- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Healthy Lifestyle
Mengatasi Diare Anak di Rumah


TS
anggita2208
Mengatasi Diare Anak di Rumah

Sumber Foto : Shutterstock

Salah sata penyakit yang merupakan gangguan pencernaan ini pasti sudah tidak asing lagi, yaitu penyakit diare. Gangguan pencernaan ini tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja, anak-anak pun bisa mengalami diare. Bahkan paling sering terjadi oleh anak-anak.
Ketika dalam sehari kamu buang air sebanyak lebih dari tiga kali dan bentuk tinja yang dikeluarkan agak cair atau bahkan cair, itu sudah pasti kamu sedang mengalami diare.

Apa sih yang menyebabkan orang mengalami diare? Nah, adanya infeksi virus, bakter, parasite, malabsorpsi, keracunan makanan, gangguan kekebalan tubuh, dan alergi pun bisa menjadi penyebab diare. Selain itu, adanya sindrom usus pendek, toksin, dan antibiotic juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan itu terjadi.
Dilansir dari CNNIndonesia.com.
“Penyebab diare paling sering atau sekitar 50-60 persen adalah Rotavirus,” ucap Frieda Handayani, seorang dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi. Pernyataan ini dikatakan olehnya dalam diskusi media bersama RSPI, Jakarta, hari Kamis, 27 Februari.

Mungkin beberapa orang menganggap salah satu gangguan pencernaan ini adalah hal sepele. Terkadanghanya diberi obat yang beli di warung saja. Padahal, diare ini tidak boleh disepelekan dan memang harus mendapatkan penanganan secepat mungkin. Jika diare tidak diatasi secepat mungkin, anak bisa mengalami dehidrasi. Nah, jika diare sudah terjadi ditambah lagi dengan diare, ini bisa menyebabkan anak merasa kelelahan, disfungsi organ, kejang, bahkan bisa menyebabkan anak meninggal dunia.
Nah, kalau orang tua atau pengasuh tidak bisa secepat itu membawa ke rumah sakit atau dokter, ada penanganan pertama yang bisa dilakukan ketika anak mengalami diare di rumah. Penanganan pertama itu ada langkah-langkahnya.

Di bawah ini adalah beberapa langkah untuk melakukan penanganan pertama untuk anak yang mengalami diare ketika di rumah.
Terus diberi makan

Ketika logika dipakai, orang yang mengalami diare akan mengeluarkan makanan yang ada dalam perutnya terus menerus. Oleh sebab itu, jika anak mengalami diare, kamu harus terus memberikan asupan makanan pada anak, kata dokter spesialis anak konsultan gastroenterology, Frieda.
Makanan yang diberikan oleh anak pun tidak sembarang makanan. Asupan makanannya harus mengandung gizi yang seimbang dan tidak mengandung lemak. Anak diberi asupan makanan setiap dua jam sekali. Mengapa terus-terusan? Memang anak tidak merasa kenyang seperti ingin meledak itu perutnya? Nah, asupan makanan ini diberikan anak setiap dua jam sekali dengan porsi yang sedikit-sedikit saja.
“Jangan setop beri makan, porsinya sedikit tapi sering setiap dua jam sekali,” lanjut Frieda Handayani.
Minum oralit

Sebelumnya, oralit ini adalah cairan yang memiliki kandungan garam elektrolit. Nah, oralit yang keluar bisa digantikan dengan cairan oralit ini. Usia anak perlu diperhatikan ketika kamu akan memberikan cairan ini untuk mengobati diare nya. Nah, takar cairan oralit sesuai dengan umur anak.
Cairan oralit ini disajikan dengan melarutkannya dalam 200 ml air putih, atau mudahnya larutkan dengan satu gelas air putih. Setelah larut, aduk air dengan larutan oralit, kemudian berikan kepada anak. Sesuai dosis yang ditentukan harus dihabiskan oleh anak.
Suplemen zinc

Suplementasi zinc juga diperlukan anak ketika diare. Kata Frieda Handayani, anak yang sedang diare perlu diberikan suplementasi zinc selama 10 hari. WHO sendiri pun telah melakukan penelitian terhadap suplementasi zinc dan menyatakan bahwa suplemen zinc ini bisa menguatkan saluran pencernaan sehingga mencegah diare terjadi lagi. Nah, bagusnya lagi, suplementasi zinc ini bisa digunakan untuk orang yang sudah mengalami diare yang akut ataupun kronik.
Istirahat

Istirahat memang sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh, apalagi untuk orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Sama halnya, anak yang sedang mengalami diare, kamu sebagai orang tua atau pengasuhnya harus mengajak anak untuk beristirahat. Selain itu, komunikasi juga sangat diperlukan. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Sebuah kalimat penjelasan mengenai situasi dan kondisi anak saat itu juga harus diberikan. Sertakan juga kalimat seperti, “kamu lagi sakit nak, kalau kamu mau makan, minum, minum suplemen zinc, dan istirahat, tubuhmu akan kembali sehat, tidak sakit, dan bisa bermain lagi.”
Orang tua atau pengasuh pun tidak boleh menampakkan wajah panik atau sedih di depan anak. Malah seharusnya kamu harus menenangkan anak.

Itu lah beberapa cara atau langkah-langkah penanganan pertama ketika anak di rumah mengalami diare. Namun, ketika diare tidak cepat sembuh, lebih bak bawalah ke dokter supaya bisa dicek dan mendapatkan diagnosis. Dengan membawa ke dokter, pasti akan ada obat untuk dikonsumsi supaya diare cepat reda.
Perhatikan salah satu gangguan pencernaan ini
berbahaya juga loh ternyata... okeyyy??


0
310
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan