Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anggorofffAvatar border
TS
anggorofff
Memilih atau Dipilih?


Setelah beberapa kali menulis, sepertinya topik perbucinan masih yang paling digandrungi. Jadi, saya akan membahas sesuatu (lagi) yang nyerempet perihal hubungan antara pria dan wanita yang tak pernah sederhana ini.

Keresahan ini dimulai saat saya dan 2 teman bertemu untuk belajar, yang tentunya gak buka materi sama sekali. Belajar itu fana, ghibah abadi.Kami hanya ngobrol ngalor-ngidul dari awal datang sampai pulang. Obrolannya beragam, mulai dari pekerjaan, hidup yang gini-gini aja dan yang pasti soal asmara.

Salah satu teman saya, sebut saja Codet, yang notabene lebih berumur, tentunya mempunyai sudut pandang yang berbeda dari kami. Berdasakan perjalanan asmaranya, Codet punya statement jika cowok itu dipilih, dan cewek itu memilih. Saya, dengan Ngeyel No Jutsu pun segera mendebat pernyataan ramashok itu. Bagaimana bisa cowok itu dipilih? Sedangkan Iwan Fals dalam lagunya saja telah menegaskan bahwa cowok itu bukan tuk dipilih. “Tak perlu kau memilihku. Aku lelaki bukan tuk dipilih”.

Saya bukan bermaksud untuk membalikkan pernyataan Codet menjadi “Cowok itu memilih, cewek itu dipilih”. Sebenarnya yang coba saya tekankan adalah, cowok dan cewek sama-sama punya privilege untuk memilih. Saya kan penganut kesetaraan gender, wkwkwk. Cowok dan cewek bisa memilih jika dia memang layak untuk memilih.

Saya beri ilustrasinya. Saat kita sekolah pasti ada siswa/siswi yang famous. Biasanya mereka punya look yang oke. Putih, bersih, berseri, beraroma memikat, jika mereka punya kriteria tersebut. Bisa dipastikan mereka bukan manusia, tapi tepung beras Rose Brand.

Oke, kalian sudah tau sendiri lah siswa/siswi yang famous itu pasti ganteng/cantik, tak perlu dibantah. Nah ini, sebagai insan yang punya paras menawan, tentu banyak lawan jenis yang mendekati. Dari sekian banyak yang mendekati, sudah pasti mereka bebas memilih salah satu untuk jadi kekasih mereka. Mereka bisa memilih karena ada yang mendekati mereka, lebih dari satu pula.


Sebenarnya ilustrasi di atas juga menunjukkan bahwa si pemilih pun sebenarnya juga dipilih. Banyak yang memilih dia untuk didekati, walaupun sudah tau jika saingan mereka banyak. Jadi mereka sebenarnya dipilih untuk memilih. Hey, Its a PARADOX.Saus tartar, rupa menawan memang dapat menyelesaikan beberapa masalah hidup.


Sekarang bayangkan ada seseorang cowok yang punya tinggi badan di bawah standar, rupa tak menawan, juga dompet dan rekening yang berdebu. Apakah dia bisa bebas mencari dan memilih seperti cowok yang punya badan tinggi, rupa menawan, dan uang berlimpah? Saya rasa tidak.

Jadi, menurut saya bukan tentang siapa diantara cewek atau cowok yang berhak memilih. Ini tentang apakah si cowok/cewek berhak punya privilege untuk memilih atau tidak.


KEEP READ AND SOUND







Diubah oleh anggorofff 07-03-2020 07:59
nurulnadlifaAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan