- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Banyumas
[CoC Regional: Makanan Tradisional] Dage Goreng Banyumas, Enjoseeeee


TS
laraadisti
[CoC Regional: Makanan Tradisional] Dage Goreng Banyumas, Enjoseeeee
Kuliner Asli Banyumas kali ini menyajikan salah satu makanan khas Banyumas yang masih satu varian dengan tempe, akan tetapi ada campuran bahan ampas kelapa yang oleh orang Banyumas disebut “dage”. Dage pada umumnya disajikan sebagai makanan kecil atau cemilan yang digoreng (dage goreng) dan biasanya ditemani dengan cabe rawit atau lombok cengis yang sudah matang agar rasa pedasnya bisa menggugah selera. Namun demikian tidak sedikit yang mengkreasikan dage sebagai kripik dage dengan rasa yang gurih dan kemriyik, ataupun sebagai sayur oseng dage yang dikombinasikan dengan kecambah dan cabe merah dan hijau, mirip oseng hati sapi.
Menurut bentuknya, dage bisa dibedakan kedalam dua jenis bentuk yaitu dage bal dan dage mugas. Dage bal berbentuk empat persegi panjang dengan panjang kurang lebih 25 cm dan lebarnya berkisar lima sampai tujuh centimeter. Dage bal berwarna cokelat mendekati keabu-abu-an, dan pada umumnya diselimuti jamur yang pekat dengan warna keputihan. Bahan dasar pembuatan dage bal adalah ampas kelapa. Jenis dage ini apabila digoreng rasanya gurih bercampur manis.
Dage jenis yang kedua adalah dage mugas. Dage mugas berbentuk kubus dengan panjang sisinya berkisar antara 3 sampai 4 centimeter dengan bentuk seperti tahu. Warnanya dage mugas hampir sama dengan warna jenis dage bal, hanya sedikit lebih pekat seperti abu yang disiram dengan air dan permukannya tidak halus seperti dage bal, akan tetapi ada benjolan-benjolan seperti membentuk gambar kacang tanah yang dibelah di seluruh permukannya, ini mengikuti bahan dasar pembuatannya. Jenis dage mugas ini sudah sangat jarang ditemukan, selain rasanya yang sedikit aneh seperti mengandung amoniak juga penggemarnya yang hampir-hampir sudah tidak ada lagi.
Dari kedua jenis dage tersebut, dage bal merupakan dage yang beredar luas dipasaran. Hampir setiap pedagang gorengan yang menyediakan pisang goreng, mendoan, tahu, atau jenis gorengan yang lainnya pasti menyediakan dage goreng. Gorengan dage atau dage goreng hanya bertahan kurang lebih selama 24 jam, dan apabila lebih dari waktu tersebut maka rasanya sudah berubah, bagian luarnya akan terasa asam dan bagian dalamnya menjadi pahit. Proses pembuatan dage, tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan tempe kedelai. Semua bahan-bahan dibersihkan, dikukus, selanjutnya diberi laru atau ragi agar terjadi fermentasi.
Seiring dengan kemajuan dan kreatifitas masyarakat yang semakin meningkat, kini makanan dage tidak hanya dijadikan dan disajikan sebagai gorengan saja, akan tetapi telah diolah menjadi makanan bentuk lain yang lebih tahan lama. Mungkin banyak masyarakat yang sudah pernah merasakan nikmat dan gurihnya kripik dage. Kripik dage merupakan hasil kreatifitas warga melihat pangsa pasar kuliner di Banyumas yang cukup menjanjikan. Kripik dage bisa bertahan sampai satu minggu lebih, bahkan bisa mencapai satu bulan. Rasanya sangat khas dan unik, ada sedikit rasa pahit, tetapi di jamin enak, renyah dan gurih.
SUMUR >>> Dage Goreng Banyumas
Menurut bentuknya, dage bisa dibedakan kedalam dua jenis bentuk yaitu dage bal dan dage mugas. Dage bal berbentuk empat persegi panjang dengan panjang kurang lebih 25 cm dan lebarnya berkisar lima sampai tujuh centimeter. Dage bal berwarna cokelat mendekati keabu-abu-an, dan pada umumnya diselimuti jamur yang pekat dengan warna keputihan. Bahan dasar pembuatan dage bal adalah ampas kelapa. Jenis dage ini apabila digoreng rasanya gurih bercampur manis.
Dage jenis yang kedua adalah dage mugas. Dage mugas berbentuk kubus dengan panjang sisinya berkisar antara 3 sampai 4 centimeter dengan bentuk seperti tahu. Warnanya dage mugas hampir sama dengan warna jenis dage bal, hanya sedikit lebih pekat seperti abu yang disiram dengan air dan permukannya tidak halus seperti dage bal, akan tetapi ada benjolan-benjolan seperti membentuk gambar kacang tanah yang dibelah di seluruh permukannya, ini mengikuti bahan dasar pembuatannya. Jenis dage mugas ini sudah sangat jarang ditemukan, selain rasanya yang sedikit aneh seperti mengandung amoniak juga penggemarnya yang hampir-hampir sudah tidak ada lagi.
Dari kedua jenis dage tersebut, dage bal merupakan dage yang beredar luas dipasaran. Hampir setiap pedagang gorengan yang menyediakan pisang goreng, mendoan, tahu, atau jenis gorengan yang lainnya pasti menyediakan dage goreng. Gorengan dage atau dage goreng hanya bertahan kurang lebih selama 24 jam, dan apabila lebih dari waktu tersebut maka rasanya sudah berubah, bagian luarnya akan terasa asam dan bagian dalamnya menjadi pahit. Proses pembuatan dage, tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan tempe kedelai. Semua bahan-bahan dibersihkan, dikukus, selanjutnya diberi laru atau ragi agar terjadi fermentasi.
Seiring dengan kemajuan dan kreatifitas masyarakat yang semakin meningkat, kini makanan dage tidak hanya dijadikan dan disajikan sebagai gorengan saja, akan tetapi telah diolah menjadi makanan bentuk lain yang lebih tahan lama. Mungkin banyak masyarakat yang sudah pernah merasakan nikmat dan gurihnya kripik dage. Kripik dage merupakan hasil kreatifitas warga melihat pangsa pasar kuliner di Banyumas yang cukup menjanjikan. Kripik dage bisa bertahan sampai satu minggu lebih, bahkan bisa mencapai satu bulan. Rasanya sangat khas dan unik, ada sedikit rasa pahit, tetapi di jamin enak, renyah dan gurih.
Spoiler for Dage Goreng Banyumas:
SUMUR >>> Dage Goreng Banyumas




tien212700 dan Indriaandrian memberi reputasi
2
2.4K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan