- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
Merinding ke Lawang Sewu Markas Para Hantu


TS
tyatutu
Merinding ke Lawang Sewu Markas Para Hantu
Setelah puas memotret kota tua Semarang, kini saatnya beralih ke destinasi paling populer di Semarang. Apalagi kalau bukan Lawang Sewu alias Pintu Seribu. Di dalam sini ada beberapa rumah dan rumah inti dengan 1000 pintu.
Awalnya diketahui ini adalah kantor perkeretaapian jadi jangan mikir terlalu mistis lah di sini. Di Lawang Sewu terpajang banyak perangkat perkeretaapian zaman dahulu. Arsitektur Lawang Sewu juga makin bagus.
Catnya tampak baru, ga ada kayu yang reot ala bangunan tua gitu. Semua tampak sempurna dan penuh pesona. Di sini sebenarnya bisa banget foto instagramable tapi sedihnya solo traveling itu ya gak ada yang motoin. Sekalinya difotoin ga jelas muka sama background kemana-mana. Ampun.

Alhasil foto sekadarnya aja lah yang penting hepi. Trus juga Lawang Sewu juga besar banget tapi ruanganya banyak yang kosong. Karena saya ke sini pas weekday jadi gak terlalu rame.
Nah ini bagian gak enaknya karena kalau sendirian di salah satu ruangan aja, kerasa tuh hati gak enak, berasa ada yang ngeliatin. Entah itu sugesti atau perasaan atau saya emang parno.
Jadi kalau ada massa berkerumun buru-buru deh nimbrung biar merasa ada temannya dan gak ilang sendiri. Puncaknya Lawang Sewu itu ada di ke lantai tertinggi atau bagian atap. Di sana udah ada belasan kelelawar menggantung. Semua dindingnya dari kayu, kotor dan sebagian lapuk.
Ini nih baru beneran horor. Selentingan omongan orang bilang kalau tempat ini adalah tempat uji nyali. Iya emang pas banget cui makanya saya ga mau lama-lama di sini langsung turun. Dan turunnya itu cuma ada tangga yang kecil. Gila, bayangin kalau kabur rame-rame dikejar setan susah nih. hahaha….

Ok, dari sini berasa harus menyucikan diri ke masjid fenomenal ala Madinah alias Masjid Agung, Semarang. Makanya saya pun memutuskan ke sana. Rutenya lumayan rumit karena gak terletak di tengah kota melainkan pinggir kota yang di depannya cuma ada jalan raya kecil.
Jadi saya dari naik angkot lalu harus naik becak lagi dan itu rutenya muter-muter banget dan memutuskan ga pakai Gojek karena mahal. Akhirnya nyampe-nyampe saya pun kelaperan.
Masuk ke dalam masjid benar-benar terasa ini masjid tidak terawat, lahan parkir semrawut dengan tumbuhan juga gak jelas arah tumbuhnya ke mana dan banyak sampah. Catnya juga udah pudar, masih bagusan lawang sewu dah. Padahal masjid ini disebut sebagai tiruan masjid Nabawi lengkap dengan payung-payungnya, tapi payung-payungnya lagi kuncup pas saya datang entah kapan mekarnya.

Berbeda dari kondisi luar, di dalam masjid justru adem sampai bikin mau tidur. Basement-nya berlapis-lapis ada tempat wudu, ada madrasahnya juga, Komplit deh, jadi masjid ini lebih hidup. Katanya di sini juga ada museumnya juga tapi gak jelas sebelah mana.
Kesan saya sih di sini, gak seimpresif lawang sewu. tampak masjidnya dirawat asal-asalan padahal beneran bagus kok desainnya. Masalah keuangan kali yak.
Jadi segitu aja deh ceritanya, kalau kalian cukup pengecut ke Lawang Sewu maka lebih baik datang beramai-ramai atau nimbrung dengan pengunjung lain daripada ada yang ikut nimbrung pulang hiiiii…..
Awalnya diketahui ini adalah kantor perkeretaapian jadi jangan mikir terlalu mistis lah di sini. Di Lawang Sewu terpajang banyak perangkat perkeretaapian zaman dahulu. Arsitektur Lawang Sewu juga makin bagus.
Catnya tampak baru, ga ada kayu yang reot ala bangunan tua gitu. Semua tampak sempurna dan penuh pesona. Di sini sebenarnya bisa banget foto instagramable tapi sedihnya solo traveling itu ya gak ada yang motoin. Sekalinya difotoin ga jelas muka sama background kemana-mana. Ampun.

Alhasil foto sekadarnya aja lah yang penting hepi. Trus juga Lawang Sewu juga besar banget tapi ruanganya banyak yang kosong. Karena saya ke sini pas weekday jadi gak terlalu rame.
Nah ini bagian gak enaknya karena kalau sendirian di salah satu ruangan aja, kerasa tuh hati gak enak, berasa ada yang ngeliatin. Entah itu sugesti atau perasaan atau saya emang parno.
Jadi kalau ada massa berkerumun buru-buru deh nimbrung biar merasa ada temannya dan gak ilang sendiri. Puncaknya Lawang Sewu itu ada di ke lantai tertinggi atau bagian atap. Di sana udah ada belasan kelelawar menggantung. Semua dindingnya dari kayu, kotor dan sebagian lapuk.
Ini nih baru beneran horor. Selentingan omongan orang bilang kalau tempat ini adalah tempat uji nyali. Iya emang pas banget cui makanya saya ga mau lama-lama di sini langsung turun. Dan turunnya itu cuma ada tangga yang kecil. Gila, bayangin kalau kabur rame-rame dikejar setan susah nih. hahaha….


Ok, dari sini berasa harus menyucikan diri ke masjid fenomenal ala Madinah alias Masjid Agung, Semarang. Makanya saya pun memutuskan ke sana. Rutenya lumayan rumit karena gak terletak di tengah kota melainkan pinggir kota yang di depannya cuma ada jalan raya kecil.
Jadi saya dari naik angkot lalu harus naik becak lagi dan itu rutenya muter-muter banget dan memutuskan ga pakai Gojek karena mahal. Akhirnya nyampe-nyampe saya pun kelaperan.
Masuk ke dalam masjid benar-benar terasa ini masjid tidak terawat, lahan parkir semrawut dengan tumbuhan juga gak jelas arah tumbuhnya ke mana dan banyak sampah. Catnya juga udah pudar, masih bagusan lawang sewu dah. Padahal masjid ini disebut sebagai tiruan masjid Nabawi lengkap dengan payung-payungnya, tapi payung-payungnya lagi kuncup pas saya datang entah kapan mekarnya.

Berbeda dari kondisi luar, di dalam masjid justru adem sampai bikin mau tidur. Basement-nya berlapis-lapis ada tempat wudu, ada madrasahnya juga, Komplit deh, jadi masjid ini lebih hidup. Katanya di sini juga ada museumnya juga tapi gak jelas sebelah mana.
Kesan saya sih di sini, gak seimpresif lawang sewu. tampak masjidnya dirawat asal-asalan padahal beneran bagus kok desainnya. Masalah keuangan kali yak.
Jadi segitu aja deh ceritanya, kalau kalian cukup pengecut ke Lawang Sewu maka lebih baik datang beramai-ramai atau nimbrung dengan pengunjung lain daripada ada yang ikut nimbrung pulang hiiiii…..


tata604 memberi reputasi
1
608
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan