Sukanya makan jadah bareng apa, Gansist?
Assalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuhu, Gansist!
Untuk meramaikan event Regional keresidenan Madiun yang meliputi wilayah; Madiun, Ngawi, Magetan, Pacitan, Ponorogo, dan Bojonegoro. Eh, bener gak sih? Ane mau ikutan seru-seruan bikin thread tentang makanan tradisional khas desa Ngrambe yang berada di kabupaten Ngawi wae.
Well, kali ini mari kita halan-halan ke desa Ngrambe di kecamatan Ngrambe kabupaten Ngawi yang punya slogan Ngawi Ramah.
Saat turun gunung Lawu, orang-orang akan menemukan perempatan Ngrambe ini. Ketika kalian mengunjungi lokasi wisata Air Terjun Pengantin, Air Terjun Suwono, Jabal Kadas, pokoknya wisata yang ada di desa Hargomulyo, Ngrambe, Ngawi lah, kalian kalau mau jalan ke barat sedikit dapat menjumpai perempatan Ngrambe ini.
Potret jalanan dari Barat - Timur Ngrambe
Dulu sewaktu Ane masih Mts, Ngrambe belumlah sepopuler sekarang. Pasar Ngrambe sendiri terletak di selatan perempatan Ngrambe tersebut. Jalanannya amat teratur karena sudah ada lampu lalu lintas yang mengantisipasi rusuh.😂. Nah kalau dari arah Timur di sebelah barat puskesmas itulah ada pasar Ngrambe yang hanya bakal buka pada hari pasaran Pahing dan Kliwon sahaja.
Kemarin iseng-iseng ke toko Mahkota yang didesain modern. Eh, dilalah ada jajanan ndeso yang paling berkesan dan harus ada saat walimahan. Jreng-jreng-jreng, dia adalah Jadah Ndeso, jadah ini masuk dalam golongan jajanan basah yang legendarisnya kebangetan. Warnanya putih, tekstur padat dan kenyal karena terbuat dari beras ketan. Jadah sendiri ada dua macam, ada jadah ungu karena terbuat dari beras ketan ungu dan jadah putih karena terbuat dari beras ketan berwarna putih.
Seringnya saat pulang ke rumah habis walimahan jadah dijadikan kudapan wajib di atas meja tamu. Saking sukanya, ibu jadi bawa sebongkah jadah putih ini lho. Kalau orang etanan nyebut uli ketan atau tetep kan ya? Pada akhirnya, bapak bakal bakar jadah putih ini dengan menggunakan tusukan dari bambu dan dibakar langsung pada api di pawon. Pawon itu adalah dapur yang tradisional, memasaknya masih menggunakan kayu bakar. Bukan dapurmulho yah!😂
Makin yahut jika dinikmati bersama kopi hangat yang itemnya kebangetan. Ah, rasanya seperti memanaskan suasana yang dingin ini. Xoxoxo.😂
Apa nama jadah di daerah sampeyan Gansist?
Hemmm, ayo kita belajar bikin jadah sendiri di rumah. Emang bisa? Bisa banget kok, Gansist. Cekidot!
1. 1/2kg beras ketan putih
2. 2 gelas air panas
3. 150gram kelapa parut yang telah dibuang kulit ari berwana gelap kecokelatan itu yah!
4. 1 sendok makan garam dapur
5. 2 sendok makan gula pasir
Cara membuat Jadah Ndeso :
1. Cuci beras ketan lalu rendam selama kurang lebih 2 jam
2. Kukus beras ketan menggunakan panci kukus selama 20 menit
3. Angkat beras ketan setelah setengah masak. Lalu campurkan semua bahan.
3. Kukus lagi selama 25 menit. Biasanya kami menggunakan kukusan (sejenis anyaman dari bambu untuk ngekelne berbagai varian beras), ketika air di bawah jaringan/sarangan panci kukus kemerengseng/setengah masak maka tuang adonan langsung di atas panci kukus yang telah diberikan sarangan terlebih dahulu.
3. Saat proses pengukusan, boleh juga ditutup dengan serbet yang bersih agar panci benar-benar rapat.
4. Siapkan wadah serupa baskom besar dari aluminium untuk menjojoh/menumbuk adonan jadah yang telah dikukus tadi.
5. Jojoh/tumbuk selagi jadah masih panas agar tekstur jadah apik. Boleh menumbuk menggunakan alu yang dilapisi plastik atau kalau mau lebih terasa khas kelapa bisa menggunakan batang pohon kelapa yang masih segar, pilih yang berwarna hijau juga boleh.
6. Setelah dirasa cukup halus, sampai serat beras nampak lembut maka pindahkan jadah yang telah dijojoh tadi pada cetakan.
7. Pilih cetakan seperti nampan yang alasnya rata. Padatkan dan ratakan bagian atasnya yah!
8. Setelah dingin jadah ketan siap untuk diiris menggunakan pisau. Pisau boleh dilapisi juga dengan plastik agar tidak lengket.
9. Boleh menikmati jadah ketan dengan serundeng, abon, atau jadah bisa digoreng dan dibakar pun tetap bakal enak kok. Kalau Gansist punya teflon, boleh juga memanggang menggunakan teflon tersebut kok.
Berikut bakal Ane share cara membuat serundeng untuk menemani atau sebagai pelengkap makan Jadah Ndeso.
1. Parut kelapa dengan mendapatkan serat memanjang. Hal ini bertujuan agar serundeng memiliki bentuk yang panjang. Caranya letakkan irisan buah kelapa secara melintang pada depan alat parut.
2. Siapkan bumbu seperti ketumbar, bawang putih, bawang merah, gula Jawa, asem Jawa, garam, dan gula pasir, serta jangan lupa salam dan laos sebagai pelengkap rasa. Semua bahan diuleg adalah ketumbar, bawang putih 2 siung dan bawang merah 1 siung.
3. Tuang sedikit minyak pada wajan yang telah diletakkan di atas api.
4. Masukkan bumbu yang telah diuleg tadi, juga salam, laos, dan asam Jawa. Setelah wangi tambahkan sedikit air lalu masukkan seluruh bumbu agar benar-benar matang.
5. Setelah dirasa air pada wajan agak pekat barulah masukkan parutan kelapa tadi. Ingat untuk selalu mengecilkan api pada proses ini yah!
6. Aduk-aduk terus serundeng sampai serundeng berwarna kecokelatan dan tidak lengket di wajan yang berati kadar air mulai habis karena menguap.
7. Rasakan. Sesi incip-incip ini amat penting agar didapatkan rasa yang mantap dan sesuai selera. Jika sudah pas, maka serundeng siap disajikan.
Makan Jadah Ndeso bersama serundeng tentu amatlah nikmat ya, Gansist? Kalau sudah makan jadah, Ane kadang lupa makan nasi lho. Habise dah kenyang. Perut rasanya adem gitu. Pokoknya tradisional itu bikin kita sehat.
Menurut Ane jadah adalah salah satu jenis panganan tradisional yang banyak digemari semua orang. Olahan jadah bakar sendiri makin eksis ketika ada penjual yang menjualnya lho. Ane kerap dibelikan jadah bakar oleh bulek sih, hehe.
Rasanya yang kenyal pun gurih akan membuat ketagihan siapapun yang mencobanya.
Di adat Jawa Timuran sendiri ada ritual Mudun Lemah yang pasti menggunakan jadah sebagai kudapan wajibnya.
Sekian thread sederhana Ane ya, Gansist. Maaf gambarnya juga sederhana. Soale Ane gak disarankan untuk update gambar yang pernah sebelumnya Ane update. Hemmm, semangat Pagi ajah bagi yang hari ini masih hidup. Xoxoxo.😂
Ayo minum kopi pahit dan Jadah Ndeso yang endesss!
Ngawi, 2 Maret 20220
Sumber : Opini dan dokumentasi Ane sendiri Gan!
