Sabdo Palon VS Syech Subakir dan Pemindahan Ibukota RI

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Sabdo Palon VS Syech Subakir dan Pemindahan Ibukota RI

rifki.albasyuni

08-03-2020 00:05

Sabdo Palon VS Syech Subakir dan Pemindahan Ibukota RI

Alkisah dahulu kala, Pulau Jawa didiami banyak jenis2 lelembut dan dedemit. Lelembut dan dedemit tsb dapat menjadi ataupun mengeluarkan sihir berupa badai dan angin ribut yg dapat menyebabkan kapal2 di perairan sekitar Pulau Jawa hancur dan terkoyak atau bahkan tenggelam. Dedemit dan lelembut tsb juga suka bertikai satu sama lain.

Kira2 sekitar 800 - 1200 tahun lalu terhitung dari masa kini, seorang Syech Muslim dari salah satu bangsa Asia Minor yg masa itu bernama Bangsa Persia mendatangi Pulau ini. Dikarenakan sebelumnya banyak Pendakwah2 Muslim yg gagal sampai ke Pulau ini. Beliau membawa semacam Ruqyah utk mengusir makhluk2 sebangsa lelembut2 dan dedemit2 atau sebagian orang menyebutnya "Penumbal" berbentuk sebuah Batu Tidar.

Setelah sampai di Pulau Jawa, Beliau mendatangi ke tengah2 Pulau Jawa dan diyakini tempat tsb bisa ditempatkan Batu Tidar itu utk mengusir lelembut dan dedemit yg ada dan menetralkan energy2 negatif yg ada. Setelah Syech Subakir memasang Batu Tidar tsb, terjadilah keanehan2 alam berupa gempa bumi, udara panas dan kadang dingin serta angin juga badai baik di Pulau Jawa dan perairan sekitarnya selama 3 hari 3 malam. Selepas di hari ke-4 setelahnya Pulau Jawa dan perairan sekitarnya kembali tenang.

Selama 4 hari setelah dipasangnya Batu Tidar tsb semua Lelembut dan Dedemit di Pulau Jawa yg merasakan energy dari Batu Tidar tsb yg mengganggu mereka merasa tidak nyaman dan minggat dari Pulau ini apalagi yg di dekat tengah2 Pulau ini. Sabdo Palon yg dipercaya sbg Raja Diraja dari lelembut dan dedemit ini yg mempunyai kesaktian dan kearifan serta kewibawaan juga kebijaksaan beyond semua lelembut dan dedemit bahkan daripada Banaspati mendatangi tempat dipasangnya Batu Tidar itu. Mengetahui hal penyebabnya dan setelah menemui Syech Subakir yg melakukannya, Sabdo Palon pun berdiskusi dan mereka melakukan semacam pertarungan. Dikisahkan mereka bertarung 3 hari 3 malam lamanya dan setelah nya mereka membuat semacam perjanjian yg isinya : Syech Subakir diperbolehkan utk menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa dgn syarat, mereka menyebarkan Islam dgn Baik, Ramah Tamah dan Jujur. Juga semua adat istiadat asli yg ada harus tetap boleh ada dan bahkan lebih berkembang lagi. Syech Subakir menyetujui syarat2 tsb.

Sekian Kisah Pertarungan Sabdo Palon vs Syech Subakir ini

-----
Lalu kembali ke jaman sekarang.....
-----

Di tahun ini Pak Presiden kita Pak Jokowi mengeluarkan kebijaksanaan yaitu berupa salah satu kota di Pulau Kalimantan didaulat menjadi Ibukota Indonesia yg baru. Sedangkan DKI Jakarta ini akan menjadi sekedar Kota Jakarta dan direncanakan menjadi salah satu Kota Bussiness District dari Jabodetabek, Karawang sampai ke Semarang.

Sebagian orang di Pulau ini atau bahkan di Negara ini membahas ttg Kisah tsb dgn Rencana Pak Presiden kita itu.

Dirumorkan bahwa Sabdo Palon menagih janji dari Perjanjian dgn Syech Subakir 800 - 1200 tahun lalu. Karena sebagian Muslim di jaman ini yg membahas dan membawa Agama Islam tidak sesuai dgn Perjanjian Sabdo Palon dgn Syech Subakir. Yaitu dgn Baik, Ramah Tamah dan Jujur. Juga semua adat istiadat asli yg ada harus tetap boleh ada dan bahkan lebih berkembang lagi.

Memang jika diimajinasikan bentuk Pulau Kalimantan yg mirip seperti bentuk dari Sabdo Palon yg bernama lain Semar di Budaya Wayang. Ingin membawa kemakmuran dan kesejahteraan Nusantara kembali sesuai dgn Lokal Wisdom dan Ajaran2 Kebijaksanaan yg sejak dahulu ada. Bisa juga dinamakan Demokrasi Pancasila dgn istilah jaman sekarang.

Jadi, apapun Kebijaksanaan yg direncanakan Pemerintah, meskipun kita sedikit kritis tetapi jika utk kebaikan dan kemakmuran serta kelangsungan Negara dan Bangsa ini, mudah2an dapat dijadikan sebuah Kebijaksanaan yg membawa kebaikan dan kemakmuran utk semua Warga Negara Indonesia.

Aamiin YRA...

Diubah oleh rifki.albasyuni 19-10-2021 11:06