Sumber gambar

Makanan Tradisional di Kabupaten Jepara
Horok-horok, Hawuk-hawuk & Kicak

Halo Gan, ketemu lagi sama Bipoh disini. Kali ini ane mau membahas tiga makanan tradisional yang ada di Kabupaten Jepara yaitu horok-horok, hawuk-hawuk dan kicak. Ada yang aneh kan dengan nama makanannya? Tapi tenang, itu hanya sebuah nama dan tidak bermaksud apapun.

Dari tiga makanan tradisional tersebut, pasti ada salah satu yang pernah kalian makan atau cuma tahu slentingan namanya, tapi tak pernah tahu penampakannya seperti apa. Nah... sekarang ane mau jelasin satu-satu nih, biar kalian tahu makanan tradisional apa itu dan kok aneh juga namanya.


Makanan Tradisional Horok-horok

Sumber gambar

Kalian pasti asing mendengar makanan satu ini, apalagi mencobanya pasti belum pernah juga. Horok-horok ini makanan tradisional paling langka di Jepara, susah-susah gampang untuk menemukan penjual yang masih menjualnya. Walaupun bahan-bahan dalam proses pembuatannya itu terbilang gampang dan semua orang yang belajar pasti bisa, tapi ya itu masih jarang menemukan langsung di tempat penjualanan.

Berasal dari serpihan kenangan masa kecil bersama nenek, dulu yang jualan menggunakan tatakan tampah bundar yang tidak terlalu besar. Horok-horok ditaruh diatas tampah sampai menutupi semua bagian, kemudian paling atas ditutup dengan daun pisang. Kalau ada yang mau beli tinggal dibuka daun pisang, tinggal diiris sesuai permintaan dan langsung dibungkus dengan sobekan daun pisang.

Untuk harganya tidak ada patokan sama sekali, mau beli Rp 1.000 boleh, Rp 2.000 boleh. Tinggal menyesuaikan irisan horok-horoknya, mau beli semua juga boleh, asal sanggup menghabiskannya. Untuk yang belum pernah menyantap makanan tradisional ini, jangan terlalu banyak mencobanya, karena rasa yang baru pertama kali makan horok-horok pasti bilang aneh.

Ada semacam tekstur kenyal-kenyal saat masuk ke dalam mulut, ketika digigit langsung menyebar jadi bola-bola kecil. Aneh kan? Itulah sensasi saat pertama kali memakan. Bahkan jika kalian mengamati langsung, saat penjual memotong horok-horok, teksturnya akan seperti styrofoam. Jika dihancurkan akan ada semacam bola-bola kecil yang tak beraturan, tapi saat dimakan pun masih kenyal-kenyal dikarenakan bahan dasarnya dari tepung aren.

Ane kasih tahu nih Gan, ada beberapa cara dalam menyantapnya. Pertama, makan horok-horok dengan menggunakan parutan kelapa. Ane jamin ini bakal gurih-gurih, tapi jangan dicampur pakai gula ya Gan. Kedua, makan horok-horok dengan bakso. Kalau ini favorit ane nih, selagi kuah bakso masih panas, langsung campurkan ke dalam mangkok. Ketiga, makan langsung tanpa campuran lainnya. Untuk yang satu ini tidak dianjurkan bagi pemula, dikarenakan pasti kesan pertama itu aneh.

Kalau Agan mau mencarinya saat kesasar di Kabupaten Jepara, coba cari ke Pasar Mayong. Disana masih ada beberapa warung bakso yang menyediakan horok-horok sebagai pendamping makanannya. Kalau cari masuk ke pasar pun, kalian jarang menemukan penjual yang menjajakannya dengan menggunakan tampah.


Makanan Tradisional Hawuk-hawuk

Sumber gambar

Jangan berpikiran aneh dulu mengenai namanya hawuk-hawuk, ane juga bingung Gan, kok bisa namanya seperti itu dan siapa yang pertama kali menyebutkannya. Kalau makanan tradisional satu ini masih banyak nih ditemukan saat Agan berkunjung ke Jepara. Coba masuk ke salah satu pasar disana, pasti masih ada yang menjajakannya diantara makanan tradisional lainnya dalam artian jajanan pasar.

Hawuk-hawuk sendiri ada dua macam yaitu varian gula merah yang ada ditengah dan sagu mutiara. Untuk varian gula sendiri, saat kalian membeli hawuk-hawuk harga Rp 1.000 per buah. Coba buka langsung daun pisang yang membungkusnya, akan ada tepung ketan yang sudah dikukus warna merah. Jangan langsung digigit pas bagian tengah, dikarenakan disitu ada gula merah cair didalamnya.

Jadi, lebih baik buka sobekan sedikit dengan menggunakan tangan, baru dimasukkan ke dalam mulut. Untuk varian kedua yaitu sagu mutiara, bedanya disini kalian pas buka hawuk-hawuk akan mendapati sagu mutiara yang menutupi ketan secara menyeluruh. Saat menggigit pun itu tidak ada gula merahnya.

Rasa manis gula merah, legitnya ketan kukus, kenyalnya sagu mutiara. Ingat, makanan tradisional ini masih banyak yang menjualnya, bahkan saat ada acara pernikahan pun ada beberapa orang yang mewajibkan hawuk-hawuk sebagai hantaran maupun sajian saat acara berlangsung.


Makanan Tradisional Kicak

Sumber gambar

Agan pernah mendengar kicak? Makanan tradisional yang berbahan dasar dari singkong ini, masih bisa ditemukan hingga saat ini. Maksudnya jika kalian masuk ke pasar-pasar yang ada di Jepara, masih ada yang menjualnya. Kicak dibungkus menggunakan daun pisang, kemudian ditambah lembaran kertas kecil untuk luarnya.

Harga masih murah meriah, dulu ane beli sekitar Rp 1.000 per bungkus. Saat pertama kali membukanya, kalian akan mendapati kicak yang didalamnya terdapat gula merah cair, kemudian ditambahkan beberapa parutan kelapa. Sensasi makan pun berbeda, lebih enak makan dengan susur daun pisang sebagai pengganti sendok. Pasti ada nih, makanan tradisional satu ini di tempat Agan, dimana dengan nama yang berbeda.

***

Gimana Gan? Dari ketiga makanan tradisional yang sudah ane jelasin di atas, kalian pernah mencicipinya langsung atau sudah mencarinya tapi tidak pernah kesempatan dapat. Iya memang sih, paling susah itu menemukan makanan tradisional horok-horok, dimana sudah jarang yang jualan.

Tapi tenang, kalau masih penasaran pengen mencoba langsung, kalian tinggal blusukan saja ke pasar-pasar yang ada di Jepara atau tempat tinggal masing-masing. Cari penjual yang masih menjajakan makanan tersebut, beruntung kalau menemukan langsung dibeli, kalau sial ya tetep cari sampai dapat.

Terima kasih Agan Sista sudah membaca thread sederhana ini. Salam hangat dari Bipoh, sampai ketemu lagi disini.

--------------------------------------
Penulis : ebipo
Referensi : TS sendiri