Bagi para pecinta novel atau film Harry Potter pasti sudah nggak asing lagi nih dengan nama J.K Rowling. Bagi yang belum tahu dan yang bertanya-tanya siapa sih itu J.K Rowling. Kenalan yuk!

Sumber gambar: Facebooknya J.K Rowling

J.K Rowling adalah penulis paling terkenal di Inggris, nama beliau mulai dikenal secara luas saat novel karangannya yang berjudul Harry Potter (seorang anak yang punya bakat sihir) meledak di pasaran.

Nama depan J.K Rowling sendiri memang sengaja disingkat oleh Bloomsbury (penerbit buku Harry Potter) karena alasan tidak ingin mengekspos nama asli pengarangnya. Terus siapa dong nama asli J.K Rowling?
Dua huruf pada nama depannya, yaitu "J.K" bukanlah singkatan dari Jusuf Kala, bukan pula Jaka Kendil, apalagi Jung Kook, wkwk.
J.K adalah singkatan dari "Joanne Kathleen", jadi nama lengkap beliau adalah Joanne Kathleen Rowling.

Dulu ane inget banget nama J.K Rowling ini pernah beberapa kali muncul di soal ujian kenaikan semester matpel bahasa indonesia di SD dan SMP ane, pernah juga muncul di soal bahasa inggris. Tapi waktu itu ane belum tau dia ini siapa guys! Seiring berjalannya waktu, ane tau ternyata beliau adalah penulis cerita Harry Potter yang filmnya suka ane tonton di TV.

Jujur nih! Awalnya ane kira J.K Rowling itu cowok loh. Karena namanya yang disingkat rasanya jadi mirip nama cowok. Setelah googling, ane jadi tahu sosok dia dan bagaimana jatuh bagunnya seorang J.K Rowling dalam merajut asa hingga menjadi sukses seperti sekarang ini.

Wanita kelahiran Inggris tahun 1965 ini sebelumnya ia memang sudah memiliki bakat menulis sejak usia 6 tahun. Setelah dewasa, ia mulai menulis novel Harry Potter yang inspirasinya ia dapat saat perjalanan di kereta dari Manchester ke London.

Ada fakta mengejutkan yang gak ane sangka dari sosok J.K Rowling ini. Ternyata beliau mengaku bahwa dirinya adalah seorang introvert (sifatnya tertutup). Dalam perjalanan kereta itu, ia menemukan ide cerita, ia ingin menulis pada saat itu namun dia tidak membawa pulpen. Kalau orang lain mungkin akan dengan PeDenya minjem pulpen ke penumpang kereta di sebelahnya. Tapi untuk seorang J.K Rowling, ia terlalu introvert untuk menyapa seseorang dan meminjam pulpen.

Hal itu membuat ane mengenang masa SMP ane, di mana ane merupakan seorang introvert kelas berat yang selalu segan, grogi, takut, dan canggung untuk memulai obrolan dengan orang lain. Bahkan setiap jalan keluar kelas, ane selalu nunduk. Kayaknya ane lebih parah dari Bu J.K Rowling ini, wkwk. Gak heran kalo temen ane cuma ada sebutir dua butir doang #malah curhat :") ... Tapi setelah dewasa, sifat introvert ane gak parah kyk gitu lagi kok gan

Padahal ane juga punya hobi menulis sebelas dua belas lah sama idola ane, J.K Rowling ini. Meskipun prestasi ane cuma pernah juara nulis cerpen se-kelurahan pas acara 17 Agustus'an, tapi dulu hal itu udah bikin ane bangga, hehee.

Yang bikin ane lebih salut sama Bu J.K Rowling ini karena dulunya beliau ternyata pernah hidup melarat. Beliau sempat depresi karena kematian ibundanya, bahkan ia sempat ingin bunuh diri. Namun ia berhasil bangkit dari keterpurukan itu.

J.K Rowling pernah menikah dengan seorang wartawan Portugis ketika dirinya berusia 26 tahun. Sayangnya, pernikahan pertamanya tersebut kandas saat dirinya sedang hamil anak pertama. Setelah bercerai, ia kesulitan menghidupi keluarganya, terlebih ia harus memegang tanggung jawab ekstra sebagai seorang single parent bagi putrinya yang bernama Jessica. Lalu ia kembali ke Inggris dan numpang di rumah adiknya.

Tahun 1993 adalah masa terberat dalam hidupnya, ia mengurus anak yang masih bayi tanpa suami dan ia juga tidak punya pekerjaan. Ia hidup hanya mengandalkan tunjangan pemerintah yang jumlahnya pas-pas'an.

Dalam keadaan sulit itu, ia memutuskan menggarap kembali novel Harry Potter. Ia sempat kesulitan mencari penerbit yang mau menerbitkan novelnya. 12 penerbit menolak naskahnya dengan alasan ceritanya sulit dipahami anak-anak. Hingga pada akhirnya penerbit di London bernama Bloomsbury mau menerbitkan novelnya. Namun pihak penerbit ragu kalau novel ini akan diterima di pasaran.

Gak berselang lama, ternyata tak sesuai dugaan, novel Harry Potter tiba-tiba meledak sampai ke Amerika. Novelnya yang berjudul “Harry Potter and The Philosopher’s Stone” resmi meluncur di tahun 1997. Ribuan copy disebar, dan didistribusikan ke toko buku.

Sumber gambar: Facebooknya J.K Rowling

Dalam jangka waktu kurang dari setahun setelah penerbitan, J.K Rowling mendapat banyak sekali penghargaan atas bukunya. Ia mulai dilirik perusahaan penerbit dari negara lain yang mau membayar lebih untuk hak penerbitan atas karyanya. J.K Rowling tak lantas puas dengan satu karya saja. Ia pun menulis lebih banyak karya yang merupakan sekuel dari cerita Harry Potter.

Sumber gambar: Facebooknya J.K Rowling

Dulu J.K Rowling hanyalah seorang penulis melarat yang karyanya ditolak sana-sini. Namun kini J.K Rowling adalah salah satu penulis paling tajir di dunia dengan kekayaan hingga triliunan (kalo dirupiahkan).

Pelajaran yang ane dapat dari kisah hidup J.K Rowling ini adalah tentang kemauan untuk bangkit dari keterpurukan dan pantang menyerah. Meskipun J.K Rowling mengalami masa sulit yang pahit sampai pernah ingin bunuh diri, tapi beliau tidak menyerah pada keadaan hingga dirinya bisa survive.

Meski novelnya ditolak berkali-kali, tapi ia tak pernah menyerah sampai akhirnya ia menemukan kesuksesan. Hal ini mengajarkan kita agar jangan pernah menganggap kegagalan sebagai sebuah kehancuran sehingga kita berhenti merajut mimpi. Kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda. Bila perlu, habiskan saja dulu "jatah gagalmu" hingga benar-benar habis dan nanti barulah kamu akan menemukan "keberhasilanmu".

J.K Rowling bakal terus jadi role model buat ane yang introvert ini, karena Bu J.K Rowling yang ternyata punya sisi lain yaitu "jiwa introvert", tidak menjadikan hal itu sebagai halangan dalam meraih kesuksesan. Siapa bilang seorang introvert tidak bisa sukses?