- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Murdijati Gardjito, Tetap Mengangkat Martabat Makanan Indonesia Walau Dalam Kebutaan
TS
rahmat1501
Murdijati Gardjito, Tetap Mengangkat Martabat Makanan Indonesia Walau Dalam Kebutaan
(sumber gambar : https://www.thejakartapost.com/life/...n-cuisine.html)
Halo gaeeess.. Kali ini saya akan sedikit membahas tentang sosok wanita hebat dan menginspirasi yang kontribusi dan dedikasinya terhadap Makanan Tradisional Indonesia sangatlah luar biasa. Dan beliau adalah Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito. Tapi sebelumnya, sedikit pembuka tentang Makanan Indonesia dari sudut pandang beliau.
(sumber gambar : https://ugm.ac.id/id/berita/18877-pr...n-anugerah-ugm)
Quote:
Makanan Indonesia atau yang kita sebut juga dengan Makanan Tradisional sudah tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari sebagai masyarakat Indonesia. Bahkan di kancah internasional, ketenaran dan kelezatan Makanan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. “ Makanan/Masakan Indonesia merupakan salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia serta penuh dengan cita rasa yang kuat” (dilansir dari : SBS Australia ).
Pada dasarnya, tidak ada satu bentuk tunggal "Makanan Indonesia", mungkin lebih tepat disebut sebagai keanekaragaman makanan daerah yang dipengaruhi secara lokal oleh kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Hal itu wajar jika masih ada Kuliner Indonesia yang masih belum “tergali” ketenarannya karena budaya Indonesia yang sangat beragam dari Sabang sampai Merauke.
Hal itulah yang mungkin mendasari ibu Murdijati Gardjito untuk mengabdi pada keanekaragaman budaya kuliner Indonesia. Selain itu juga, berawal dari latar belakang beliau yang berasal dari keluarga yang sangat tradisional, beliau sering menghadiri upacara adat daerah yang mana menyajikan banyak makanan tradisional. Timbullah rasa kagum dan keingintahuan tersebut mendorong beliau untuk mempelajari bagaimana peranan makanan tradisional pada suatu daerah.
Sebab menurut beliau, “ Makanan Tradisional adalah suatu pengetahuan yang sangat ampuh digunakan untuk membangun karakter bangsa. Sehingga pada saat ini memiliki peranan penting sebagai bekal yang sangat sakti untuk menumbuhkan jati diri bangsa, menyadari martabat nenek moyangnya dan mengagumi ciptaan-ciptaan makanan yang sangat bermartabat hingga secara sadar juga melestarikannya. " (dilansir dari : UGM Press ).
Sebab menurut beliau, “ Makanan Tradisional adalah suatu pengetahuan yang sangat ampuh digunakan untuk membangun karakter bangsa. Sehingga pada saat ini memiliki peranan penting sebagai bekal yang sangat sakti untuk menumbuhkan jati diri bangsa, menyadari martabat nenek moyangnya dan mengagumi ciptaan-ciptaan makanan yang sangat bermartabat hingga secara sadar juga melestarikannya. " (dilansir dari : UGM Press ).
Sejak tahun 2003, wanita yang sering disapa ‘Bu Mur’ yang merupakan dosen dan peneliti Universitas Gajah mada ini telah menelusuri, mengkaji, dan meneliti bahkan mengembangkan berbagai pengetahuan makanan tradisional Indonesia. Sudah lebih dari 3259 Kuliner Indonesia yang sudah di eksplorasi dan beliau terus mengeksplorasi yang lain lagi. Sudah banyak pula berbagai karya publikasi yang ia terbitkan mulai dari buku, Jurnal dan Prosiding baik untuk dalam negeri maupun luar negeri, hal itu semata-mata beliau lakukan demi mengangkat martabat Kuliner Indonesia di mata dunia. Dan sejak saat itu lah, wanita kelahiran Yogyakarta, 21 Maret 1942 ini, diangkat sebagai Kepala Pusat Kajian Makanan Tradisional UGM.
(sumber gambar : https://ugm.ac.id/id/berita/18877-pr...n-anugerah-ugm)Selama proses perjalanannya, kerap kali Bu Mur harus menghadapi berbagai kesulitan. Pasalnya, banyak penelitian yang telah beliau garap selama bertahun-tahun ditolak oleh penerbit. Hal itu tak membuatnya patah semangat, sehingga akhirnya ada penerbit yang mau mempublikasikannya.
(sumber gambar : https://ugmpress.ugm.ac.id/userfiles...liner-aceh.png)
(sumber gambar : https://ugmpress.ugm.ac.id/userfiles...liner-aceh.png)Meski telah menulis 60 buku kuliner yang telah dipublikasikan dan telah menjadi pembicara di berbagai seminar dalam dan luar negeri, justru beliau makin giat memperluas penelitiannya. Walaupun 5 tahun belakangan ini kondisi penglihatan beliau tak lagi sempurna karena penyakit glukoma yang dideritanya, sehingga terpaksa ia harus dibantu oleh asistennya. Tetapi penyakit yang beliau derita tidaklah menjadikan suatu halangan bagi beliau, bahkan hingga saat ini beliau tetap meneliti meskipun dibantu oleh para relawan yang juga muridnya dan tak jarang pula beliau harus merogoh dana pensiunnya demi kelancaran penelitiannya untuk mengangkat martabat Kuliner Indonesia.
Oleh karena itu, atas berbagai prestasi dan kontribusinya demi Makanan Indonesia, baru-baru ini beliau menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Ubud Food Festival 2019.
sumber gambar : https://www.matakota.id/news/62459-s...e-the-world-up
Sekian & Terima Kasih
Jangan Lupa di 
Spoiler for Sumber:
Diubah oleh rahmat1501 11-08-2020 10:12
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
2.3K
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan