Kaskus

News

Putra725140Avatar border
TS
Putra725140
OMNIBUS LAW dan Semut Nabi Ibrahim a.s
Akhir - akhir ini rakyat Indonesia dikagetkan dengan adanya beberapa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah khususnya terkait Omnibus Law RUU Cipta Kerja (Ciker). apa itu omnibus law?

Nama omnibus, kata Mahfud, dipakai oleh negara-negara Amerika Latin untuk sebuah istilah hukum yang bisa mengatur banyak hal lewat sebuah UU. Istilah itu kemudian dikenal sebagai hukum yang dipakai untuk memuat banyak hal, dalam hal ini indonesia ingin menerpkan omnibus law dengan tujuan meningkatkan pendapatan negara, lewat kebijakan yang di atur di dalam RUU ciker untuk mendukung perekonomian Indonesia.

Lalu mengapa banyak terjadi penolakan di setiap daerah? Masalahnya bukan berada pada metode omnibus law, melainkan pada muatan RUU ciker itu sendiri, didalamnya banyak dicantumkan pasal - pasal krusial yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945.

lihat Pasal 88D terkait kenaikan upah minimum berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi daerah berbahaya bagi daya beli masyarakat. Kalau daerah pertumbuhan ekonominya negatif seperti kita lihat di Papua 2019 lalu, maka tahun depan upahnya justru minus. Ekonomi daerah bukan makin membaik tapi justru memburuk karena konsumsi rumah tangga turun, Ini jelas akan merenggut kesejahteraan pekerja, belum lagi pasal - pasal yang berkaitan dengan lingkungan, kebebasan pers dll. RUU ciker tidak hanya menciptakan banyak lapangan kerja, tapi juga kesenjangan ekonomi dan sosial karna keberpihakannya kepda investor dan mengabaikan hak para pekerja.

Lalu apa kaitannya dengan semut nabi Ibrahim a.s?
RUU ini masuk dalam program 100 hari kerja presiden kita tersayang jokowidodo, RUU yang jelas nantinya akan merugikan rakyat yang dibuat sepihak tanpa adanya komunikasi dengan serikat buruh/pekerja.

Alkisah Disaat Nabi Ibrahim AS hendak dibakar dengan api yang besar dihadapan raja Namrud dan kaumnya, ada seekor semut yang turut menyaksikan peristiwa tersebut, semut tersebut merasa bersedih seraya berfikir apa yang bisa dia perbuat supaya bisa menyelamatkan Nabi Ibrahim, dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa menolong Nabi Ibrahim namun dia tidak mau hanya berdiam diri melihat kekasih Allah akan di bakar hidup hidup dihadapannya, karena dia yakin Allah akan mempertanyakan hal tersebut di hari kiamat kelak. “Apakah yang kamu lakukan ketika kekasih Allah dibakar?”.

Hingga akhirnya si semut menemukan ide ia membuat sebuah kantong air (bejana) untuk dijadikan mengambil air dengan harapan bisa memadamkan api yang akan membakar Nabi Ibrahim. Diapun pergi ke sungai untuk mengambil air dengan kantong yang sudah dibuatnya. Dalam perjalanan mengambil air dia bertemu dengan burung gagak dan terjadilah percakapan singkat.

Gagak : hay, mau ke mana kau semut?

Semut : aku akan ke kerajaan raja Namrud

Gagak : apa yang kau bawa, sampai kau kelelahan seperti itu?

Semut : aku membawa kantong berisi penuh air

Gagak : untuk apa air itu?

Semut : apakah kau tidak tau, raja Namrud laknatullah akan membakar kekasih Allah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam?

Gagak : tidak, aku belum mendengar berita tersebut. Lalu, apa hubungannya dengan air yang kau bawa itu?

Semut : aku ingin memadamkan api yang akan digunakan membakar Nabi Ibrahim ‘alaihis salam

Gagak : hahaha hay, semut bodoh, apakah kau yakin bisa memadamkan api besar yang di buat raja Namrud dengan air yang kau bawa itu? (sambil tertawa terbahak-bahak)

Semut : aku tau, aku tidak bisa memadamkan api besar tersebut, tapi aku punya alasan dengan apa yang ku lakukan saat ini.

Gagak : apa alasan kamu itu?

Semut : Pertama. Aku memastikan dimana posisi aku berada saat ini. Aku bukan makhluk yang tidak mempunyai kepedulian hingga membiarkan keburukan terjadi begitu saja bahkan dihadapanku. Aku harus melakukan sesuatu untuk menegakkan kebenaran sebisa dan sekuat tenagaku. Kedua. Agar aku punya alasan yang benar ketika kelak di tanya oleh Rabb-Ku. Aku mengetahui kekasih Allah kendak dibakar, maka aku melakukan sesuatu untuk menolongnya meski itu tidak mungkin namun Allah tau aku telah melakukan sekuat kemampuanku.

Gagakpun terus tertawa sambil melanjutkan perjalannya, demikian dengan si semut yang dengan susah payah mengangkat kantong yang berisi penuh air untuk memadamkan api yang akan membakar Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dengan tekat kuat berbalutkan keimanan.

Dan dilain sisi ternyata ada seekor cicak yang dengan susah payah meniup-niup kobaran api yang sudah menyala besar, dia berharap dengan tiupannya api akan menjadi lebih besar namun sejatinya tiupannya tidak akan mempengaruhi kejolak api tersebut, seperti yang dilakukan semut yang berdiri dipihak Nabi Ibrahim sedangkan si cicak berdiri dipihak raja Namrud laknatullah.

Dari cerita singkat ini coba bayangkan nabi ibrahim sebagai simbol kebaikan dan namrud sebagai simbol kezaliman. kita bisa mengambil banyak nilai sebagaimana tekad semut itu untuk membela apa yang benar, memihak kepada kebenaran dan melawan kezaliman.
Banyak orang yang pesimis dengan kondisi negara kita yang kian lama mendekati orde yang paling baru yang mendukung adanya kesenjangan sosial. Bagaimana mungkin seorang pemimpin yang baik berbudi luhur berasaskan pancasila dan memegang teguh amanah UUD 1945 mendukung bahkan mengusulkan terciptanya RUU ciker yang zalim pada rakyatnya? Tapi beginilah adanya, teruntuk kawan kawanku, tetap jaga semangatmu dan tetaplah berjuang melawan kezaliman.

Dikutip dari :

https://m.detik.com/news/berita/d-49...uu-cipta-kerja

https://m.cnnindonesia.com/nasional/...ul-omnibus-law

https://m.mediaindonesia.com/read/de...aw-cipta-kerja

https://darunnajah.com/jadilah-semut-ibrahim/amp/
Polling
0 suara
Tolak atau dukung omnibus law RUU Cipta kerja?
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.1K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan