dwisofyanAvatar border
TS
dwisofyan
Ahmad Sahroni Ajak Pengusaha Siapkan CSR Basmi Wabah Korona
Jakarta: Pengusaha muda dan politisi NasDem Ahmad Sahroni percaya bahwa mengendalikan penyebaran dampak coronavirus atau covid-19 akan optimal jika pemerintah dan semua elemen masyarakat memainkan peran aktif dalam berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing.
Sahroni juga mendorong dunia bisnis, terutama pengusaha, untuk terlibat untuk membantu pemerintah melalui dana tanggung jawab sosial dan perusahaan (CSR) dengan memberikan saran dan sosialisasi kepada publik tentang co-19 dan bantuan peralatan medis seperti masker. dan jenis dukungan lainnya. perangkat medis.




“Saya mengundang semua anak bangsa untuk bergabung dan bersinergi menjadi bagian dari upaya untuk mencegah dan menangani Covid-19,” kata Sahroni dalam pernyataannya pada Senin, 9 Maret 2020.

Sahroni juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan berhenti membelinya, yang bisa menciptakan masalah baru di masyarakat, yaitu kekurangan aset yang justru akan merugikan masyarakat itu sendiri.
Sebaliknya, kata Sahroni, pemerintah harus menjamin ketersediaan barang dan stabilitas ekonomi di tengah berbagai masalah yang dihadapi, terutama masalah virus korona yang saat ini menjadi masalah global.
“Orang tidak perlu panik dan percaya bahwa pemerintah melalui bidangnya masing-masing akan menemukan solusi terbaik untuk menjauhkan kita dari masalah ini,” kata Sahroni.

Wakil Presiden Komisi Hukum DPR RI juga percaya bahwa Kepolisian Nasional, TNI dan tim kesehatan dapat bekerja bersama sesuai dengan tugas dan fungsi utama mereka dalam upaya untuk mengatasi dampak dari co-19.

“Kami pasti bisa keluar dari masalah ini. Indonesia mampu,” kata Sahroni.
Pemerintah sendiri secara resmi mengumumkan peningkatan pada pasien yang mengkonfirmasi kontraksi positif dari virus corona. Juru bicara pemerintah untuk manajemen coronavirus Achmad Yurianto mengatakan bahwa saat ini ada enam pasien dengan 19 kasus yang kondisi kesehatannya mengalami perkembangan positif yang signifikan.

Selain itu, Kementerian Kesehatan mengatakan telah menyelesaikan verifikasi 620 sampel pasien di bawah pengawasan (PDP) yang dikirim dari 63 rumah sakit di 25 provinsi.
Jumlah ini hampir tiga kali lipat dibandingkan dua hari lalu, yaitu 227 sampel PDP yang diajukan oleh 61 rumah sakit di Indonesia. Menurut dia, peningkatan sampel ini adalah karena peningkatan status orang dalam pemantauan (ODP) ke PDP.


Diubah oleh dwisofyan 13-03-2020 03:47
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
410
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan