Halo, agan sista semua.

Suka nonton tenis? Atau malah hobi main tenis?

Sampai hari ini, tenis masih belum menjadi olah raga favorit di Indonesia. Meskipun sudah mulai banyak lapangan tenis dan orang-orang yang bermain tenis, akan tetapi itu masih terbatas di daerah perkotaan.

Pamor tenis di Indonesia masih kalah jauh dibanding olahraga lain yang lebih merakyat, seperti badminton.

Pamor petenis kita di kancah dunia pun masih kalah jauh dari pemain-pemain Amerika dan Eropa. Selama ini, tenis memang seperti milik pemain Amerika dan Eropa.

Akan tetapi, tahukah agan sista semua, bahwa kita pernah punya petenis hebat di era sembilan puluhan?

Ya, benar. Petenis hebat ini bernama Yayuk Basuki.



Jawa banget, ya, namanya? Memang. Bukan hanya namanya yang Jawa banget, wajah dan kulitnya pun khas perempuan Jawa. Dia memang asli putri Jawa, lahir di Yogyakarta pada 30 Nopember 1972. Nama aslinya adalah Nani Rahayu Basuki.

Keberaniannya untuk terjun di dunia tenis profesional itulah yang menurut ane sangat menginspirasi, gansis.

Bagaimana tidak?

Ketika dunia tenis profesional dikuasai oleh pemain-pemain Eropa seperti Steffi Graf dari Jerman, atau Amerika Serikat seperti Martina Navratilova, atau Gabriella Sabatini dari Argentina, Yayuk Basuki berani menantang dominasi mereka yang notabene sudah lama berjaya.

Hasilnya? Cukup membanggakan, gansis. Dia berhasil memenangkan enam gelar tunggal dan sembilan gelar ganda sepanjang karier profesionalnya. Bahkan dia menjadi pemain Indonesia pertama yang memenangkan turnamen internasional. Hebat, ya?

Untuk turnamen Grand Slam, prestasi terbaiknya adalah masuk babak perempat final Wimbledon pada tahun 1997. Pemain yang mengalahkannya saat itu adalah Jana Novotna.

Prestasi itu mengantarnya menjadi perempuan Indonesia pertama yang menjadi anggota The Eight Club, yaitu lembaga yang menampung para alumni delapan besar Wimbledon.

Apa untungnya menjadi anggota The Eight Club? Untungnya adalah, mereka menikmati fasilitas VIP. Jadi, Yayuk pun berhak menikmati fasilitas seperti yang diperoleh Steffi Graf, Martina Navratilova, Monica Seles, dan pemain top dunia lainnya. Asyik, 'kan?

Pada tahun-tahun sebelumnya, langkah Yayuk di Wimbledon dihentikan oleh Steffi Graf, Martina Navratilova, Conchita Martinez dan Gigi Fernandez. Semua itu adalah pemain hebat pada masanya, langganan juara di turnamen internasional.

Bagaimana dengan perannya di timnas? Jelas keren, gansis. Dari Asian Games 1986 sampai Asian Games 1998, Yayuk telah memenangkan empat medali emas dan satu medali perunggu. Hebat, bukan?

Tak heran, Yayuk mendapat julukan 'The Jaguar of Asia'.

Yayuk pensiun dari dunia tenis pada tahun 2013.

Setelah itu, Yayuk terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019.

Terima kasih kepada Yayuk Basuki yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia tenis internasional pada masanya.

Sumber : sini

dan

sini

Foto : sini