- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MOU BOP Labuan Bajo dengan Investor Kokotuku Sanctuary Consorsium Dinilai Janggal


TS
chemical.sapto
MOU BOP Labuan Bajo dengan Investor Kokotuku Sanctuary Consorsium Dinilai Janggal
LABUAN BAJO--Memorandum of Understand (MoU) antara Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores dengan grupinvestor yang tergabung dalam Kokotuku Sanctuary Consorsium (KSC) dinilaijanggal.
Demikian yang disampaikan oleh aktivis pergerakan Himpunan Pemuda Mahasiswa Manggarai Barat (HIPMMABAR) Jakarta, Yosef Sampurna Nggararang.
"Dipertanyakan motif Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores atauBOPLBF teken Memorandum of Understand atau MoU dengan grup investoryang tergabung dalam Kokotuku Sanctuary Consorsium atau KSC. Diduga ada konspirasi besar yang sedang diperankan Dirut BOPLBF Shana Fatina," kata Yosef kepada POS--KUPANG.COM, Senin (9/3/2020.
Menurut dia point yang melatari dugaannya terlihat pada beberapa rentetan peristiwa dalam tubuh BOPLBF selama ini.
"Rentetan itu bermula dari surat tugas dengan Nomor IL.10.01/116/MENPAR/2019 dari sang Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Shana Fatina sebagai Dirut BOPLBF pada 5 Agustus 2019," kata Yosef.
Point 1 dalam surat tugas itu kata dia, Shana Fatina ditugaskan untuk fokus bekerja menyusun road map pembangunan infrastruktur kawasan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores terhitung mulai 12 Agustus hingga 31 Desember 2019.
"Namun pada tanggal 9 Oktober 2019, Shana kembali aktif dan ditugaskan kembali menjadi Dirut BOPLBF. Jadi Shana ditugaskan di Jakarta dan selama menjalankan tugas di Jakarta, penyelenggara administrasi dan manajemenBOPLBF di lakukan oleh pelaksana harian," kata Yosef.
Menurut dia, artinya Shana bukan sebagai Dirut BOPLBF karena penyelenggaraan administrasi dan manajemen BOPLBF di lakukan oleh pelaksana harian.
"Pelaksana harian itu adalah Frans Teguh. Jadi kalau merujuk surat tugas 5 Agustus 2019, jelas bahwa Shana di non aktif dari Dirut BOPLBF mulai tanggal 12 Agustus sampai 31 Desember," kata Yosef.
https://kupang.tribunnews.com/2020/0...inilai-janggal
Walah, malah kasus lagi
Demikian yang disampaikan oleh aktivis pergerakan Himpunan Pemuda Mahasiswa Manggarai Barat (HIPMMABAR) Jakarta, Yosef Sampurna Nggararang.
"Dipertanyakan motif Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores atauBOPLBF teken Memorandum of Understand atau MoU dengan grup investoryang tergabung dalam Kokotuku Sanctuary Consorsium atau KSC. Diduga ada konspirasi besar yang sedang diperankan Dirut BOPLBF Shana Fatina," kata Yosef kepada POS--KUPANG.COM, Senin (9/3/2020.
Menurut dia point yang melatari dugaannya terlihat pada beberapa rentetan peristiwa dalam tubuh BOPLBF selama ini.
"Rentetan itu bermula dari surat tugas dengan Nomor IL.10.01/116/MENPAR/2019 dari sang Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Shana Fatina sebagai Dirut BOPLBF pada 5 Agustus 2019," kata Yosef.
Point 1 dalam surat tugas itu kata dia, Shana Fatina ditugaskan untuk fokus bekerja menyusun road map pembangunan infrastruktur kawasan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores terhitung mulai 12 Agustus hingga 31 Desember 2019.
"Namun pada tanggal 9 Oktober 2019, Shana kembali aktif dan ditugaskan kembali menjadi Dirut BOPLBF. Jadi Shana ditugaskan di Jakarta dan selama menjalankan tugas di Jakarta, penyelenggara administrasi dan manajemenBOPLBF di lakukan oleh pelaksana harian," kata Yosef.
Menurut dia, artinya Shana bukan sebagai Dirut BOPLBF karena penyelenggaraan administrasi dan manajemen BOPLBF di lakukan oleh pelaksana harian.
"Pelaksana harian itu adalah Frans Teguh. Jadi kalau merujuk surat tugas 5 Agustus 2019, jelas bahwa Shana di non aktif dari Dirut BOPLBF mulai tanggal 12 Agustus sampai 31 Desember," kata Yosef.
https://kupang.tribunnews.com/2020/0...inilai-janggal
Walah, malah kasus lagi




4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
641
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan