Pasir putih di Wamena © Travel Blog Evi Indrawanto

Wamena adalah ibukota dari Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Salah satu daerah yang berada di gugus timur Indonesia ini memiliki sebuah keajaiban kecil. Keajaiban tersebut hanya dapat ditemui di Wamena yakni adanya pasir putih di datataran tinggi Wamena. Berada di ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan laut dengan suhu kisaran 15 hingga 18 derajat celcius, beberapa daerah yang berada di dataran tinggi memiliki hamparan pasir putih layaknya pasir yang ditemui di tepi pantai. Beberapa daerah dataran tinggi tersebut ada di Distrik Pisugi yakni Desa Aikima, Kampung Tulem dan Habema.

Ternyata, adanya pasir putih di dataran tinggi Wamena ini sudah ada sejak dahulu, hanya saja hamparan pasir putih tersebut dulunya bukan dalam bentuk dataran, namun sebuah danau besar yang bernama Danau Wio yang kini bernama Lembah Baliem. Dikutip dari laman Peson Indonesia, pada tahun 1813 terjadi sebuah gempa bumi dahsyat yang mengakibatkan pergerseran lempeng bumi dan perubahan geologi. Pasca kejadian tersebut, air Danau Wio mulai mengering hingga surut yang kini terbentuklah sebuah lembah yang berisi pasir putih yang berasal dari dasar Danau Wio. Air dari Danau Wio tidak hilang begitu saja, namun berubah menjadi sungai yang kini dinamakan sungai Baliem. Mulai saat itu hingga ini, terbentuklah hamparan pasir putih di Lembah Baliem dan sungai Baliem yang semakin mewarnai kehidupan masyarakat setempat yakni Suku Dani.

Fakta lain bahwa Lembah Baliem merupakan terbentuk dari danau yang mengering adalah dengan mudahnya menemukan bebatuan karang serta sisa-sisa rumah kerang yang tersebar di hamparan pasir putih tersebut. Hal inilah yang disebut sebagai keajaiban kecil dari Wamena, Lembah Baliem dengan hamparan pasir putih yang terbentuk secara alami dari fenomena alam. Selain keindahan pasir putih yang menghiasi haijaunya perbukitan, keindahan lain yang ditemukan di dataran tinggi Wamena ini adalah ditemukannya bunga-bunga indah yang sukar ditemui dan tumbuh di tempat lain. Salah bunga-bunga tersebut adalah bunga terompet dan bunga matahari.

Pasir putih ini letaknya tidak jauh dari pusat kota Wamena, yakni kisaran 15 hingga 20 menit jika dijangkau dengan kendaraan bermotor. Setelah sampai di lokasi, pengunjung dikenai biaya sukarela oleh masyarakat setempat yang mengelola obyek wisata pasir putih Lembah Baliem. Pasir putih di Lembah Baliem ini merupakan salah satu potensi pariwisata di Wamena yang jika dikelola secara resmi oleh pemerintah dan dengan publikasi yang maksimal, akan menjadi magnet bagi wisatawan yang mengunjungi wilayah timur Indonesia. Oleh sebab itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah setempat dan masyarakat lokal untuk secara serius mengembangkan potensi wisata pasir putih di Lembah Baliem dan beberapa titik pasir putih lainnya.

Objek wisata ini wajib agan-agan kunjungi ketika lagi mampir di Wamena, TS sendiri pernah berkunjung sekali dan itu bener-bener worth it. Biasanya sih sering dijadikan lokasi foto prewed dan lokasi syuting film indie masyarakat sekitar.

Sayang beribu sayang objek wisata ini tidak/belum dikelola oleh pemerintah, padahal jika pemerintah niat untuk mengelola objek wisata ini ane yakin pemasukan pemerintah dari sektor wisata akan naik. Karena selama ini kebanyakan orang yang berkunjung ke Wamena bahkan tidak tahu akan adanya objek wisata ini akibat kurangnya iklan dan promosi.