Virus Corona melanda di Indonesia kemungkinan bukan hanya daerah Jakarta saja, tapi penyebarannya bisa di kategorikan mobile. Karena perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain sangat cepat.

Bila Pengamanan Bandara baru terjadi belakangan ini, bisa di pastikan virus corona memang sudah ada di wilayah tanah air. Mereka yang traveling dari negara-negara yang terinfeksi tentu bisa saja sudah tepapar namun tidak terkdeteksi.

Tapi sekali lagi perlu di ingat virus corona ini mudah menular namun tidak seganas flu burung, namanya virus yang dapat menyembuhkan adalah imun tubuh kita sendiri. Hingga saat ini pun virus yang menyebar belum ada obatnya, memang ada ribuan orang yang mati karena virus ini namun banyak juga yang sembuh dengan sendirinya. Dari data kemungkinan hanya sekitar 3% dari jumlah manusia yang terinfeksi virus ini.



Walau begitu, masyarakat pun sudah terlihat panik dengan pandemi yang ada mereka yang punya uang bisa dibilang langsung memborong hal-hal yang penting seperti, sembako, masker, sabun disinfektan. Namun tetap saja kalau memang waktunya terkena lalu mati itu sudah takdir.

Namun yang miris warga miskin yang tak punya uang selain dihantam corona, dihantam juga harga sembako yang melambung tinggi karena kepanikan mereka yang kaya memborong hal-hal yang krusial. Otomatis si miskin pun mati karena perut lapar, ditambah dengan pandemi virus yang sudah menyebar. Cara penularan Virus Corona ditularkan bisa melalui batuk dan sneezing (bersin). Terjadi kontak secara langsung memang bisa mengakibatkan terinfeksi tergantung imun tubuh kita.



Jadi orang kaya mati orang miskin lebih cepat mati, setelah corona melanda gunung merapi pun meradang. Hari ini gunung merapi mengeluarkan awan panas, perlu di ketahui Gunung Merapi hingga saat ini masih Waspada, yaitu berada di Level 2 dan tentu saja erupsi merapi bisa mematikan virus corona.

Namun bila tingkat siaga bertamabah bisa mematikan manusia juga, bagai buah simalakama. Di satu sisi virus akan mati bila di panaskan 56 derajat Celcius selama 30 menit di sisi yang lain kerusakan karena erupsi sungguh besar.

Terlebih saat ini musim hujan imun tubuh jelas akan berkurang, setiap waktu harus waspada banjir yang membuat masyarakat lelah dan kedinginan. Bukan saja faktor corona, banjir dan marahnya alam, ketika lingkungan di rusak maka tinggal menunggu kehancuran dan itu membuat takut mereka yang ingin hidup di dunia selamanya.



Cinta dunia dan takut mati, inilah yang terjadi di banyak negara terlihat di supermarket masyarakat memborong kebutuhan pokok dan rela mengantri panjang. Belum lagi ramadhan tiba, puasa akan menyebabkan imun tubuh melemah. Untuk itu tetaplah waspada ya gan-sist.