- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Hidup Helen Keller, Bikin Auto Malu Untuk Mengeluh!


TS
agungdar2494
Kisah Hidup Helen Keller, Bikin Auto Malu Untuk Mengeluh!

HELLEN KELLER : Seorang Perempuan Buta, Tuli dan Bisu yang Namanya Dikenang Sebagai Sosok Penulis, Pembicara, Advokat Terkenal di Dunia

Pada 27 Juni 1880, seorang bayi perempuan lahir di North Alabamian, Tuscumbia. Bayi tersebut kemudian diberi nama Helen Keller.
Helen Keller merupakan bayi normal yang tak kurang apapun pada saat ia lahir ke bumi, namun kondisi prima tersebut tak bertahan lama, bahkan umur Helen belum genap 19 bulan saat ia mengalami sebuah demam yang pada saat itu disebut dokter "Kemacetan Akut Perut dan Otak" atau yang kini lebih dikenal (diduga)dengan Demam Scarlet.
Pada saat menangani Helen yang masih bayi, para dokter sempat memvonis bahwa Helen tak akan bertahan lama, sampai tuhan berkata lain. Bayi kecil itu berhasil selamat, meski harus kehilangan indra penglihatan dan pendengarannya. Sejak hari itu Helen Keller hidup di dunia yang heningdan gelap.

Helen Keller merupakan bayi normal yang tak kurang apapun pada saat ia lahir ke bumi, namun kondisi prima tersebut tak bertahan lama, bahkan umur Helen belum genap 19 bulan saat ia mengalami sebuah demam yang pada saat itu disebut dokter "Kemacetan Akut Perut dan Otak" atau yang kini lebih dikenal (diduga)dengan Demam Scarlet.
Pada saat menangani Helen yang masih bayi, para dokter sempat memvonis bahwa Helen tak akan bertahan lama, sampai tuhan berkata lain. Bayi kecil itu berhasil selamat, meski harus kehilangan indra penglihatan dan pendengarannya. Sejak hari itu Helen Keller hidup di dunia yang heningdan gelap.

Tumbuh dengan kondisi tak bisa mendengar, dan melihat. Helen kemudian menjadi bisu. Ia tak mampu berkomunikasi dengan orang lain. Memiliki keterbatasan interaksi Helen menjadi begitu sulit untuk diajari, ia makan dengan sembarangan, mudah marah, dan berbagai perilaku buruk lainnya.
Hampir seluruh keluarga Helen menyerah, dan menyatakan bahwa Helen adalah anak yang bodoh, dan tak akan dapat belajar apapun. Kecuali Ibunya--Kate Adams Keller.
Sang Ibu, menolak dengan tegas usulan dari anggota keluarga yang lain. Yang ingin menitipkan Helen ke Panti Asuhan tempat anak-anak disabillitas lainnya berkumpul. Kate yang terinspirasi setelah membaca karya "Catatan Amerika" oleh Charles Dickens, kemudian membawa sang putri menemui Dr. Julian Chisolm di Baltimore.
Long-Story-Short , Dr. Julian meminta Kate untuk menghubungi Alexander Graham Bell, Graham Bell meminta ibu untuk mengirim permohonan melalui surat ke Institut Perkins di South, hingga kemudian dikenalkanlah Helen Keller dengan seorang wanita lulusan Institus Perkins berumur 20-an, seseorang yang dulunya sempat buta dan mendapatkan penglihatannya kembali melalui serangkaian operasi, ialah Anne Mansfield Sullivan, seseorang yang sedikit demi sedikit membuat masa depan Helen kian cerah.

Dari Anne, Helen mulai belajar menggerakan jari sebagai perantara komunikasi. Mengenal sebutan untuk Air, kemudian Pompa, dan berbagai macam istilah untuk setiap benda yang ada di muka bumi.
Helen yang mulai memahami caranya belajardan berinteraksi dengan manusia lain, begitu semangat untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang ada di dunia. Diusianya yang ke 11, Helen menulis sebuah buku yang berjudul The King Frost. Menempuh jalan yang panjang, akhirnya Helen berhasil lulus dengan predikat MAGNA CUM LAUDE dengan gelar Bachelor of Arts dari Radcliffe College.

Bertahun-tahun berlalu, Helen menjadi semakin terkenal ke penjuru dunia. Menjadi pembicara, advokat, dan penulis. Namanya kini abadi di HALL OF FAME, Newyork.
Kisah hidup Helen Keller berkali-kali diangkat menjadi sebuah film, seperti Deliverance, The Miracle Worker, Continue Miracle, bahkan di Indonesia juga ada dengan judul Moga Bunda di Sayang Allah.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/46383/original/moga-bunda-disayang-allah-130701b.jpg)
Maka, ketika KASKUS mengumumkan adanya event kreator yang bertajuk Sosok Perempuan Inspirasi, terang saja otak ini secara otomatis memikirkan sosok Helen Keller.
Bagaimana tidak? Helen adalah seorang yang kehilangan 3 indra paling penting penopang kehidupan, meski demikian dirinya tetap berbuat lebih banyak kebaikan ketimbang orang-orang yang sehat-sehat saja. Banyak orang yang mengeluhkan kehidupan setiap hari, pasrah dengan keadaan, meskipun dikaruniai tubuh yang sehat, indera yang lengkap, namun memilih untuk menjadi pengemis.
Melalui pengalamannya sendiri, Helen menulis tentang kebutaan "Out of The Dark", "The Open Door", dan banyak tulisan-tulisan lain yang sangat memotivasi bagi orang lain, khususnya yang memiliki kondisi tidak bisa melihat (membaca dengan huruf brail). Di dunia nya yang gelap gulita, Helen justru menjadi penerang bagi kebanyakan orang (termasuk ane). Didalam hidupnya yang hening, Helen justru hadir mewakili suara banyak orang yang mengalami ketidakadilan (isu sosial dan politik) di dunia ini.
Semasa hidupnya, Helen Keller selalu memikirkan bagaimana cara agar dia bisa bermanfaat bagi orang banyak, terutama yang mengalami tunanetra dan malnutrisi. Oleh sebab itupula, pada tahun 1924 ia dengan sukarela (dan semangat) bergabung ke American Federation For The Blind (AFB). Helen membantu didirikannya berbagai pusat rehabilitasi, pendidikan khusus, bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus lainnya.
Bahkan hingga akhir hayatnya, meski tak lagi ditemani oleh sang guru--Anne Sullivan--yang 'berpulang' lebih dulu pada tahun 1936, Helen tetap melanjutkan aksi kebaikannya, melakukan perjalanan panjang dan jauh dari eropa hingga asia.
Helen meninggal dunia beberapa pekan sebelum usianya genap 88 tahun. Aksinya mungkin terhenti, namun reaksinya hingga kini tetap berlanjut. Bahkan kepada ane yang berjarak lebih dari 1 abad.

Sumber Gambar : Google (Embed Image, Link tertaut)
Referensi : dari sini dan sini
Diubah oleh agungdar2494 03-03-2020 13:32






4iinch dan 34 lainnya memberi reputasi
35
5.3K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan