Halo gansis kesayangan ane, semoga kaga bosan-bosan yah ngebaca trit receh dari ane, ane cuma niat dan ingin ngehibur aja, biar kita sedikit terhindar dari gelisah dan resah.

Ane percaya kalau kita semua lagi galau, gamang dan resah karena wabah yang tengah melanda dunia, nah ane sendiri juga begitu.

Jadi iseng-iseng ane punya sesuatu nih buat gansis semua.

Karena di Jerman sudah banyak suspect virus Corona, hingga terjadilah penyerbuan supermarket, banyak orang-orang kalap dan ketakutan, hingga ngeborong semua hal buat bertahan hidup, ngebayanginnya aja ngeri.

Nah kalau di Indonesia gula yang langka, atau bisa jadi beras yang diserbu, sementara di Jerman lain cerita tisu toilet dan mie pasta adalah hal yang dibutuhkan oleh masyarakat Jerman

Secara mereka mana bisa hidup tanpa tisu macam kita yang biasa main air dari kecil
hingga barang-barang ini diserbu di supermarket, bahkan sudah banyak supermarket di kota-kota besar kehabisan stok tisu toilet dan pasta.

Sebagai dagelan dan hiburan bagi yang tak kebagian dari yang diperebutkan, halah ribet amat yakkkk

Sebuah media online besar di Jerman, Der Postillon membuat menu utama yang tak biasa, melihatnya saja bikin isi perut terburai saking kaga nafsunya, karena bahannya yang mak aduhaaaiii parah

Mereka bingung kayanya, kenapa orang-orang nyetok pasta dan tisu toilet, apakah buat makan? Kalau buat makan menu apa aja yang bisa dibuat dari dua bahan tersebut? Hingga berhasillah kreasi luar biasanya.

Nah apa saja menunya, cekidooott...

1. Mie Pasta dengan Saus Tisu



2. Pasta Panggang Gratin Tisu



3. Mie Tisu Goreng



4. Pasta Mentah dengan Tisu



5. Sup Tisu Mie Pasta



6. Sushi Tisu dengan Isi Mie Pasta



.7 Bubur Tisu Tabur Mie Pasta



7.8. Nudeln à la Papier de Klo



9. Salad Tisu dengan Pasta



10. Tisu Gulasch dengan Pasta



Nah...gimana gansis, apakah ada yang terinspirasi dari menu luar biasa di atas, yang dijamin saat meliatnya perut langsung auto berontak, bukan karena lapar tapi karena mual

Santai gansiiiss...ini hanya hiburan, biar panjang umur, segitu dulu yah, dadah babay

Sumber dari sini : www.der-postillon.com