Virus ini berasal dari kota Cina, Wuhan, tetapi coronavirus mematikan bernama COVID-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia, dalam waktu dua bulan, telah mencapai puluhan negara di seluruh dunia, termasuk beberapa di wilayah Kaspia.

Sementara risiko terinfeksi virus korona misterius tidak setinggi di Cina, pemerintah di Baku mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengatasi epidemi dan menghindarinya menyebar ke seluruh Azerbaijan, yang berbatasan dengan Iran, tempat infeksi telah menyebar ke hampir semua provinsi di negara ini.

Markas operasional didirikan oleh pemerintah pusat dan rumah sakit diharuskan menggelar zona karantina untuk mendeteksi COVID-19.

“Bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia, semua tindakan yang perlu diambil untuk mengobati orang yang terinfeksi dan untuk mengidentifikasi lingkaran orang-orang yang berhubungan dengan mereka,” kata para pejabat dari kantor pusat operasional Azerbaijan kepada Trendpada hari Minggu. “Pekerjaan intensif sedang dilakukan untuk mencegah penyebaran coronavirus dan meningkatkan efektivitas tindakan pencegahan yang relevan. " 

Pada 29 Februari, pemerintah mengumumkan bahwa perbatasanAzerbaijan dengan Iran akan ditutup setidaknya selama dua minggu. Keputusan itu muncul setelah laporan infeksi coronavirus pertama di negara itu sehari sebelumnya dan jumlah kematian meningkat di Iran, yang melampaui 40 sebelum perbatasan ditutup.

Untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap penyebaran virus di Azerbaijan, Kementerian Kesehatan, Komite Kepabeanan Negara dan pejabat dari Bandara Heydar Aliyev di Baku telah mengerahkan para profesional medis di pos pemeriksaan perbatasan dan bandara di seluruh negeri untuk menyaring orang yang datang ke negara itu. Maskapai penerbangan Azerbaijan, Azerbaijan Airlines (AZAL) menangguhkanpenerbangan antara Baku dan Teheran, sementara Iran Air mengumumkan penghentian penerbangannya ke Bandara Heydar Aliyev di Baku.

Menurut laporan, seorang warga Rusia yang masuk ke Azerbaijan dinyatakan positif COVID-19 dan langsung dikarantina.Sampai hari ini, enam pasien dengan infeksi di Azerbaijan ditempatkan di kotak isolasi khusus.

Sementara kasus COVID-19 telah melanda Azerbaijan dan Rusia, negara Kaspia dengan kasus terbanyak, sejauh ini, adalah Iran.

Iran telah menyaksikan 3.513 orang dengan virus itu, dan Mohammad Mirmohammadi, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, meninggal dunia pada hari Senin. Pada hari Kamis, sekolah-sekolah di seluruh negeri ditutup hingga akhir tahun kalender Iran, yang berakhir 20 Maret, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, karena jumlah kematian akibat virus terus meningkat di seluruh negeri.  

"Orang seharusnya tidak menganggap ini sebagai kesempatan untuk bepergian. Mereka harus tinggal di rumah dan menerima peringatan kita dengan serius," kata Menteri Kesehatan Saeed Namaki, menurutMiddle East Eye . Namaki mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 107.

Iran telah melaporkan rasio kematian terhadap infeksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, memicu kekhawatiran bahwa jumlah orang yang terinfeksi mungkin lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Virus corona baru pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada bulan Desember, dan pada bulan Februari tahun ini telah menyebar ke enam dari tujuh benua.Jumlah kematian global akibat wabah virus misterius mencapai lebih dari 3.300, menurut database terbaru dari Universitas Johns Hopkins. Jumlah kematian di provinsi Hubei, pusat virus, bertanggung jawab atas lebih dari 2.900 korban.Sementara itu, lebih dari 53.000 orang yang didiagnosis dengan virus telah berhasil bertahan setelah intervensi medis.

https://caspiannews.com/news-detail/...n-2020-3-5-12/