- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Bengkulu
[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Sate Gurita Seafood Kebanggaan Bengkulu


TS
koefra
[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Sate Gurita Seafood Kebanggaan Bengkulu
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Sate Gurita Seafood Kebanggaan Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810037_20200313041122.png)
Matahari begitu hangat membakar kulit, saat KompasTravel mengunjungi Pantai Linau, sebuah obyek wisata di Kabupaten Kaur, Bengkulu. Waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB, tak banyak pengunjung memang, hanya beberapa pasangan remaja tampak bercengkerama di atas pasir putih yang luas membentang. Air laut biru bersih layaknya lantai pualam menghampar jauh ke tengah samudera, puluhan kapal nelayan tertambat di tepi pantai.
Begitu cantik pantai ini. Jangan khawatir pula terdapat warung makan berjejer di lokasi ini jika anda lapar. Burung camar laut tampak menari di langit yang kebetulan cukup cerah siang itu, menambah sensasi laut. Aroma laut campuran udara dan garam tampak terasa di hidung.
Dahulu, saat batu malikan masih banyak terseak di pasir putihnya pengunjung dapat mendengar langsung bunyi angin yang menyapu batuan tersebut yang menghasilkan nada-nada indah seperti serunai.
"Pantai Linau memang belum begitu populer di kalangan wisatawan, namun belakangan ini mulai banyak para turis dari Amerika datang untuk mandi, snorkeling dan berjemur, karena terumbu karangnya masih cukup asli," kata Ketua Karang Taruna Desa Linau, Agus.
Agus dan para karang taruna menyediakan layanan guide untuk para turis dan penginapan di rumah-rumah warga. "Para turis itu suka ke Linau mereka kami inapkan di rumah penduduk dan mereka menyukai itu. Makanan yang kami siapkan juga khas daerah seperti sambal gurita, ikan Meale dan lainnya," jelas Agus.
Agus bercerita Linau sebenarnya berasal dari kata line new yang ditinggalkan dari bahasa para penjajah yang mengartikan garis baru atau rute pelayaran baru. Bagaimana tidak Pantai Linau berada cukup strategis di Samudera Hindia. Hingga kini kawasan tersebut masih dimanfaatkan Pemda Kaur dan Bengkulu sebagai dermaga lokal.
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Sate Gurita Seafood Kebanggaan Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810037_20200313041130.jpg)
Pantai Linau pada zaman Belanda merupakan dermaga laut perdagangan kompeni cukup sibuk. Dari pantai inilah, Belanda mengirimkan harta rampasannya ke Eropa. Barang rampasan itu berupa lada, cengkeh, kayu dan hasil bumi lainnya. Strategisnya Pantai Linau bagi kepentingan Belanda kala itu dibangunlah sebuah Benteng Linau yang terletak di bukit sebelah utara pantai. Bukit tersebut dilengkapi dengan beberapa meriam. Diduga benteng tersebut sebagai menara alam untuk mengintai kedatangan musuh.
Di kawasan ini, untuk melepas lelah dan dahaga bolehlah pengunjung mencicipi kelapa muda yang diramu dengan gula merah aren hasil masyarakat setempat. Puas memanjakan mata, dan rasa di kawasan ini, ada baiknya beberapa rekomendasi kuliner setempat anda cicipi yakni sate gurita atau membeli gurita yang telah dikeringkan untuk menu makan. Harga yang ditawarkan untuk satu kilogram gurita sekitar Rp 100.000.
Pantai Linau terletak di Kabupaten Kaur yang berbatasan dengan Provinsi Lampung. Jarak dari Ibu Kota Bengkulu menuju lokasi ini sekitar 250 kilometer dapat ditempuh menggunakan moda transportasi darat.
Selain berbagai jenis ikan, cumi, dan udang ternyata gurita juga bisa diolah menjadi street food atau makanan pinggir jalan yang lezat, loh!
Namun tak sembarang gurita yang bisa diolah menjadi sajian ini.
Hal ini diakui oleh pemenang Master Chef Indonesia season 3, chef William Gozali.
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Sate Gurita Seafood Kebanggaan Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810037_20200313041133.jpg)
“Untuk membuat hidangan ini bisa menggunakan baby octopus atau white octopus,” ungkap William.
Kendati demikian, jika Anda ingin menggunakan gurita dengan ukuran besar pun sebenarnya bisa, hanya saja yang harus diperhatikan biasanya adalah potongannya seragam atau sama ukurannya.
Namun sebelum membuatnya, agar menghasilkan sajian gurita bakar yang lezat, harus diperhatikan cara memilihnya.
“Gurita yang ingin dijadikan sajian ini harus fresh atau segar, tidak berbau amis,” ujar William sambil melanjutkan, “Tetapi kalau bau air laut hal yang wajar, kemudian dagingnya tidak lembek dan benyek.”
Nah, selain itu supaya cita rasa guritanya tidak terlalu kuat, William menyarankan untuk memarinasi atau membumbui guritanya.
Untuk bumbunya sendiri, menurutnya tergantung dari selera masing-masing orang. “Sebenarnya bumbu manirasi ini sendiri banyak sekali resepnya,” ungkapnya.
“Kalau ingin ala Jepang bisa menggunakan lada, sedikit garam, dan saus teriyaki.”, jelasnya lagi.
Hindari Memasak dengan Waktu Lama
Tak bisa dipungkiri, walau memiliki cita rasa yang sungguh lezat, sajian seafood ini terkadang memiliki tekstur yang alot jika tidak diolah dengan baik.
Maka dari itu, William menganjurkan untuk merendam air yang sudah dilarutkan baking soda selama 30 menit.
Untuk proses pembakarannya pun harus diperhatikan waktunya, yakni hanya membutuhkan waktu selama 2 hingga 3 menit saja.
“Sebenarnya tergantung dari ukuran si guritanya tetapi jangan terlalu lama membakarnya atau memasaknya agar teksturnya tidak alot,” tambah William.
Kemudian untuk proses membakarnya harus diperhatikan keadaan apinya juga, yakni menggunakan api sedang.
“Penggunaan api sedang ini agar gurita bisa benar-benar matang hingga ke dalam dan tidak gosong duluan,” kata William.
Selain menggunakan bahan utama gurita, sajian ini pun bisa dikombinasikan dengan seafood lainnya seperti udang dan kerang.
“Kalau ikan cepat hancur jadi tidak bisa dibuat seperti sate atau yakitori,” tutur William.
![[ COC Regional : Makanan Tradisional ] Sate Gurita Seafood Kebanggaan Bengkulu](https://s.kaskus.id/images/2020/03/13/10810037_20200313041138.jpg)
Untuk melengkapi cita rasanya, Sedap Lovers bisa menambahkan berbagai macam toping saus di sate gurita bakar ini, mulai dari saus dengan dasar kecap asin Jepang, mayonese, atau bisa ditambahkan dengan saus keju sesuai dengan selera masing-masing.
Jadi, selamat mencoba!
Tips & Trik
1. Hati-hati menggunakan bumbu olesan, jangan diberikan di awal tetapi berikan 20 detik sebelum diangkat agar tidak gosong dan pahit.
2. Gunakan api dalam keadaan sedang, jangan besar ataupun kecil.
3. Perhatikan gurita saat dibakar jangan terlalu lama membakarnya, karena saus yang menggandung gula sangat mudah terbakar dan gosong
Manajer Museum Rekor Indonesi (Muri), Andre Purwandano menyebutkan festival sajian sate gurita terbanyak di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu mencatat rekor dunia.
"Ini masuk catatan rekor dunia. Karena sate gurita terbanyak belum ada di dunia. Ini pertama kalinya," kata Andre, Senin (30/72018).
Festival sajian sate gurita terbanyak di Kabupaten Kaur awalnya ditargetkan tercatat di Muri saja secara nasional tetapi hasil verifikasi Muri ternyata bukan saja di Indonesia. Bahkan dunia belum pernah dilakukan kecuali di Kaur.
Adapun jumlah sate gurita melebihi target yang disiapkan Pemda Kaur sebanyak 5.000 tusuk.
"Setelah kami hitung jumlahnya lebih dari target lima ribu tapi 6.011 tusuk," tambah Andre.
Sebelumnya ada juga festival semacam ini tapi berbahan baku kerang. Selanjutnya sate ayam sangat banyak pernah dilakukan. Namun untuk gurita baru pertama kali di Kabupaten Kaur.
Festival sate gurita dengan sajian terbanyak diselenggarakan bersamaan degan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXV dengan tuan rumahnya Kabupaten Kaur.
Gurita menurut Bupati Kaur, Gusril Pausi, merupakan hasil laut andalan Kaur. Ada banyak olahan kuliner berbahan baku gurita seperti sate, juga nasi goreng tinta gurita.
"Ini merupakan kuliner andalan Kabupaten Kaur. Dengan dicatat di musium rekor Indonesia diharapkan berdampak pada mendongkrak destinasi wisata Bengkulu," ujar Gusril.
Ia katakan kegiatan ini salah satu upaya mendukung visit Bengkulu dan Wonderful Bengkulu 2020.
Sumber 1
Sumber 2




tien212700 dan uliyatis memberi reputasi
2
726
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan