Sebelumnya selamat hari wanita internasional untuk seluruh wanita Indonesia, ngomong-ngomong wanita inspiratif di Indonesia sangat lah banyak, semenjak terjadinya emasipasi wanita, kini wanita derajatnya setara dengan pria, mempunyai hak yang sama untuk berkarier di bidang apapun, termasuk di bidang pendidikan, sosok kali ini dialah salah satu wanita inspirasi Indonesia dalam dunia pendidikan, ialah Risa Santoso.

Risa Santoso, terpilih menjadi rektor Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang pada 2 November 2019, Bukan sekadar terpilih mejadi rektor saja, dirinya juga terpilih menjadi rektor pada umur 27 Tahun dan menjadikan dirinya sebagai rektor termuda yang pernah menjabat institusi pendidikan di Indonesia, terpilihnya dirinya sebagai rektor sekaligus membuktikan Wanita juga layak memimpin sebuah institusi.

Wanita kelahiran Surabaya pada 27 Oktober 1992, bukan wanita sembarangan, dirinya menamatkan pendidikan Strata 1 di University of California, Berkeley di Bidang Ekonomi dari tahun 2012-2014, Setelahnya melanjutkan pendidikan Strata 2 di Harvard University Graduate School of Education pada 2014-2015.

Memiliki pendidikan yang bagus bukan berarti menjadikan seseorang tersebut matang atau sarat pengalaman untuk menjalankan roda organisasi, tentu dirinya sadar betul akan hal itu, selain pendidikan yang bagus, dirinya sempat mencicipi karir sebagai tenaga ahli muda kepresidenan selama 1 tahun 7 bulan dari Agustus 2015 sampai Februari 2017, Setelah dari sana dirinya melanjutkan karier sebagai direktur pengembangan bisnis di Business Wisdom Institute selama 2 Tahun 9 Bulan.

Dengan pengalamannya sebagai staff kepresidenandan juga sebagai direktur pengembangan di Institute Asia pada februari 2017, dirinya dapat turun langsung ke lapangan dan melihat permasalahan terjadi, sehingga dirinya dapat menginisiasi sebuah program Asia Enterpreneurship Traning Program (AETP) sebuah program inisiasi untuk membantu pengembangan dan internasionalisasi stratup muda Indonesia hingga mendapat pendanaan internasional.

Selain itu juga dirinya juga menginisiasi program magang luar negeri bagi mahasiswanya, selain itu hal yang paling kontroversial ketika dirinya mengusulkan bagi mahasiswanya tidak mewajibkan untuk membuat skripsidigantikan dengan membuat project yang menurut penulis itu lebih baik karena secara langsung mahasiswa juga ikut belajar sambil bekerja karena pengalaman tersebut hanya bisa dicari di luar kampus dan di luar kampus kita dapat bekerja sambil mempraktekan ilmu yang kita dapat selama kuliah berlangsung.

Oleh karena itu tak diragukan lagi dirinya memiliki pengalaman yang memumpuni sebgai akademisi, meskipun jebolan Harvardini di ukur dari jam terbangnya masi singkat, ini tak berlaku dan akibat prestasi demi prestasinya di ruang akdemik kampus, dirinya di percaya sebagai rektor di institut tersebut, dan sangat patut sebagai wanita inspirasi bagi Indonesia di zaman millenial sekarang, sebagai kampanye wanita layak juga untuk memimpin sebuah institusi pendidikan di negeri kita yang tercinta ini.