penyajian Jambar (Punjung) Nasi Kunyit merupakan kelengkapan dalam Adat Lembago di Kota Bengkulu yang merupakan budaya bersifat fisik dan memiliki makna yang luas dan mendalam serta Sakral, seperti melambangkan Kemakmuran dan Persatuan, Pengorbanan yang Ikhlas, serta Kedamaian dan Kesejahteraan. Hal tersebut dapat dilihat dari Bahan Pembuatan dan Penyajian Jambar Nasi Kunyit
Nasi Kuyit yang berbahan dasar dari beras pulut, atau beras ketan ini , yang bersantan Kelapa, dan warnai dengan Kunyit ini melambangkan sebuah kemakmuaran dan persatuan,Sementara panggang ayam yang berada di puncak nasi ini memberi makna pengorbanan , sementara daun pisang sebagai panggang ayam atau ayambakar ini mengandung arti Kedamaian atau kesejateraan.
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Nasi Jambar Kunyit Khas Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810031_202003131116260784.jpg)
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Nasi Jambar Kunyit Khas Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810031_202003131116380377.jpg)
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Nasi Jambar Kunyit Khas Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810031_202003131116490188.jpg)
[url=http://www.kupasbengkulu.com/nasi-jambar-kunyit-simbol-adat-masyarakat-kota-bengkulu/ BMA Kota Bengkulu]Sumber 1[/url]






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan