Sumber gambar

Makanan Tradisional di Kabupaten Kudus
Timus, Gantilut & Senteling

Halo Gan, ketemu lagi sama Bipoh disini. Sekarang ane pindah nih mau ngenalin makanan tradisional yang ada di Kabupaten Kudus, ya walaupun di Jepara juga ada yang jualan. Ketiga makanan tersebut nanti ane jelasin seperti biasanya, biar kalian pada penasaran. Tak susah loh Gan mencarinya, penjual makanan di pasar juga masih banyak yang siap membungkuskan.

Pedagang makanan keliling malah masih ada yang menjualnya, harga murah meriah masih menjadi penawar rasa lapar. Kalian pas mencobanya akan merasakan lengket menempelnya gantilut ditangan. Untuk menghilangkannya, ane tinggal gigit tuh tangan yang pegang.

Bukan sadis dong, memang seperti itu caranya, dikarenakan saat makan tidak ada air yang dijadikan untuk menghilangkan perasaan lengketnya singkong. Gigit-gigit saja perlahan ditangannya, sampai menghilang tuh lengket dan bukan langsung digigit. Penasaran kan? Kuy kepoin langsung makanan tradisional timus, gantilut dan senteling.


Makanan Tradisional Timus

Sumber gambar

Seperti yang sudah ane bilang tadi, timus berbahan dasar singkong yang dihaluskan. Kemudian dipadatkan agak berbentuk lonjong, tinggal langsung digoreng. Di dalam timus juga diberi isian kelapa, gula atau tanpa apapun dalam artian cuma adonan singkong saja yang digoreng.

Untuk mencarinya memang masih dalam tahap gampang sekali, tinggal cari di pasar-pasar sekitar Kudus-Jepara juga banyak. Sentra kuliner jajan makanan juga ada, harga sendiri pasti sudah tahu murah dong sekitar Rp 2.000 per buah. Enaknya kalau pas dimakan selagi hangat sambil ditemani kopi saat hujan turun, beh pasti langsung terbuai menikmati suasananya. Kalau di tempat kalian ada tidak ya yang seperti ini? Atau malah dengan penyebutan nama yang berbeda.


Makanan Tradisional Gantilut

Sumber gambar

Untuk gantilut sendiri atau ane sebut kenyol-kenyol, bahan dasar dari singkong juga yang diparut atau dihaluskan. Tinggal dibungkus menggunakan daun pisang, langsung dikukus. Tapi biasanya ada juga yang dikasih potongan kelapa kecil-kecil dan ada juga gula merah saat sebelum dikukus.

Tapi kebanyakan yang ditemukan di pasar-pasar, gantilutnya masih polosan hanya kukusan singkong. Nah, tadi kan ane sebut kenyol-kenyol, ada yang tahu kah? Sebutan tersebut berasal dari sensasi menggigit dan mengunyah gantilut saat sudah berada dimulut. Singkongnya terasa kenyol-kenyol dan tidak langsung patah dalam artian melebur langsung saat dimakan. Aneh kan, cobain makanya kesini, murah kok cuma Rp 1.000 per buah.

Di pasar banyak yang jualan, ibu-ibu sayuran keliling pasti juga membawanya dalam gerombong. Serunya, jika kalian makan gantilut langsung saan mengupas daun pisang yang menutupinya. Hati-hati, tangan akan terasa lengket seperti ada yang tertinggal.

Kalau kalian beruntung mendapatkan gantilut yang masih panas, jangan langsung dimakan, melainkan ditiup-tiup biar perlahan jadi hangat. Kalau orang Jepara menyebutnya gantilut dengan lodot, karena saat waktu makan seperti diodot-odot sampai panjang.


Makanan Tradisional Senteling

Sumber gambar

Penampakan senteling sendiri memiliki tiga warna dari pewarna makanan yang berbahan dasar dari singkong. Bentuknya sendiri saat sudah diiris seperti persegi panjang, tapi ada juga yang dipotong kecil-kecil. Penjual makanan ini bisa ditemukan di pasang dengan menggunakan tampah besar sebagai tempat menaruhnya, di atasnya nanti akan terlihat senteling dengan parutan kelapa yang menutupinya secara menyeluruh.

Harga bervarian tergantung permintaan, dulu nae biasa beli Rp 1.000 per bungkus kecil. Jadi penjualnya tinggal memotong sesuai yang diminta tadi, karena seribu ya dapat sebungkus kecil dari daun pisang. Sensasi makannya sama seperti gethuk kebanyakan, legitnya dan gurihnya kelapa bercampur satu kepaduan di dalam mulut saat kalian mengunyahnya.

Makannya pakai biting, kalau kalian tidak tahu apa itu biting? Semacam seperti potongan bambu yang dibuat kecil-kecil. Tinggal deh langsung ditusuk masuk ke senteling tadi yang sudah dibeli. Kalau tak mau repot ya langsung makan pakai tangan, dijamin pas makan tidak ada yang lengket-lengket tertinggal ditangan seperti makan gantilut.

***


Gimana Gan? Enak kan makanan tradisional timus, gantilut dan senteling yang ada di Kabupaten Kudus. Walaupun semuanya berbahan dasar jadi singkong, tapi bisa diolah menjadi makanan yang murah meriah. Ketiganya masih bisa dijumpai langsung, maksudnya bisa ditemukan sekitar pasar-pasar tradisional yang ada disana.

Tinggal cari saja penjualnya, coba tanya-tanya saja sama lainnya. Ayo Gan, kalau pas mampir ke Kudus, harus nih cobain makanan tadi. Pasar Jember ada, Pasar Anyar dekat Matahari banyak, Pasar Kliwon apalagi pasti ada. Murah meriah, ada lengket-lengket ditangan, serba singkong.

Ane sudah pernah menikmatinya sedari masih kecil, diajak sama Eyang Kakung. Masuk ke pasar, masih ingusan, minta ini itu. Kenangan masa kecil loh Gan, jangan dibayangin lah. Kalian juga pasti sama kan seperti ane dulu, ya harap dimaklumi juga karena masih kecil. Sekian thread ane dalam rangka untuk meramaikan event kreator seluruh Regional yang ada di Kaskus.

Terima kasih Agan Sista yang sudah membaca thread sederhana ini. Salam hangat dari Bipoh, dan sampai ketemu lagi disini.

--------------------------------------
Penulis : ebipo
Referensi : TS sendiri