- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(Masuk Gan+++) Di Tangan Mas Menteri, Pendidikan di Papua Mulai Bangkit


TS
indonesia85000
(Masuk Gan+++) Di Tangan Mas Menteri, Pendidikan di Papua Mulai Bangkit

Papua. Dahulu, Papua dikenal sebagai daerah yang tertinggal. Generasi mudanya tidak bersekolah, tidak ada jalan aspal, penerangan susah, dan lainnya. Tapi di zaman Mas Menteri Nadiem Makarim, sektor pendidikan mulai membaik dengan cepat. Daerah pedalaman Papua yang dulunya tertinggal, perlahan mulai mengejar daerah lainnya di Indonesia.
Pegunungan Arfak di provinsi Papua Barat adalah provinsi yang cukup tertinggal dalam bidang pendidikan. Pada data tahun 2018, sebanyak 49,22 persen atau hampir separuh penduduk usia 15 tahun keatas tidak memiliki ijazah atau belum tamat SD. Angka ini mencengangkan mengingat wajib belajar 6 tahun sudah dimulai sejak 1984. Nampak betul daerah ini belum terkena wajib belajar.
Sementara provinsi tetangganya, Papua, lebih parah lagi. 78,94 persen penduduk usia 15 tahun keatas di Deiyai, Papua belum tamat SD. Kabupaten di pegunungan Papua lainnya tak kalah parah. Kabupaten Puncak dan Intan Jaya juga mengalami nasib yang serupa, dimana hanya segelintir masyarakatnya yang bisa mengenyam pendidikan hingga tamat SD.
Tak cuma itu, di beberapa kabupaten pedalaman Papua, mayoritas masyarakatnya buta huruf. Di Lanny Jaya misalnya, 60 persen penduduknya tidak bisa membaca dan menulis. Hal ini sangat kontras dengan Surabaya misalnya, yang hanya sekitar 1 persen warganya yang buta huruf.
Tetapi perubahan mulai terjadi di zaman menteri pendidikan sekarang, Nadiem Makarim. Di tangannya, jumlah warga tidak tamat SD berhasil dipangkas. Dari sekitar 78 persen warga Deiyai tidak tamat SD turun menjadi 73 persen di tahun 2019. Angka melek huruf pun melonjak di Deiyai dimana 66 persen penduduknya bisa membaca dibanding hanya 31 persen di tahun 2018.
Lonjakan kenaikan angka melek huruf di zaman Nadiem Makarim membuat tidak ada lagi kabupaten di Papua yang memiliki angka buta huruf diatas 50 persen, semuanya dibawah 50 persen. Bahkan di Mimika, angka melek huruf mencapai diatas 99 persen, mengalahkan banyak kabupaten di luar Papua sekalipun.
Sementara di Pegunungan Arfak, Papua Barat, jumlah warga yang tidak memiliki ijazah atau belum tamat SD anjlok drastis dari 49 persen pada tahun 2018 menjadi 31,60 persen pada tahun 2019.
Ini membuktikan perhatian mas Nadiem begitu besar bagi kemajuan pendidikan di Papua maupun Papua Barat. Mudah-mudahan pemerataan pendidikan di Papua dan Papua Barat semakin pesat.
Sumber : merdeka.com, papuabarat.bps.go.id, papua.bps.go.id
Diubah oleh indonesia85000 07-03-2020 14:02






tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
783
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan