sumber : youtube/KpopNI

Bagi para fans bekerja di agensi yang menaungi para idol Kpop tentu menjadi pekerjaan yang diinginkan. Pasalnya, kesempatan untuk melihat idol secara lebih dekat terbuka lebar. Para fans tentu memiliki ekspektasi dengan pekerjaan yang berhubungan dengan idol Kpop yang mereka gandrungi. Namun, siapa sangka berkerja di agensi para idol ternyata memiliki beberapa kesulitan.

Kesulitan-kesulitan tersebut diungkap oleh salah seorang karyawan dari agensi idol Kpop dalam sebuah forum di Korea. Sayangnya, orang tersebut tak mau membocorkan identitasnya. Meski begitu ia menuturkan 5 kesulitan yang dialaminya ketika bekerja di agensi para idol.

5. Bekerja lebih dari waktu normal dan pada hari libur

Bekerja di agensi idol berarti harus siap dengan jam kerja yang gila-gilaan. Karena industri dunia hiburn tak pernah tidur dalam 24 jam seminggu, maka karyawan pun dituntut mengikuti hal itu.

Para karyawan itu harus selalu memperhatikan artisnya, beberapa staff seperti bodyguard, manajer atau penata busana bahkan kadang harus ikut menghadiri konser, fan meeting dan acara lainnya. Hasilnya, mereka harus bekerja overtime bahkan tak bisa libur di hari libur.

4. Terlalu banyak tekanan

Tak cuma para idol, staff yang mengurusi mereka pun mendapatkan banyak tekanan. Mereka dituntut untuk bekerja dengan sempurna. Terutama, di jaman yang serba digital ini, para staff tak boleh salah mengetik pesan, megupdate media sosial, dsb. Mengingat, satu kesalahan bisa memicu reaksi fans yang luar biasa. Hal itu kadang berdampak buruk pada mental karyawan.

“Ini mungkin terdengar mudah, tetapi pada dasarnya meminta karyawan untuk menjadi sempurna. Jadi tekanannya tidak nyata. Tidak ada yang mau bertanggung jawab atas akun media sosial para artis karena di situlah risiko paling besar terjadi," tulis karyawan yang tak mau menyebutkan identitasnya itu.

3. Mendapatkan kebencian yang tak beralasan

Berurusan dengan idol tentu harus menerima risiko menjadi perhatian para fansya. Seorang netizen yang ikut nimbrung di forum itu juga menceritakan pengalaman rekannya yang bekerja di agensi. Awalnya, temannya adalah karyawan agensi yang tak terlalu dikenal. Tapi lama kelamaan wajahnya jadi akrab di mata para fans.

Sejak itu, jika ada yang salah dengan idol mereka, fans akan menyalahkannya. Meski kesalahan itu tidak ada hubungannya dengan divisi yang dipegang rekannya, ia tetap di salahnya. Netizen yang mengetahui namanya akan mencari secara online dan mengirim pesan kebencian dan kemarahan. Alhasil, temannya pun akhirnya mengalami gangguan kecemasan yang parah.

2. Tak mendapat perhatian atas hasil kerja kerasnya

Para karyawan yang bekerja di balik layar itu juga harus siap tak diperhatikan sama sekali. Seorang mantan karyawan mengaku jika hal paling mengecewakan adalah ketika tidak ada yang menghargai kerja kerasnya.

"Jika, misalnya, seorang artis menciptakan semacam kontroversi, artis itu tidak akan meminta maaf. Saya. Artis akan melanjutkan kehidupannya, mengambil cuti sampai segalanya mereda atau apa pun, tetapi saya akan terpaku pada monitor yang berusaha merespons krisis. Apakah saya akan mendapatkan ucapan terima kasih karena telah mengendalikan kekacauan? Tidak. Apakah saya akan dibayar? Tidak. Itu bagian dari pekerjaan, bahkan jika saya tidak benar-benar mendaftar untuk pekerjaan ini," curhat mantan karyawan tersebut.

1. Gaji yang biasa-biasa saja

Tak sama dengan para artis, para karyawan yang menghandle mereka rupanya menerima gaji yang biasa saja. Para karyawan itu mengaku mereka menerima gaji rata-rata yang tak sebanding dengan kesulitan kerja mereka. Para netizen menyebutnya sebagai posisi kerja fisik dan mental dengan bayaran rendah.

"Tidak ada bayaran tambahan untuk bekerja lembur atau pada hari libur. Tidak ada bayaran tambahan untuk mengerjakan apapun."


Sumber : [url= [url]https://www.koreaboo.com/lists/korean-employees-idol-management-agencies-share-5-hardest-things-working-in-industry/]Koreaboo[/url] [/url]