Jalan Dewi Sartika adalah sebuah nama jalan terkenal di Bandung, sebuah jalan yang tepatnya berada di Di antara jalan Asia Afrika dan jalan Pungkur adalah sebuah jalan yang di ambil dari nama seorang perempuan yang penuh inspirasi dan menjadi salah satu sosok perempuan yang menginspirasi banyak perempuan lain di zaman sekarang



Tepat nya pada 1 Desember tahun 1966 perempuan yang memiliki nama lengkap Raden Dewi Sartika ini di nobatkan menjadi salah satu pahlawan nasional Indonesia

Beliau ini adalah perintis kesetaraan gender di kalangan perempuan kala itu, khususnya di bidang pendidikan.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa pandangan pendidikan terhadap wanita kala itu sangat lah minim, kebanyakan orang tua atau masyarakat beranggapan bahwa masa depan anak perempuan tidak lah penting, karena pada hakikat nya seorang perempuan akan kembali ke takdir nya yaitu menjadi seorang ibu yang merawat anak dan melayani suami

Namun pandangan berbeda lahir dari perempuan bersuku Sunda ini, menurut beliau pendidikan bagi perempuan sama pentingnya dengan pendidikan bagi kaum lelaki, karena menurut beliau perempuan bagaikan peradaban bagi sebuah bangsa, semakin tinggi sebuah bangsa dalam memberdayakan perempuan, maka semakin tinggi harkat dan martabat suatu bangsa.

Saya sendiri sependapat dengan beliau, hal ini lah yang beliau perjuangkan kala itu, hingga melahirkan perempuan perempuan yang sangat luar biasa di zaman sekarang

Para perempuan di zaman sekarang harus nya lebih bersyukur akan apa yang telah beliau perjuangkan di masa lalu, dahulu kesetaraan gender di bidang pendidikan sangat bertolak belakang dengan adat istiadat yang di pahami masyarakat kala itu, namun beliau tetap gigih memperjuangkan apa yang beliau anggap benar

Salah satu jejak sejarah perjuangan beliau adalah berdirinya sebuah sekolah bernama SEKOLAH ISTERI pada 16 Januari 1904 yang berada di pendopo kabupaten bandung.



6 tahun kemudian sekolah tersebut di relokasi ke jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi sekolah Kaoetamaan Isteridan dua tahun setelahnya perjuangan beliau membuahkan hasil dengan di dirikan nya 9 sekolah yang tersebar di seluruh Jawa barat



Pada tahun 1929 sekolah ini kembali berganti nama menjadi sekolah RADEN DEWI dan menjadi sebuah bukti perjuangan sesosok pahlawan perintis pendidikan kaum perempuan



Dengan memetik kisah inspiratif beliau, saya sekrang memiliki pandangan khusus tentang pendidikan seorang wanita.

Saya memiliki pandangan yang hampir mirip dengan pandangan beliau, yang beliau curahkan dalam sebuah buku berjudul "Keutamaan Seorang Istri" dalam buku ini tertulis jelas bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, namun ada peran orang tua dalam membangun pendidikan Anak.

Bagaimana jadi nya bila kesetaraan gender yang di perjuangkan oleh beliau ini tidak berhasil seperti sekrang, dan adat istiadat yang membelenggu masih kita pakai dalam kehidupan sehari hari

Tentu nya kehidupan para wanita di zaman sekrang tidak akan seindah yang kita lihat, berkat perjuangan beliau kini banyak di jumpai perempuan perempuan bergelas sarjana atau bahkan profesor dan doktor

Saya sebagai penulis mengajak para wanita Indonesia untuk terus berkarya dan mengejar pendidikan setinggi langit

Ingat.....

Di balik balik anak yang sukses ada ibu yang pintar

Sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi bnyak kaum hawa untuk terus menggapai cita cita mereka