- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Banyumas
[CoC Regional: Lokasi Wisata] Semilir Angin Di Bukit Gadog, Sunyalangu, Adeeem!


TS
nirinahastari
[CoC Regional: Lokasi Wisata] Semilir Angin Di Bukit Gadog, Sunyalangu, Adeeem!
“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya, dimana bedanya” Iwan Fals ft Sawung Jabo-Doa Dalam Sunyi
Dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Di mana ada ada awal, akan ada akhir. Dan ketika di akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain. Namun, berbeda dengan penggalan lagu milik Om Iwan. Ia mempertanyakan hal ini.
Kami telah berpisah sejak satu tahun lalu. Ada yang pergi merantau, ada juga yang tetap tinggal di kota kelahiran. Namun, tak benar-benar berpisah karena masih saling berkomunikasi walaupun jarang bertatap muka. Hingga akhirnya pada liburan semester, saat kembali ke rumah, kami menyempatkan untuk bertemu lagi. Tak sekadar bertemu, kami juga ingin menjelajah dan menikmati alam tempat kami berasal di Banyumas.
Bukit Gadog
Kala itu, kami memutuskan untuk menuju Bukit Gadog, sebuah tempat yang belum pernah dipijaki sebelumnya dan terdengar asing. Kami memulai perjalanan ini dengan berbekal informasi dari Gmaps dan Instagram, serta orang berdomisili di Karanglewas yang paham ancer-ancer menuju lokasi. Saat itu, kami mengajak teman sekelas untuk ikut pergi. Namun hanya 11 orang yang dapat ikut.
Lokasi Bukit Gadog
Secara administratif, Bukit Gadog terletak di Dusun / Grumbul Cibun, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Banyumas. Namun untuk akses ke lokasi lebih mudah lewat Kecamatan Kedungbanteng. Bukit Gadog berjarak sekitar 15 kilometer dari Purwokerto. Tempat ini baru dirintis oleh masyarakat sekitar Dusun Cibun.
Peta Wisata Bukit Gadog, Desa Sunyalangu, Karanglewas
Rute Menuju Bukit Gadog
Bukit Gadog dapat ditempuh selama 30-45 menit dari Purwokerto. Untuk menuju ke lokasi dapat mengikuti rute berikut yang start point-nya dimulai dari Alun-alun Purwokerto.
Dari Alun-Alun Purwokerto ke Barat -> KODIM -> Persimpangan KA Stasiun -> Lapangan PORKA Ke Utara (Jl. KS. Tubun) -> Melewati Desa Kebocoran -> Kedungbanteng -> Pasar Sinom Belok Kiri -> Desa Dawuhan Kuloon -> Baseh -> Grumbul Rabuk -> SMP N 4 Kedungbanteng belok kiri-Jembatan Gantung -> Grumbul Cibun -> Bukit Gadog
Perjalanan Menuju Lokasi
Wacana nya, kami berangkat jam 8, namun molor hingga jam 10 karena ada satu teman yang wawiwu. Kami berangkat dari Pasir Kidul, Purwokerto Barat. Sesuai rute, kami berkendara melewati Pasar Sinom.
Saat menuju Pasar Sinom, jalan masih datar. Kemudian ketika menuju Desa Dawuhan dan Baseh, jalan mulai naik-turun dan berkelok-kelok. Kondisi jalan baik dan tidak bolong-bolong. Hawa sejuk pun terasa saat melewati ini meskipun waktu sudah siang. Perjalanan disuguhi pemandangan yang indah, melewati pepohonan dan hamparan hijau perbukitan.
Akhirnya kami sampai di pertigaan Grumbul Rabuk di Desa Baseh. Di sana ada papan penunjuk Bukit Gadog tinggal 1 km lagi, padahal setelah di cek menggunakan Google Earth. Jarak Bukit Gadog masih 2,1 kilometer lagi hehe.
Disini terlihat jelas perbedaan jalan yang tadinya aspal mulus menjadi tanah batuan tidak rata dengan kontur naik turun.
Jembatan Gantung penghubung Dusun Cibun, Karanglewas dengan Dusun Rabuk, Kedungbanteng
Untuk mengakses Dusun Cibun, kami melewati jembatan gantung untuk menyeberangi Sungai Logawa. Ada tulisan peringatan bahwa hanya boleh dua motor untuk lewat jembatan. Oleh karena itu, kami bergantian menyeberangi jembatan.
Jembatan ini menjadi akses satu-satunya untuk menuju Dusun Cibun, sehingga tidak bisa menggunakan mobil untuk pergi ke bukit gadog. Mobil harus di parkir di sekitar pertigaan tadi. Kami baru kepikiran untuk foto di sini, jadi waktu pulang, kami foto sebentar di sini
Dusun Cibun
Setelah melewati Jembatan, kami menuju ke Dusun Cibun. Jalan yang dilalui menanjak dengan perkerasannya menggunakan batu dan tidak rata. Pastikan motor dalam kondisi prima, kalau tidak bisa nggelundung ke bawah. Sampai-sampai dibelakang saya menjerit-jerit melihat atraksi saya menunggangi bukit ini.
Citra Satelit Bukit Gadog di Dusun Cibun dan sekitarnya
Sesampainya di Dusun Cibun, Jalan kembali mulus dan beraspal. Ada penunjuk Bukit Gadog ke arah kanan. Secara Geografis dan Akses masuk, Dusun Cibun lebih mudah diakses dari Desa Baseh, Kedungbanteng. Namun karena batas administratifnya Sungai Logawa, maka Dusun Cibun masuk ke wilayah Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas. Kemudian kami melanjutkan perjalaan menuju lokasi.
Tiket masuk ke bukit gadog sangat murah, kami hanya membayar Rp 5000 per orang untuk memasuki sana. Setelah membayar tiket kami melanjutkan perjalanan, jarak tinggal 800 meter lagi .
Medan yang dilalui tidak jauh beda dengan yang dilalui saat masuk ke Dusun Cibun. Jalan batu yang tidak rata membuat tangan harus mencengkeram stang motor dengan kuat. Ditambah dengan omelan orang yang berada di belakang untuk hati-hati membuat suasana menjadi trataban. Jalan sangat menanjak, ada motor yang hampir tidak kuat menanjak hingga knalpotnya keluar asap.
Akhirnya perjalanan selesai, kami menuju tempat parkir di bukit gadok, tempat parkirnya lumayan luas. Namun tidak terlihat orang yang menjaga tempat parkirnya.
Fasilitas di Bukit Gadog
Karena Bukit Gadog baru dirintis, maka fasilitasnya masih minim. Tidak terlihat ada penerangan di sekitar Bukit Gadog. Walaupun begitu, fasiitas seperti toilet dan warung ada di tempat ini.
Untuk menuju Bukit gadog, kami berjalan sejauh 400 meter dari parkiran. Jalannya masih tanah sehingga apabila habis hujan, jalannya licin dan harus berhati-hati. Ada jembatan kayu untuk menyeberangi sungai kecil
Akhirnya perjalanan selesai. Kami sampai di pintu masuk Bukit Sejuta bintang, Bukit Gadog. Cewe-cewe berfoto sebentar disini
Saat masuk Bukit Gadog, kami disambut oleh pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.
Dibandingkan dengan Bukit Tranggulasih yang sudah terkenal, bukit gadog masih terdengar asing. namun panorama di Bukit Gadog tidak kalah indah dengan Bukit Tranggulasih
Bukit Gadog terletak pada ketinggian kurang lebih 500 meter diatas permukaan laut. Semilir angin berhembus ditempat ini, hawa sejuk dan kicauan burung terdengar di tengah-tengah pohon pinus. Disediakan berbagai fasilitas di sana dengan dekorasi yang unik seperti ayunan dan tempat duduk berbentuk segi enam.
Selain itu ada juga rumah pohon yang berkapasitas 2 orang
Dari rumah pohon, terlihat jelas panorama di arah selatan. Sedangkan di timur dan utara agak tertutup oleh pohon pinus. Gunung Cendana dan Gunung Slamet dapat terlihat dari sini jika cuaca cerah.
Ada kesan tersendiri di Bukit Gadog, hamparan sawah yang diapit oleh dua bukit, serta pemandangan kota dibelakangnya membuat siapa pun ingin kembali berkunjung
Perkotaan Purwokerto terlihat jelas mengintip dari belakang bukit, sedangkan di belakangnya lagi ada pegunungan Serayu selatan. Jika Cuaca cukup cerah dan tidak berawan, Pulau Nusakambangan dapat terlihat. Tidak hanya di Bukit Gadog saja sih, tempat lain seperti Bukit Tranggulasih, Bukit Pandang Munggang, dan Lokawisata Baturraden juga tempat yang cocok untuk melihat Purwokerto.
Selain itu, yang menjadi ikon utama di Bukit Gadog adalah spot foto yang dibuat berbentuk hati. Sebagai orang yang instagramable, teman-teman bergantian untuk jepret di sini.
Yang menjadi tanda tanya adalah apakah memang bentuk hati itu sengaja dipasang terbalik atau bagaimana?
Ada pemandangan unik di pohon Pinus. Kata anak agroteknologi, pinus itu terkena penyakit sehinga daun-daunya mengumpul.
Waktu kami lihat di instagram dengan #bukitgadog, di atas spot hati ada tulisan Bukit Gadog dari kayu. Namun ketika kami menjelajah kesana, tulisan itu tidak ada.
Setelah puas berfoto jam menunjukan pukul tengah 2 dan belum sholat dhuhur, maka kami turun ke Dusun Cibun dan sholat di masjid disana. Setelah itu kami pun pulang dan perjalanan selesai. Perjalanan ini juga direkam dalam bentuk video yang dapat dilihat di akun instagram @rhnugroho
Tips Menjelajah Bukit Gadog:
Jangan menggunakan mobil karena tidak bisa masuk ke dusun cibun.
Pastikan motor dalam kondisi yang baik, rem berfungsi dengan benar karena jalan menanjak dan tidak rata
Selalu bawa payung atau mantel di tas karena cuaca kadang berubah-ubah
Siap perbekalan, minimal bawa minum karena di Bukit Gadog warung masih sedikit
Gunakan sepatu atau sandal yang aman dan nyaman karena jalur tanah dan licin ketika habis hujan
Jangan lupa bawa kamera yang bagus
Bawa teman yang jago motret, karena kamera bagus sia-sia kalau ga ada yang bisa motret, hehe
Keberadaan Bukit Gadog menambah referensi destinasi wisata di Kabupaten Banyumas. Semoga Bukit Gadog semakin berkembang menjadi daya tarik baru dan menunjang wisatawan. Serta akses masuk yang makiin baik.
SUMUR >>> Semilir Angin Di Bukit Gadog, Sunyalangu, Karanglewas
Dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Di mana ada ada awal, akan ada akhir. Dan ketika di akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain. Namun, berbeda dengan penggalan lagu milik Om Iwan. Ia mempertanyakan hal ini.
Kami telah berpisah sejak satu tahun lalu. Ada yang pergi merantau, ada juga yang tetap tinggal di kota kelahiran. Namun, tak benar-benar berpisah karena masih saling berkomunikasi walaupun jarang bertatap muka. Hingga akhirnya pada liburan semester, saat kembali ke rumah, kami menyempatkan untuk bertemu lagi. Tak sekadar bertemu, kami juga ingin menjelajah dan menikmati alam tempat kami berasal di Banyumas.
Bukit Gadog
Kala itu, kami memutuskan untuk menuju Bukit Gadog, sebuah tempat yang belum pernah dipijaki sebelumnya dan terdengar asing. Kami memulai perjalanan ini dengan berbekal informasi dari Gmaps dan Instagram, serta orang berdomisili di Karanglewas yang paham ancer-ancer menuju lokasi. Saat itu, kami mengajak teman sekelas untuk ikut pergi. Namun hanya 11 orang yang dapat ikut.
Lokasi Bukit Gadog
Secara administratif, Bukit Gadog terletak di Dusun / Grumbul Cibun, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Banyumas. Namun untuk akses ke lokasi lebih mudah lewat Kecamatan Kedungbanteng. Bukit Gadog berjarak sekitar 15 kilometer dari Purwokerto. Tempat ini baru dirintis oleh masyarakat sekitar Dusun Cibun.
Peta Wisata Bukit Gadog, Desa Sunyalangu, Karanglewas
Rute Menuju Bukit Gadog
Bukit Gadog dapat ditempuh selama 30-45 menit dari Purwokerto. Untuk menuju ke lokasi dapat mengikuti rute berikut yang start point-nya dimulai dari Alun-alun Purwokerto.
Dari Alun-Alun Purwokerto ke Barat -> KODIM -> Persimpangan KA Stasiun -> Lapangan PORKA Ke Utara (Jl. KS. Tubun) -> Melewati Desa Kebocoran -> Kedungbanteng -> Pasar Sinom Belok Kiri -> Desa Dawuhan Kuloon -> Baseh -> Grumbul Rabuk -> SMP N 4 Kedungbanteng belok kiri-Jembatan Gantung -> Grumbul Cibun -> Bukit Gadog
Perjalanan Menuju Lokasi
Wacana nya, kami berangkat jam 8, namun molor hingga jam 10 karena ada satu teman yang wawiwu. Kami berangkat dari Pasir Kidul, Purwokerto Barat. Sesuai rute, kami berkendara melewati Pasar Sinom.
Saat menuju Pasar Sinom, jalan masih datar. Kemudian ketika menuju Desa Dawuhan dan Baseh, jalan mulai naik-turun dan berkelok-kelok. Kondisi jalan baik dan tidak bolong-bolong. Hawa sejuk pun terasa saat melewati ini meskipun waktu sudah siang. Perjalanan disuguhi pemandangan yang indah, melewati pepohonan dan hamparan hijau perbukitan.
Akhirnya kami sampai di pertigaan Grumbul Rabuk di Desa Baseh. Di sana ada papan penunjuk Bukit Gadog tinggal 1 km lagi, padahal setelah di cek menggunakan Google Earth. Jarak Bukit Gadog masih 2,1 kilometer lagi hehe.
Disini terlihat jelas perbedaan jalan yang tadinya aspal mulus menjadi tanah batuan tidak rata dengan kontur naik turun.
Jembatan Gantung penghubung Dusun Cibun, Karanglewas dengan Dusun Rabuk, Kedungbanteng
Untuk mengakses Dusun Cibun, kami melewati jembatan gantung untuk menyeberangi Sungai Logawa. Ada tulisan peringatan bahwa hanya boleh dua motor untuk lewat jembatan. Oleh karena itu, kami bergantian menyeberangi jembatan.
Jembatan ini menjadi akses satu-satunya untuk menuju Dusun Cibun, sehingga tidak bisa menggunakan mobil untuk pergi ke bukit gadog. Mobil harus di parkir di sekitar pertigaan tadi. Kami baru kepikiran untuk foto di sini, jadi waktu pulang, kami foto sebentar di sini
Dusun Cibun
Setelah melewati Jembatan, kami menuju ke Dusun Cibun. Jalan yang dilalui menanjak dengan perkerasannya menggunakan batu dan tidak rata. Pastikan motor dalam kondisi prima, kalau tidak bisa nggelundung ke bawah. Sampai-sampai dibelakang saya menjerit-jerit melihat atraksi saya menunggangi bukit ini.
Citra Satelit Bukit Gadog di Dusun Cibun dan sekitarnya
Sesampainya di Dusun Cibun, Jalan kembali mulus dan beraspal. Ada penunjuk Bukit Gadog ke arah kanan. Secara Geografis dan Akses masuk, Dusun Cibun lebih mudah diakses dari Desa Baseh, Kedungbanteng. Namun karena batas administratifnya Sungai Logawa, maka Dusun Cibun masuk ke wilayah Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas. Kemudian kami melanjutkan perjalaan menuju lokasi.
Tiket masuk ke bukit gadog sangat murah, kami hanya membayar Rp 5000 per orang untuk memasuki sana. Setelah membayar tiket kami melanjutkan perjalanan, jarak tinggal 800 meter lagi .
Medan yang dilalui tidak jauh beda dengan yang dilalui saat masuk ke Dusun Cibun. Jalan batu yang tidak rata membuat tangan harus mencengkeram stang motor dengan kuat. Ditambah dengan omelan orang yang berada di belakang untuk hati-hati membuat suasana menjadi trataban. Jalan sangat menanjak, ada motor yang hampir tidak kuat menanjak hingga knalpotnya keluar asap.
Akhirnya perjalanan selesai, kami menuju tempat parkir di bukit gadok, tempat parkirnya lumayan luas. Namun tidak terlihat orang yang menjaga tempat parkirnya.
Fasilitas di Bukit Gadog
Karena Bukit Gadog baru dirintis, maka fasilitasnya masih minim. Tidak terlihat ada penerangan di sekitar Bukit Gadog. Walaupun begitu, fasiitas seperti toilet dan warung ada di tempat ini.
Untuk menuju Bukit gadog, kami berjalan sejauh 400 meter dari parkiran. Jalannya masih tanah sehingga apabila habis hujan, jalannya licin dan harus berhati-hati. Ada jembatan kayu untuk menyeberangi sungai kecil
Akhirnya perjalanan selesai. Kami sampai di pintu masuk Bukit Sejuta bintang, Bukit Gadog. Cewe-cewe berfoto sebentar disini
Saat masuk Bukit Gadog, kami disambut oleh pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.
Dibandingkan dengan Bukit Tranggulasih yang sudah terkenal, bukit gadog masih terdengar asing. namun panorama di Bukit Gadog tidak kalah indah dengan Bukit Tranggulasih
Bukit Gadog terletak pada ketinggian kurang lebih 500 meter diatas permukaan laut. Semilir angin berhembus ditempat ini, hawa sejuk dan kicauan burung terdengar di tengah-tengah pohon pinus. Disediakan berbagai fasilitas di sana dengan dekorasi yang unik seperti ayunan dan tempat duduk berbentuk segi enam.
Selain itu ada juga rumah pohon yang berkapasitas 2 orang
Dari rumah pohon, terlihat jelas panorama di arah selatan. Sedangkan di timur dan utara agak tertutup oleh pohon pinus. Gunung Cendana dan Gunung Slamet dapat terlihat dari sini jika cuaca cerah.
Ada kesan tersendiri di Bukit Gadog, hamparan sawah yang diapit oleh dua bukit, serta pemandangan kota dibelakangnya membuat siapa pun ingin kembali berkunjung
Perkotaan Purwokerto terlihat jelas mengintip dari belakang bukit, sedangkan di belakangnya lagi ada pegunungan Serayu selatan. Jika Cuaca cukup cerah dan tidak berawan, Pulau Nusakambangan dapat terlihat. Tidak hanya di Bukit Gadog saja sih, tempat lain seperti Bukit Tranggulasih, Bukit Pandang Munggang, dan Lokawisata Baturraden juga tempat yang cocok untuk melihat Purwokerto.
Selain itu, yang menjadi ikon utama di Bukit Gadog adalah spot foto yang dibuat berbentuk hati. Sebagai orang yang instagramable, teman-teman bergantian untuk jepret di sini.
Yang menjadi tanda tanya adalah apakah memang bentuk hati itu sengaja dipasang terbalik atau bagaimana?
Ada pemandangan unik di pohon Pinus. Kata anak agroteknologi, pinus itu terkena penyakit sehinga daun-daunya mengumpul.
Waktu kami lihat di instagram dengan #bukitgadog, di atas spot hati ada tulisan Bukit Gadog dari kayu. Namun ketika kami menjelajah kesana, tulisan itu tidak ada.
Setelah puas berfoto jam menunjukan pukul tengah 2 dan belum sholat dhuhur, maka kami turun ke Dusun Cibun dan sholat di masjid disana. Setelah itu kami pun pulang dan perjalanan selesai. Perjalanan ini juga direkam dalam bentuk video yang dapat dilihat di akun instagram @rhnugroho
Tips Menjelajah Bukit Gadog:
Jangan menggunakan mobil karena tidak bisa masuk ke dusun cibun.
Pastikan motor dalam kondisi yang baik, rem berfungsi dengan benar karena jalan menanjak dan tidak rata
Selalu bawa payung atau mantel di tas karena cuaca kadang berubah-ubah
Siap perbekalan, minimal bawa minum karena di Bukit Gadog warung masih sedikit
Gunakan sepatu atau sandal yang aman dan nyaman karena jalur tanah dan licin ketika habis hujan
Jangan lupa bawa kamera yang bagus
Bawa teman yang jago motret, karena kamera bagus sia-sia kalau ga ada yang bisa motret, hehe
Keberadaan Bukit Gadog menambah referensi destinasi wisata di Kabupaten Banyumas. Semoga Bukit Gadog semakin berkembang menjadi daya tarik baru dan menunjang wisatawan. Serta akses masuk yang makiin baik.
Spoiler for Semilir Angin Di Bukit Gadog, Sunyalangu, Karanglewas:
SUMUR >>> Semilir Angin Di Bukit Gadog, Sunyalangu, Karanglewas


Indriaandrian memberi reputasi
1
1.1K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan