Assalammualaikum

Wellcome to Reni Hujan's

Hello, GanSist!

Sudah makan bakso hari ini? Ane udah, dong. Eh, kagak nanya, ya 😋

sumber gambarklik

Agan Sista tau, 'kan, kalau kota Malang merupakan surganya kuliner lezat bernama Bakso? Gak perlu susah-susah nyari kedai bakso. Bakso abang keliling dengan gerobak yang didorong ataupun gerobak pake motor selalu mengisi setiap tikungan jalan. Mungkin itu sebabnya, bakso yang terkenal itu dari Malang.

Orang di luar kota kebanyakan cari bakso kalau gak bakso Malang ya bakso Solo. Padahal Arema (arek Malang) sendiri kalau nyebut bakso cukup bakso aja, tanpa embel-embel Malang 😁

Sebagai Arema yang sudah dari balita makan bakso. Saat pergi ke luar kota atau bahkan luar pulau dan ingin makan bakso. Otomatis lidah membandingkannya dengan yang ada di bumi Arema. Dan ... jelas enak bakso Malang, Gan!

Kali ini ane gak akan bahas masalah bakso mana yang recomended di Malang. Bagi ane semua bakso di sini selalu enak. Bukan hanya yang ada di mall, ruko mewah, franchise nyebar di mana-mana, tetapi yang dijual abang bakso keliling pun lezat.

Ane mau bagi ulasan tentang menentukan apakah bakso ini reecomended bagi mulut ane atau gak. Belum tentu yang punya nama tersohor se-Indonesia, enak menurut lidah ane. Ini hanya opini lidah ane ya, GanSist.

Namanya juga selera ya, pasti pendapat orang beda. Kalau bagi ane, ada tiga komponen bakso yang menentukan kualitas rasa.

1. Kuah

sumber gambar klik

Komponen bakso yang berbentuk cair ini menempati urutan teratas di lidah ane. Meskipun image kedai baksonya terkenal hingga punya franchise di seluruh kota, tapi kalau kuahnya biasa aja, gak gurih, bagi ane bakso itu kurang recomended. Gak bakal ane balik lagi, kecuali kalau di Malang tinggal bakso itu doang.

Catatan penting menentukan kuah bakso itu lezat atau tidak. Jangan mencampur kuah dengan kecap, saos, atau sambal dahulu. Cicipi saja kuah beningnya. Inilah originalitas kuah bakso lezat atau tidak.

2. Siomay

Sumber gambar, dokpri

Perbedaan mencolok dari bakso Solo dan Malang adalah adanya siomay atau tidak di kedai tersebut. Jika ada makanan berbahan kulit pangsit pada bagian luarnya, fix itu pasti bakso Malang.

Sebagai komponen bakso yang paling ane gemari, siomay menduduki urutan kedua. Hal utama yang dilihat dari siomay adalah isinya. Kalau isinya hanya didominasi tepung kanji hingga membuatnya sangat kenyal, ane gak bakal balik lagi ke kedai itu.

Begitu juga kalau isinya sayur dicampur terigu. Itu, sih, kita makan ote-ote (weci bahasa Malangannya) bukan siomay. Ini juga bikin selera makan bakso menurun.

Siomay yang pas untuk masuk di mangkuk bakso adalah yang berisi adonan pentol dicampur daun bawang dengan tekstur adonan saat matang, empuk, tidak keras seperti pentol.

3. Bakso Urat.

sumber gambar klik

Meskipun seorang maniak bakso, tetapi ane gak bakso bulat itu dengan bahasa pentol. Ane lebih suka makan pentol urat.

Ada kedai bakso yang mengklaim menjual pentol urat, padahal ternyata hanya pentol halus yang dibikin berserabut menyerupai pentol urat. Bagi ane, ini namanya penipuan kepada pembeli.

Ada juga tipe pentol urat yang masih terasa uratnya, jadi yang terasa dimulut malah adonan pentol halus. Bagi ane pentol urat yang recomended adalah yang tergiling uratnya hingga menyatu dengan daging, tapi tetap menonjolkan tekstur uratnya.

Oke, GanSist. Sebelum kalian makin kelaparan lihat bakso di sini. Ane sudahi dulu ulasannya.

Terima kasih sudah mampir di sini, ya. Next time, mampir lagi di tulisan ane yang lain. Matur nuwun 🙏

Opini pribadi